Celah kredibilitas
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Alicya- (Kontrib • Log) 1 hari 1055 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Celah kredibilitas adalah ketidakcocokan antara apa yang dikatakan oleh seseorang (misalnya pemerintah, politisi, atau perusahaan besar) dengan apa yang sebenarnya terjadi atau tercapai dalam prakteknya. Celah ini muncul ketika ada ketidakpercayaan terhadap klaim atau pernyataan yang dibuat oleh pihak-pihak tersebut karena dianggap tidak sesuai dengan kenyataan atau fakta yang ada. Misalnya, seorang politisi berjanji untuk melakukan sesuatu, namun kemudian tindakannya tidak mencerminkan janji tersebut, sehingga menyebabkan keraguan di masyarakat tentang kebenaran atau keandalan klaim yang dibuat.Celah kredibilitas sering kali menyebabkan ketidakpercayaan publik yang mengarah pada ketidakpastian, kebingunguan, pengambilan keputusan yang lambat, dan bahkan birokrasi yang tidak efisien. Dalam konteks organisasi atau masyarakat, celah kredibilitas ini bisa menghambat interaksi yang lancar dan memperburuk ketegangan atau ketidakpastian yang ada.[1][2][3]
- Ketidaksesuaian antara pesan dan persepsi audiens: Audiens mungkin memiliki harapan tertentu terhadap pesan atau informasi yang disampaikan, dan jika pesan tersebut tidak memenuhi harapan atau tidak sesuai dengan pandangan mereka, kepercayaan mereka terhadap sumber informasi tersebut bisa berkurang.
- Kontradiksi antara pernyataan dan kenyataan yang terlihat: Celah kredibilitas juga sering terjadi ketika ada perbedaan antara apa yang dikatakan oleh seseorang atau organisasi dan kenyataan yang bisa dilihat atau dirasakan langsung oleh audiens. Misalnya, jika sebuah perusahaan mengklaim bahwa mereka peduli dengan lingkungan, tetapi kenyataannya mereka tidak menerapkan praktik ramah lingkungan, audiens akan merasa bahwa kredibilitas klaim tersebut dipertanyakan.
- Ketiadaan bukti atau dukungan yang kuat: Jika klaim atau pesan yang disampaikan tidak didukung oleh bukti yang kuat atau fakta yang jelas, audiens akan meragukan kebenaran dan keandalan informasi tersebut.
- Kesenjangan antara kata-kata dan tindakan: Jika seseorang atau organisasi mengklaim nilai-nilai atau komitmen tertentu tetapi tidak mempraktikkannya dalam perilaku atau tindakan, ini dapat menyebabkan keraguan terhadap kredibilitas mereka.
- ^ "Credibility gap Definition & Meaning | Britannica Dictionary". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-13.
- ^ "Dictionary.com | Meanings & Definitions of English Words". Dictionary.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-13.
- ^ Singh, N. K. (2012-02-27). Eastern and Cross Cultural Management (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. ISBN 978-81-322-0472-5.