Berita palsu di Filipina

Revisi sejak 17 Desember 2024 09.18 oleh Wadaihangit (bicara | kontrib) (Tantangan menulis Social Media 4 Peace)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Berita palsu di Filipina mengacu pada misinformasi atau disinformasi yang tersebar luas di Filipina yang dilakukan oleh berbagai aktor. Hal ini menjadi permasalahan di Filipina karena media sosial dan sejenisnya memainkan peran kunci dalam mempengaruhi topik dan informasi mulai dari politik, kesehatan, kepercayaan, agama, peristiwa terkini, bantuan, gaya hidup, pemilu dan lain-lain. Baru-baru ini, isu tersebut berkembang menjadi isu yang merajalela dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Filipina dan pemilu Filipina tahun 2022.

Setelah pemilu Filipina tahun 2016, Senator Francis Pangilinan mengajukan proposal untuk mengadakan penyelidikan mengenai perilaku platform media sosial yang memungkinkan penyebaran berita palsu.[1] Pangilinan menyerukan hukuman bagi perusahaan media sosial yang membiarkan disinformasi menyebar di platform mereka.[2]

Daftar situs berita palsu

Daftar ini mencakup LRR situs yang kini tidak aktif atau tidak berfungsi karena tujuan historis dan untuk membantu peneliti disinformasi. Berikut ini adalah hasil investigasi yang dilakukan oleh berbagai kantor berita Filipina serta kebijakan pemerintah terhadap berita palsu.

Tanggapan

Situs berita palsu telah merajalela di kalangan pemirsa Filipina, terutama yang dibagikan di media sosial. Politisi telah mulai mengajukan undang-undang untuk memerangi berita palsu[3] dan tiga sidang Senat telah diadakan mengenai topik tersebut.[4] Isu ini juga membuat Gereja Katolik di Filipina mengeluarkan surat resmi yang menentang hal tersebut.[5]

Referensi

  1. ^ Javier, Kristian. "Pangilinan wants Facebook penalized over fake news". Philstar.com. Diakses tanggal 2024-12-17. 
  2. ^ Javier, Kristian. "LP: Social media being used to legitimize 'fake news'". Philstar.com. Diakses tanggal 2024-12-17. 
  3. ^ Ager, Maila (2017-01-19). "Pangilinan seeks penalty vs social media for spread of fake news". INQUIRER.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-17. 
  4. ^ Aguilus, Jam (2018-03-15). "LIVE: Senate hearing on fake news online". RAPPLER (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-17. 
  5. ^ Catholic News Agency (24 Juni 2017). "Stop sharing fake news, Filipino bishops implore". Crux. Diakses tanggal 17 Desember 2024.