Karla Avelar

pejuang LGBTI
Revisi sejak 15 Desember 2024 11.27 oleh Annisa Tiara Ramadhani (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Karla Avelar (lahir 7 Januari 1978, El Slvador) adalah seorang aktivis hak trans Salvador.[1] Dia adalah Direktur Eksekutif Comcavis Trans,[2][3]

Infobox orangKarla Avelar

(2022) Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran7 Januari 1978 Edit nilai pada Wikidata (46 tahun)
El Salvador Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanaktivis hak-hak LGBTQI+ Edit nilai pada Wikidata

Pada tahun 1996, Karla adalah salah satu pendiri asosiasi trans pertama di El Salvador dengan nama ASPIDH. Pada 2008 ia mendirikan organisasi pertama wanita trans dengan HIV, COMCAVIS TRANS.[4][5][6] Dia adalah finalis untuk Penghargaan Martin Ennals untuk Pembela Hak Asasi Manusia pada tahun 2017.[7]

Percobaan pembunuhan

sunting

Pada tahun 1993, seorang pembunuh berantai yang merupakan perwira aktif angkatan bersenjata menembaknya sembilan kali, menyebabkan cedera parah yang mengancam jiwa yang mengakibatkan koma selama dua bulan. Ketika pulih, dia diberi tahu dengan cara diskriminatif dan kasar tentang status HIV-nya.[4]

Serangan kedua terjadi pada 2008 dari geng jalanan Mara Salvatrucha.Avelar menolak, delapan hari kemudian mereka mencoba membunuhnya. Dalam serangan ini, mereka menembaknya lima kali. Avelar pda saat itu telah menjadi pekerja seks, dan geng tersebut menuntut pembayaran perlindungan mingguan sebesar US$ 25 dari dia dan teman-temannya. Namun dia tidak hanya selamat dari serangan itu. Ia juga menjadi tokoh publik yang mengecam serangan terhadap individu transgender oleh geng.[5]

Tahun berikutnya, Karla dituntut dan dipenjara karena keterlibatannya dalam tindak kekerasan oleh tiga pria yang bertujuan untuk membunuhnya. Pada kesempatan itu Karla bertindak membela diri dengan melukai salah seorang penyerang, Karla dinyatakan bersalah dan mendapatkan hukuman penjara. Di penjara, Karla berbagi sel dengan beberapa anggota geng yang telah mencoba membunuhnya bertahun-tahun sebelumnya. Hal ini mengakibatkan pemerkosaan dan penyiksaan terus-menerus, tanpa akses keadilan dan penolakan haknya atas perawatan medis.[4][5]

Anggota geng tercebut mencoba embunuhnya lagi pada 2012, menyelinap dan menikamnya dengan pisau. Sekali lagi, dia selamat, dan terus meningkatkan perhatian publik terhadap kekerasan.[4]

Kehidupan awal

sunting

Karla adalah seorang wanita transgender dalam keluarga yang sangat Katolik dan miskin. Kurangnya pendidikan dan lingkungan konservatif yang menindas merupakan salah satu sebab pelecehan terus-menerus yang berakhir dengan pemerkosaan. Ketika dia berusia 9 tahun, dia melarikan diri ke ibu kota di mana dia tinggal di jalanan. Ia mengalami tindakan kekerasan dan terlibat dengan penyalahgunaan narkoba. Pada usia 11 tahun, Karla dipaksa untuk terlibat dalam pekerjaan seks dan segera menjadi korban kekerasan seksual, pemerasan, ancaman kematian oleh anggota geng, polisi, dan juga klien.

Aktivisme

sunting

Pengalamannya mendorong Karla untuk menjadi seorang aktivis untuk hak asasi manusia. Pada 1992, ia menjadi salah satu wanita trans pertama di El Salvador yang membuat status HIV-nya diketahui publik karena alasan politik. Ini membawanya untuk memperjuangkan perawatan kesehatan yang layak bagi orang-orang LGBTI dengan HIV. Pada 2013 Karla menjadi wanita trans pertama yang muncul di hadapan Komisi Hak Asasi Manusia Antar-Amerika (IACHR) dan mengecam Negara El Salvador karena diskriminasi dan kejahatan rasial terhadap orang LGBTI.

Dua tahun kemudian, ia berpartisipasi dalam Universal Periodic Review (UPR) di Dewan HAM PBB di Jenewa. Bekerja sama dengan non-profti lain, mereka mengajukan laporan alternatif, yang menghasilkan rekomendasi PBB pertama kepada negara bagian El Salvador tentang masalah LGBTI. Ancaman yang terus-menerus dan serangan berulang terhadap orangnya hanya memperkuat tekadnya untuk mengungkapkan ketidakadilan dan melawannya.

Ketika rekannya Tania Vazquez dibunuh pada 4 Mei 2013, Karla mengajukan keluhan kepada pihak berwenang. Kejaksaan Agung menanggapi dengan ancaman untuk menangkap Karla, surat perintah penggeledahan dan penyitaan peralatan teknis COMCAVIS TRANS.[3] Dia memperkirakan ada sekitar 600 kasus pembunuhan orang LGBT yang belum terpecahkan dalam 25 tahun terakhir.[7]


Referensi

sunting
  1. ^ "Karla Avelar (1978 - ) activist". A Gender Variance Who's Who. 2018-01-14. Diakses tanggal 2020-03-08. 
  2. ^ Global, Christian Aid (2016-11-14). "The transgender activist risking her life for human rights in El Salvador". Medium (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-08. 
  3. ^ a b "Karla Avelar - Martin Ennals Award Karla Avelar". Martin Ennals Award (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-11. 
  4. ^ a b c d Refugees, United Nations High Commissioner for. "Salvadoran transgender activist takes stand against violence". UNHCR (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-08. 
  5. ^ a b c Nunez, Alanna (2015-02-10). "How One Trans Sex Worker Is Hoping to Make Life Safer in El Salvador". Cosmopolitan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-18. 
  6. ^ "COMCAVIS TRANS - About us". www.comcavis.org.sv. Diakses tanggal 2020-03-18. 
  7. ^ a b Dooley, Brian; Advisor, ContributorSenior; First, Human Rights (2017-05-13). "Karla Avelar's Life of Constant Threats". HuffPost (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-08.