Anonimitas di dunia maya

Pengguna ini adalah peserta Tantangan menulis Social Media 4 Peace


Studi tahun 2023 menunjukkan ada dua jenis orang yang mencari anonimitas di internet. Pertama, mereka yang ingin mengekspresikan diri dengan bebas dan  mencapai tujuan pribadi. Mereka cenderung  berperilaku  baik  di dunia maya. Anonimitas memungkinkan individu untuk membagikan aspek-aspek diri mereka yang mungkin tidak nyaman diungkapkan dengan identitas asli. Mereka merasa lebih mudah untuk terbuka ketika ancaman penilaian negatif dan evaluasi sosial berkurang. Kedua, mereka yang punya motif  toksik dan ingin merugikan orang lain. Mereka cenderung  berperilaku buruk, seperti menulis komentar yang menghina atau memprovokasi. Penelitian menunjukkan bahwa pengguna anonim lebih sering  melakukan sakat (trolling) dibandingkan dengan yang lain.[1] 

Orang dengan "sifat kepribadian gelap" tampaknya menggunakan anonimitas online untuk mengekspresikan identitas berbahaya dan terlibat dalam perilaku yang menguntungkan diri sendiri sambil menyakiti orang lain. Sebuah studi tahun 2022 menemukan hubungan antara anonimitas dan sifat-sifat ini: Macchiavellianisme, Psikopati, dan Sadisme.[2] Selain itu, sebuah studi tahun 2023 juga menemukan bahwa orang yang menikmati menyebabkan penderitaan kepada orang lain lebih suka anonim secara daring, karena memungkinkan mereka untuk melakukannya tanpa menghadapi konsekuensi.[1]


Rujukan

  1. ^ a b Nitschinsk, L; Tobin, S.J; Varley, D; Vanman, E.J (2023-11-24). "Why Do People Sometimes Wear an Anonymous Mask? Motivations for Seeking Anonymity Online". Personality and Social Psychology Bulletin. doi:https://doi.org/10.1177/01461672231210465 Periksa nilai |doi= (bantuan). 
  2. ^ Nitschinsk, L; Tobin, S.J; Vanman, E.J (2022-08). "The dark triad and online self-presentation styles and beliefs". Personality and Individual Differences. 194 (111641). doi:https://doi.org/10.1016/j.paid.2022.111641 Periksa nilai |doi= (bantuan).