Perang Mataram–Blambangan II
Setelah kematian Sultan Agung, Mataram mengalami masa kekosongan takhta. Mendengar berita tersebut, Tawangalun I memanfaatkan peristiwa tersebut dengan memberontak kepada Kesultanan Mataram.
Perang Mataram-Blambangan (1646-1647) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| |||||||||
Pihak terlibat | |||||||||
Kesultanan Mataram |
Kerajaan Blambangan Kerajaan Gelgel | ||||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||||
Amangkurat I |
Tawangalun I Dewa Pacekan | ||||||||
Kekuatan | |||||||||
4,000 | 5,500 pasukan |
Referensi
- I Made Sudjana, Nagari tawon madu: sejarah politik Blambangan abad XVIII blambangan&hl=id&source=gbs similarbooks, Larasan-Sejarah, 2001, ISBN 978-979-96250-0-7