Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul
artikel daftar Wikimedia
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul (KBRI Kabul) adalah misi diplomatik Republik Indonesia untuk Republik Islam Afganistan.[1] Duta besar Indonesia pertama untuk Afganistan adalah Abdul Kadir (1950–1953).[2] Sementara duta besar saat ini adalah Arief Rachman yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 Maret 2017 hingga tahun 2021.[3][4]
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul | |
---|---|
Koordinat | 34°31′51″N 69°10′44″E / 34.530807°N 69.179007°E |
Lokasi | Kabul, Afganistan |
Alamat | Malalai Watt, Shah-re-Naw, Ministry of Interior Street Kabul, Afghanistan |
Duta Besar | Arief Rachman |
Yurisdiksi | Afganistan |
Situs web | kemlu |
Daftar duta besar
suntingNo. | Foto | Nama | Mulai menjabat | Selesai menjabat | Diangkat oleh | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Abdul Kadir | 1950 | 1953 | Soekarno | [5][cat. 1] | |||
... | [cat. 2] | ||||||
Sugiarto | 1964 | Soekarno | [7] | ||||
M. Kadaroesman | 1964 | 1968 | [8][9] | ||||
R. M. Soebagio Soerjaningrat | 1968 | Soeharto | [10] | ||||
Suyoto Suryodipuro | 1970 | 1974 | [11][12] | ||||
Abdul Habir | 27 Juli 1974 | 1977 | [12][13] | ||||
Abdurrachman Gunadirdja | 14 Desember 1977 | 1980 | [12][14][cat. 3] | ||||
... | |||||||
Havid Abdulgani | 1993 | Soeharto | [15] | ||||
Alwi Anas | 1996 | 27 Mei 1999 | [16][17][cat. 4] | ||||
Erman Hidayat | 18 Oktober 2006 | Susilo Bambang Yudhoyono | [18] | ||||
Anshory Tadjudin | 3 September 2012 (Kredensial: 25 Oktober 2012) |
[19][20] | |||||
Arief Rachman | 13 Maret 2017 (Kredensial: 26 Maret 2017) |
Joko Widodo | [21][22] |
Catatan
sunting- ^ Perwakilan Indonesia di Afganistan ditutup pada bulan September 1953.[6]
- ^ Perwakilan Indonesia di Afganistan dibuka kembali pada bulan Februari 1956.[6]
- ^ Duta Besar Indonesia untuk Afganistan ditarik pada tahun 1980 sebagai bentuk protes Indonesia terhadap invasi Uni Soviet ke Afganistan. Tidak adanya Duta Besar Indonesia di Afganistan sampai tahun 1988.[6]
- ^ Perwakilan Indonesia dipindahkan ke KBRI New Delhi pada tahun 1996 selama kurang lebih tiga tahun. Perwakilan kemudian ditutup dan kepentingan Indonesia di Afganistan dirangkap KBRI Islamabad. Nanti pada tahun 2004, perwakilan dibuka kembali.[6]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul, Afganistan". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul, Afganistan. Diakses tanggal 3 Januari 2021.
- ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 132 Tahun 1950 tentang Pengangkatan Mayor Jenderal R. H. Abdul Kadi Sebagai Duta Besar Luar Biasa Dan Berkuasa Penuh Pada Pemerintah Kerajaan Afghanistan (1950-03-29).
- ^ Fabian Januarius Kuwado (2017-03-13). "17 Duta Besar Dilantik Presiden Jokowi". Kompas. Diakses tanggal 2019-08-02.
- ^ "Afghanistan Memburuk, Indonesia Belum Rencana Tutup KBRI Kabul".
- ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 132 Tahun 1950 tentang Pengangkatan Mayor Jenderal R. H. Abdul Kadi Sebagai Duta Besar Luar Biasa Dan Berkuasa Penuh Pada Pemerintah Kerajaan Afghanistan (1950-03-29).
- ^ a b c d "Kedutaan Besar Republik Indonesia". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul, Afganistan. Diakses tanggal 2019-09-25.
- ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1964 tentang Pengangkatan Soegiarto S.H. Sebagai Duta Besar Dan Berkuasa Penuh Untuk Turki (1964-03-02).
- ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 328 Tahun 1964 tentang Pengangkatan Kadarusman S.H. Sebagai Duta Besar Dan Berkuasa Penuh Untuk Afganistan (1964-12-30).
- ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 256 Tahun 1968 (1968-07-31).
- ^ Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 1968 (1968-02-08).
- ^ NEW AMBASSADORS. Washington, D.C.: United States Foreign Broadcast Information Service. 1970.
- ^ a b c Sejarah Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri. Jakarta: Departemen Luar Negeri Republik Indonesia. 1995. hlm. 147–148.
- ^ G. Dwipayana; Nazaruddin Sjamsuddin, ed. (2003). Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973 – 23 Maret 1978. Jakarta: Citra Kharisma Bunda. hlm. 141. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-23. Diakses tanggal 2019-08-23.
- ^ G. Dwipayana; Nazaruddin Sjamsuddin, ed. (2003). Jejak Langkah Pak Harto 27 Maret 1973 – 23 Maret 1978. Jakarta: Citra Kharisma Bunda. hlm. 579. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-07. Diakses tanggal 2019-08-07.
- ^ Pewarta Departemen Luar Negeri RI., Volumes 65–68. Jakarta: Departemen Luar Negeri Republik Indonesia. 1993. hlm. 75.
- ^ Pewarta Departemen Luar Negeri RI., Volumes 77–80. Jakarta: Departemen Luar Negeri Republik Indonesia. 1996. hlm. 89.
- ^ "Presiden Kirim 20 Nama Calon Dubes RI ke DPR". Merdeka.com. 2005-06-24. Diakses tanggal 2019-09-01.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Presiden Lantik 24 Dubes Untuk Negara Sahabat". ANTARA News. 2006-10-18. Diakses tanggal 2019-08-08.
- ^ Yulistyo Pratomo (2012-09-03). "SBY lantik 16 duta besar RI untuk negara sahabat". Merdeka.com. Diakses tanggal 2019-08-03.
- ^ "Dubes Anshory Tadjudin Serahkan Surat-surat Kepercayaan Kepada Presiden Hamid Karzai". The Global Review. 2012-10-29. Diakses tanggal 2019-09-26.
- ^ Fabian Januarius Kuwado (2017-03-13). "17 Duta Besar Dilantik Presiden Jokowi". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-08-02.
- ^ "The Ambassador of the Republic of Indonesia Presented the Letters of Credentials to the President of the Islamic Republic of Afghanistan". Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kabul, Afganistan. 2017-03-26. Diakses tanggal 2019-08-16.[pranala nonaktif permanen]