Malik bin Hubairah as-Sakuni

Revisi sejak 15 Desember 2024 07.12 oleh A154 (bicara | kontrib)

Abu Sa'id (atau Abu Sulaiman) Malik bin Hubairah as-Sakuni (bahasa Arab: مالك بن هبيرة السكونيّ)[1] adalah seorang jenderal Arab pada masa Kekhalifahan Umayyah. Malik merupakan putra dari Hubairah bin Khalid tertentu dan berasal dari kabilah Sakun dari Bani Kindah.[2] Malik termasuk sahabat Nabi Muhammad dan meriwayatkan hadis darinya.[3] Di antara hadis yang diriwayatkan Malik adalah hadis tentang pembagian shaf salat jenazah menjadi tiga shaf.[4]

Malik kemudian tinggal di Syam dan menjadi pemimpin Bani Kindah.[3] Ia turut serta bersama Muawiyah bin Abu Sufyan dalam Pertempuran Shiffin pada tahun 657.[3] Ketika Muawiyah menjadi khalifah, Malik sempat diangkat sebagai gubernur Homs.[3]

Pada tahun 47 H (667 M) di masa kekhalifahan Muawiyah, Malik memimpin pasukan dalam menyerang Bizantium lewat jalur darat pada musim dingin.[5]

Setelah Muawiyah bin Yazid meninggal, Malik bin Hubairah hadir dalam Muktamar Jabiyah. Pertemuan ini menentukan tentang pembaiatan dan kekhalifahan.[6] Ia lebih mendukung Khalid bin Yazid sebagai khalifah, sementara Hushain bin Numair (yang juga berasal dari Bani Kindah seperti Malik) lebih memilih Marwan bin al-Hakam sebagai khalifah ketimbang Khalid dengan alasan bahwa mereka tidak ingin membawakan seorang anak (yaitu Khalid) kepada orang Arab, sementara orang Arab membawakan seorang lelaki tua (yaitu Ibnu az-Zubair) kepada mereka.[7] Setelah terjadi perbedaan pendapat, pertemuan tersebut kemudian diakhiri dengan pembaiatan terhadap Marwan bin al-Hakam, Khalid bin Yazid sebagai penerusnya, dan Amr bin Sa'id bin al-Ash sebagai penerus Khalid.[6]

Setelah masalah pembaiatan selesai, Malik menghadiri Pertempuran Al-Marj[a] bersama Marwan dalam melawan penentangnya.[9] Ia kemudian turut serta bersama Marwan dan pasukannya untuk merebut Mesir dari kekuasaan Ibnu az-Zubair hingga terjadi pertempuran antara pendukung Ibnu az-Zubair yang dipimpin oleh Ibnu Jahdam dan pendukung Marwan. Mesir berhasil direbut oleh Marwan pada bulan Jumadil Akhirah tahun 65 H dan Ibnu Jahdam kembali ke Makkah setelah diampuni.[10]

Kematian

Malik kemudian kembali dan meninggal di Beit Ras[9] pada tahun 65 H (685 M).[3]

Catatan

  1. ^ Al-Marj yang dimaksud adalah Marj Rahith, yaitu sebuah padang rumput di pinggiran kota Damaskus.[8]

Referensi

  1. ^ https://shamela.ws/book/3118/8373
  2. ^ Ibnu Hazm. "Jamharah Ansab Al-Arab". islamport.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-13. Diakses tanggal 2022-08-13. 
  3. ^ a b c d e Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Malik bin Hubairah - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 5. hlm. 267. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-24. Diakses tanggal 2024-01-21. 
  4. ^ Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani (Oktober 2018). Ikhlas Hikmatiar, ed. Tata Cara Mengurus Jenazah Praktis dan Lengkap Sesuai Sunnah Nabi Muhammad s.a.w. (Sampul keras). Qisthi Press. hlm. 128. ISBN 9789791303781, 9791303789. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-21. Diakses tanggal 2022-08-21. 
  5. ^ Az-Zuhairi, Syaikh Abdul Aziz. Khairuddin Barbarossa: Pahlawan Islam Penguasa Lautan. Pustaka Al-Kautsar. hlm. 118. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-30. Diakses tanggal 2021-11-29. 
  6. ^ a b Manshur Abdul Hakim. Hajjaj bin Yusuf Algojo Bani Umayyah (Buku elektronik). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 37–38. ISBN 9789795929444, 9795929445. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-13. Diakses tanggal 2022-08-12. 
  7. ^ Ibnul Atsir. "Al-Kamil fi at-Tarikh". islamport.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-13. Diakses tanggal 2022-08-13. 
  8. ^ Yaqut al-Hamawi. "Kitab Mu'jam al-Buldan - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 101. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-02. Diakses tanggal 2024-01-21. 
  9. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Mukhtashar
  10. ^ Manshur Abdul Hakim, hlm. 39–40.