Syed Hussein Alatas

Revisi sejak 15 Desember 2024 14.49 oleh Pineapplethen (bicara | kontrib) (Bogor pada tahun 1928 masih bagian dari Hindia Belanda)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Syed Hussein Alatas (bahasa Arab: سيد حسین العطاس Saiyid Ḥusayn al-ʿAṭṭās; 17 September 1928 – 23 Januari 2007) adalah seorang akademisi, sosiolog, pendiri organisasi ilmu sosial, dan politisi Malaysia. Ia adalah Wakil Kanselor Universitas Malaya pada 1980an, dan membentuk Parti Gerakan Rakyat Malaysia (Gerakan).

Syed Hussein Alatas
Syed Hussein Alatas adalah anggota pendiri Parti Gerakan Rakyat Malaysia (Gerakan), yang meraih keberhasilan dalam pemilihan umum 1969.
Presiden Parti Gerakan Rakyat Malaysia
Informasi pribadi
Lahir(1928-09-17)17 September 1928
Bogor, Hindia Belanda
Meninggal23 Januari 2007(2007-01-23) (umur 78)
Bukit Damansara, Malaysia
Partai politikGerakan (1968-1972)
PEKEMAS (1973-1978)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Syed Hussein menulis beberapa buku tentang korupsi, multi-rasialisme, imperialisme, dan pemenjaraan intelektual (intellectual captivity). Bukunya yang paling terkenal adalah Mitos Pribumi Malas (The Myth of the Lazy Native).

Kehidupan awal

sunting

Syed lahir di Bogor, Indonesia. Kakeknya, Sayyid 'Abd Allah bin Muhsin al-Attas, adalah seorang Hadhrami dari Hadhramaut, Yaman dan bermukim di Bogor.[1][2] Syed Hussein adalah saudara sulung dari Syed Muhammad Naquib al-Attas[3][4] dan ayah dari Syed Farid al-Attas.

Catatan dan referensi

sunting
  1. ^ "In Memoriam: Syed Hussein Alatas - The Postcolonial Oeuvre (When broken link appears scroll down and click on article 134)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-08. Diakses tanggal 2014-06-30. 
  2. ^ Syed Hussein Alatas dies, Malaysia Today, Jan. 24, 2007 Diarsipkan 2007-10-10 di Wayback Machine..
  3. ^ "Syed Muhammad Naquib al-Attas (Genealogical Information)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-01-14. Diakses tanggal 2014-06-30. 
  4. ^ An Intellectual life by Asian Analysis is brought to you by Asean Focus Group in cooperation with the Faculty of Asian Studies at The Australian National University

Bacaan tambahan

sunting