Titiek Puspa
Hj. Sudarwati (lahir 1 November 1937) dikenal sebagai Titiek Puspa adalah pemeran, penyanyi dan musisi Indonesia.[2][3]
Titiek Puspa | |
---|---|
Lahir | Sudarwati 1 November 1937 Tanjung, Tabalong |
Nama lain |
|
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1950—sekarang |
Suami/istri | |
Anak | 2 |
Situs web | www |
Tanda tangan | |
Riwayat Hidup
Kehidupan awal
Titiek terlahir dengan nama Sudarwati di Tanjung, Tabalong pada 1 November 1937,[4] dari pasangan Tugeno Puspowidjojo dan Siti Mariam. Ia berdarah Jawa. Keluarganya kemudian mengganti namanya menjadi Kadarwati dan akhirnya menjadi Sumarti.[5] Saat kecil, ia bercita-cita ingin menjadi guru taman kanak-kanak. Namun, setelah memenangkan beberapa kompetisi menyanyi, ia memutuskan untuk menjadi seorang penghibur, membuat keputusan tersebut sekitar usia 14 tahun. Namun, orang tuanya menentang keputusannya tersebut.[6][7]
Dalam suatu kesempatan, Sumarti terpaksa mengikuti lomba tanpa sepengetahuan orang tuanya. Agar tidak ketahuan, seorang teman menyarankan untuk menggunakan nama samaran "Titiek Puspo" diambil dari Titiek yang merupakan nama panggilannya sehari-hari dan 'Puspo' nama bapaknya. Sumarti setuju dan menerjemahkan Puspo menjadi Puspa. Sejak itulah ia dikenal sebagai Titiek Puspa. Nama ini pula yang diambil untuk nama orkes pengiringnya "PUSPA SARI" yang dipimpinnya sendiri dan mengiringinya menyanyi di awal kariernya.
Karier
Awal karier bernyanyinya dimulai di Semarang, saat itu ia mengikuti kontes menyanyi Bintang Radio. Tidak hanya sampai di bidang menyanyi saja, Titiek juga menunjukan totalitasnya dalam menggarap beberapa operet bersama grup Papiko yang sempat sangat disukai pemirsa TVRI, seperti operet Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, Kartini Manusiawi, dan Ronce-ronce.
Rekaman piringan hitamnya yang pertama dengan label GEMBIRA, berisi lagu Di Sudut Bibirmu, Esok Malam Kau Kujelang, dan duet bersama Tuty Daulay dalam lagu Indada Siririton, iringan musik Empat Sekawan Sariman. Pada pertengahan 1960, Titiek Puspa sempat menjadi penyanyi tetap pada Orkes Studio Jakarta. Saat itu Titiek Puspa banyak mendapat bimbingan dari Iskandar (pencipta lagu dan pemimpin orkes) dan Zainal Ardi (suaminya sendiri seorang penyiar Radio Republik Indonesia Jakarta).[5] Sebagai penyanyi yang mulai menanjak popularitasnya, Titiek belum menciptakan banyak lagu dalam albumnya, lagu-lagunya banyak diciptakan misalnya oleh Iskandar, Mus Mualim, ada juga Wedasmara. Barulah pada album "Si Hitam" dan "Pita" (1963) yang berisi 12 lagu tiap albumnya semuanya adalah ciptaannya sendiri dan menjadi populer saat itu, selain itu juga album "Doa Ibu" berisi 12 lagu, 11 lagu adalah ciptaannya dengan 1 lagu ciptaan Mus Mualim. Dari album "Si Hitam", lagu yang semakin memopulerkan namanya adalah Si Hitam, Tinggalkan, Aku dan Asmara. Bisa juga dikatakan bahwa bersama album "Si Hitam", album "Doa Ibu" adalah album yang legendaris karena berisi lagu-lagu seperti "Minah Gadis Dusun", "Pantang Mundur", yang semakin menancapkan Titiek Puspa sebagai penyanyi dan pencipta lagu Indonesia yang baik. Titiek meninggalkan Orkes Studio Jakarta pada 1962.[7] Nama panggungnya dipilih oleh Presiden Soekarno pada tahun 1950—an.[6]
Pada 1957, Titiek menikah dengan Zainal Ardi, seorang karyawan Radio Republik Indonesia. Pada tahun 1963 mereka memiliki dua anak perempuan. Selama periode ini Titiek mulai belajar menulis lagu, belajar dari suaminya.[7] Selain menyanyi dan menulis lagu, Titiek juga berakting dalam beberapa film seperti Karminem, Inem Pelayan Sexy, dan Apanya Dong].[5]
Pada 2009, Titiek didiagnosis kanker serviks. Setelah beberapa bulan pengobatan, termasuk dua bulan kemoterapi di Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura (di mana dia menulis 61 lagu),[8] dia dinyatakan bebas dari kanker. Dia mengungkapkan bahwa doa yang ia panjatkan serta terapinya di rumah sakit menjadi faktor keberhasilannya melawan kanker.[9]
Titiek memiliki kepedulian besar pada dunia anak-anak. Hal ini diwujudkannya dengan menciptakan beberapa lagu anak. Pada tahun 1990-an, ia dikenal saat membawakan lagu ciptaannya, Menabung dan Aku Suka Musik bersama Saskia dan Geofanny.
Pada tahun 2014, Titiek membentuk sebuah grup vokal yang beranggotakan 10 orang anak dari berbagai latar belakang etnis bernama Duta Cinta.[10] Pada tahun 2017, grup vokal ini juga hadir di sejumlah episode Pesta Sahabat dari episode 3 (Aku Anak Sehat) sampai episode 6 (Kasih Ibu). Namun, pada tanggal 25 Juli 2018, Duta Cinta juga hadir kembali dalam Pesta Sahabat Anak Indonesia bersama dengan Titiek.
Sejak 2017 hingga 2019, Titiek tampil di episode drama musikal Pesta Sahabat yang tayang di RTV mulai dari Pesta Sahabat Cinta Indonesia (kecuali Pesta Sahabat Lebaran Sebentar Lagi dan 17-an di Kampung Halaman).
Konser
Untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-70, Titiek menggelar konser bertajuk Karya Abadi Sang Legenda: 70 Tahun Titiek Puspa. Konser ini ditujukan sebagai perwujudan rasa terima kasih Titiek Puspa kepada semua yang terlibat dan pernah bekerja sama dengan Titiek Puspa terhadap negeri ini, khususnya terima kasih tak terhingga untuk penonton dan penggemar Titiek Puspa. Konser yang diriingi musisi Dian HP Orchestra dengan melibatkan Ari Lasso, Andi /rif, 3 Diva (KD, Titi DJ, Ruth Sahanaya), Melly Goeslaw, Vina Panduwinata, Pinkan Mambo, Yovie Widianto, Hedi Yunus, Kevin Aprilio, Rio Febrian, Delon Thamrin, Bob Tutupoly, Dewi Sandra, Emilia Contessa, Marini, Euis Darliah, Elvy Sukaesih, Inul Daratista, Warna, Project Pop, Gita Gutawa, artis Mamma Mia, dan Host Ringgo Agus Rahman, Daniel Mananta, dan Tamara Bleszynski, turut pula disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta menteri, pejabat negara, dan mantan pejabat negara.[11]
Kehidupan pribadi
Titiek menikah dengan sutradara Mus Mualim. Bersama-sama mereka memiliki dua anak, yaitu Petty Tunjungsari dan Ella Puspasari.[5] Hingga 2008[update], Titiek tinggal di Jakarta Selatan.[6]
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1966 | Di Balik Tjahaja Gemerlapan | ||
Minah Gadis Dusun | |||
1972 | Pemburu Mayat | ||
Bing Slamet Setan Djalanan | |||
1973 | Rio Anakku | ||
1974 | Bawang Putih | Mak Bakung | Juga sebagai penulis |
Ateng Minta Kawin | Emak Ateng | ||
1975 | Tiga Cewek Badung | Titiek | |
1976 | Inem Pelayan Sexy | Nyonya Cokro | |
1977 | Karminem | Karminem | |
Inem Pelayan Sexy II | Nyonya Cokro | ||
Inem Pelayan Sexy III | |||
1979 | Tuyul Perempuan | Tuyul Puspa | |
Rojali dan Zuleha | Pemilik warung | ||
1980 | Gadis | Bu Titik | Juga sebagai penulis |
Putri Giok | |||
1981 | Koboi Sutra Ungu | Nyonya Barkali | |
1983 | Apanya Dong | Pei-Pei | |
2008 | Cinta Setaman | ||
2016 | Ini Kisah Tiga Dara | Oma | |
2017 | Musik untuk Cinta |
Serial televisi
Tahun | Judul | Peran | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|---|
2004 | Gara-Gara Inul |
Teater
- Operet Papiko (Persatuan Artis Pop Ibu kota) (1972 - ???)
- Operet Kupu Kupu (2006)
- Semut Merah Semut Hitam (2012)[12]
- Pesta Sahabat Cinta Indonesia (2017) (RTV)
- Pesta Sahabat Aku Anak Sehat (2017) (RTV) bersama Duta Cinta
- Pesta Sahabat Zona Ceria (2017) (RTV) bersama Duta Cinta
- Pesta Sahabat Pahlawanku (2017) (RTV) bersama Duta Cinta
- Pesta Sahabat Kasih Ibu (2017) (RTV) bersama Duta Cinta
- Pesta Sahabat Melompat Lebih Tinggi (2018) (RTV)
- Pesta Sahabat Kasih Sayang (2018) (RTV)
- Pesta Sahabat Hewan Kesayangan (2018) (RTV)
- Pesta Sahabat Kartini Cilik (2018) (RTV)
- Pesta Sahabat Makin Cakep (2018) (RTV)
- Pesta Sahabat Anak Indonesia (2018) (RTV) bersama Duta Cinta
- Pesta Sahabat Semangat Indonesia (2018) (RTV)
- Pesta Sahabat Sahabatku Si Belang (2018) (RTV)
- Pesta Sahabat Petualangan 3 Sekawan (2018) (RTV)
- Pesta Sahabat Ksatria Pendamai (2018) (RTV)
- Pesta Sahabat Seru Bersama Kodomo (2018, 2019) (RTV)
- Pesta Sahabat Cinta Untuk Mama (2018) (RTV) bersama Duta Cinta
- Pesta Sahabat Itik dan Kolam Ajaib (2019) (RTV)
- Pesta Sahabat Petualang Cilik dan Si Pemburu (2019) (RTV)
- Pesta Sahabat Dunia Sirkus Ceria (2019) (RTV)
- Pesta Sahabat Putri Duyung dan Bajak Laut (2019) (RTV)
- RTV 5 Makin Cakep: Hey Tayo (2019) (RTV)
- Pesta Sahabat Bintang Kebaikan (2019) (RTV)
- Pesta Sahabat Arti Persahabatan (2019) (RTV)
- Pesta Sahabat Indonesia Cakep (2019) (RTV)
- Pesta Sahabat Ceria bersama Jasjus (2019) (RTV)
- Pesta Sahabat Kurcaci dan Ikan Ajaib (2019) (RTV)
Karya
Diskografi
Album solo
- Kisah Hidup (1963)
- Puspa Dewi (Bali. ARN-1001)
- Tinggi Gunung Seribu Janji (Irama. EP-03)
- Daun Yang Gugur (Irama. EP-27)
- Ditinggal Kekasih (Extended Play / Irama. EP-85)
- Selamat Jalan, Selamat Berpisah (Extended Play /Irama. EP-86)
- Buka Pintu (Single Play /Irama. SP-50)
- Si Hitam (Irama. LPI 175116)
- Sampul Surat (Single Play /Irama. SP-61)
- Doa Ibu (Irama. LPI-17580)
- Sok Teu (J&B. JBL-28837)
- Aneka Gaya Titiek Puspa (Irama. LPI-175126)
- Pita (Irama. LPI 175138) (1963)
Album bersama
- Mari Bersukaria dengan Irama Lenso (Irama. LPI-17588) (1965)
- Gajah Dungkul - Titiek Puspa, Bing Slamet dan Indonesia Tiga (Bali Rec. BLP-7005)
- Duta Cinta & Titiek Puspa (Musica Studio's) (2015)[13]
Album kumpulan
- Papaya, Mangga, Pisang, Jambu (Bisikan Alam Maya - Irama. LPI—17522)
- Ini dan Itu volume 2 (Mata Sapi; Dulu dan Kini - Mesra. LP—19)
- Kroncong Parade (Bubuy Bulan; Bengawan Solo. - Pop Sound. 6417—001)
Lagu
- "Mama" (1964)
- "Bing" cover by David Bayu
- "Kupu-Kupu Malam" cover by Ariel Noah
- "Apanya Dong" cover by Dian Dipa Chandra
- "Hidupku Untuk Cinta" cover by Chrisye
- "Selamat Malam" cover by Iwan Fals
- "Horas Kasih" (1983)
- "Virus Cinta" (1997)
- "Gang Kelinci
- "Romo Ono Maling"
- "Rindu Setengah Mati"
- "Adinda"
- "Cinta" cover by Rossa
- "Jatuh Cinta" cover by Project Pop
- "Pantang Mundur"
- "Ayah"
- "Marilah Kemari" cover by Ariel Noah, Iwan Fals, Chrisye, Project Pop, David Bayu, Rossa, Sigit Purnomo Said, Kahitna.
- "Burung Kakaktua"
- "Bapak Pembangunan"
- "Menabung"
- "Aku Suka Musik"
- "Dansa Yo Dansa" cover by Kahitna
- "Bimbi" cover by Sigit Purnomo Said
- "Gadis"
Lain-lain
- Menabung bersama Saskia & Geofanny (1996)
- Aku Suka Musik bersama Saskia & Geofanny (1997)
- Apanya Dong bersama Saskia & Geofanny (1999)
- Marilah Kemari bersama Saskia & Geofanny (1999)
- Terima Kasih Tuhan (2008)
Prestasi dan pengakuan
- Juara Bintang Radio Jenis Hiburan tingkat Jawa Tengah (1954)
- BASF Award ke-10 untuk kategori "Pengabdian Panjang di Dunia Musik" (1994)
- Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008
Penghargaan dan nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
2001 | SCTV Awards | Penerima | ||
2016 | Anugerah Musik Indonesia | Penerima | ||
Festival Film Indonesia | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Ini Kisah Tiga Dara | Nominasi | |
Piala Maya | Aktris Pendukung Terpilih | Nominasi | ||
2017 | Usmar Ismail Awards | Pemeran Pendukung Wanita Terbaik | Nominasi | |
2018 | Indonesian Choice Awards | Penerima | ||
Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia | Penerima | |||
2021 | Anugerah Musik Indonesia | Penerima |
Referensi
- Catatan kaki
- ^ "Titiek Puspa dan Panggung Pohon Jambu di Pekarangan Rumah". CNN Indonesia. Diakses tanggal 28 November 2017.
- ^ "Titiek Puspa: [Bercerita Lewat Lagu]". Tokoh Indonesia. 21 Desember 2004. Diakses tanggal 5 Juli 2022.
- ^ Administrator. "Titiek Puspa" . Tempo.co. Diakses tanggal 5 Juli 2022.
- ^ Endah 2008, hlm. 18.
- ^ a b c d KapanLagi.com, Titiek Puspa.
- ^ a b c Edmond 2008, Titiek Puspa: 'Don't.
- ^ a b c Varia 1963, Biduanita.
- ^ Jakarta Post 2010, Titiek Standing Tall.
- ^ Jakarta Post 2010, Doctors give Titiek.
- ^ "Duta Cinta: Persembahan Titiek Puspa untuk Anak Indonesia". CNN Indonesia.
- ^ Titiek Puspa Rayakan Ultah 70 Dengan Konser diakses 23 November 2007
- ^ Drama Musikal ”SEMUT” Titiek Puspa Memang Luar Biasa ! diakses 6 Agustus 2012
- ^ "Duta Cinta & Titiek Puspa". Musica Studio's.
- Daftar pustaka
- "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" [150 Best Indonesian Songs of All Time]. Rolling Stone Indonesia (dalam bahasa Indonesian) (56): 32–103. 2009. Songs discussed on pages 58 and 61.
- "Biduanita Kesajangan Anda: Titiek Puspa" [Your Favourite Singer: Titiek Puspa]. Varia (dalam bahasa Indonesian) (282): 15, 31. 11 September 1963.
- "Doctors give Titiek Puspa `all-clear' from cancer". The Jakarta Post. 27 March 2010. Diakses tanggal 1 October 2011.
- Edmond, Bruce (29 July 2008). "Titiek Puspa: 'Don't let money make you stupid or poison you'". The Jakarta Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 June 2011. Diakses tanggal 1 October 2011.
- Kurniasari, Triwik (22 November 2009). "Alberthiene Endah: Life, She wrote". The Jakarta Post. Diakses tanggal 1 October 2011.
- "Titiek Puspa". KapanLagi.com (dalam bahasa Indonesian). Diakses tanggal 1 October 2011.
- "Titiek standing tall against cancer". The Jakarta Post. 13 January 2010. Diakses tanggal 1 October 2011.
- Alberthiene Endah (2008). Titiek Puspa: A legendary diva. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 9-7922-3643-0. LCCN 2008333017. OL 23184849M.
Pranala luar
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- (Indonesia) Titiek Puspa di situs web Tokoh Indonesia Diarsipkan 2007-02-04 di Wayback Machine.