Agresi digital

Revisi sejak 18 Desember 2024 00.41 oleh Syanne.helly (bicara | kontrib) (Menambahkan halaman)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Agresi digital (Digital Agression atau DA) secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk dengan sengaja menyakiti orang lain.[1] DA terjadi melalui beberapa jenis TIK, seperti ponsel (misalnya, panggilan telepon atau pesan teks), komputer, atau tablet, dan berlangsung di berbagai platform (misalnya, email, situs jejaring sosial, pesan instan, atau game online).[2]

DA memiliki banyak bentuk, termasuk pelecehan (misalnya, berulang kali mengirim pesan yang tidak pantas atau menyakitkan), flaming (misalnya, menggunakan penghinaan dan kata-kata kotor, seringkali sebagai reaksi terhadap provokasi), dan pengucilan (misalnya, memblokir seseorang dari kontak), dan masih banyak lagi.[3][4]

Rujukan

  1. ^ Burt, S.A; Alhabash, S (2018-03). "Illuminating the nomological network of digital aggression: Results from two studies". Aggressive Behavior. 44 (2). doi:https://doi.org/10.1002/ab.21736 Periksa nilai |doi= (bantuan). 
  2. ^ Ybarra, M.L; Boyd, D; Korchmaros, J.D; Oppenheim, J.K (2012-07). "Defining and measuring cyberbullying within the larger context of bullying victimization". J Adolesc Health. 51 (1): 53–58. doi:https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2011.12.031 Periksa nilai |doi= (bantuan). 
  3. ^ Kowalski, R; Giumetti, G; Schroeder, A; Lattanner, M (2014-02). "Bullying in the Digital Age: A Critical Review and Meta-Analysis of Cyberbullying Research Among Youth". Psychological Bulletin. 140 (4). doi:http://dx.doi.org/10.1037/a0035618 Periksa nilai |doi= (bantuan). 
  4. ^ Vandebosch, H; Van Cleemput, K (2008). "Defining cyberbullying: A qualitative research into the perceptions of youngsters. Journal of Cybertherapy and Rehabilitation". CyberPsychology & Behavior. 11 (4): 499–503. doi:https://doi.org/10.1089/cpb.2007.0042 Periksa nilai |doi= (bantuan).