Fakelore

istilah sastra yang merujuk kepada cerita rakyat palsu
Revisi sejak 18 Desember 2024 07.35 oleh Rinai Natsumi (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pseudo-folklor atau fakelore adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada cerita, tradisi, atau elemen budaya lainnya yang sengaja diciptakan atau dimodifikasi agar tampak seperti folklor (cerita rakyat) asli, tetapi sebenarnya tidak memiliki akar dalam tradisi masyarakat tertentu. Pseudo-folklor sering kali diciptakan dengan tujuan tertentu, seperti hiburan, promosi wisata, atau propaganda. Meskipun menyerupai folklor, fakelore tidak berkembang secara organik dalam suatu komunitas, melainkan diciptakan oleh individu atau kelompok tertentu.

Folklorisme merujuk pada praktik modifikasi atau adaptasi cerita rakyat. Akan tetapi, tidak seperti pseudo-folklor, folklorisme tidak selalu menyesatkan. Folklorisme mencakup praktik mengadaptasi, mengkomersialkan, atau menggunakan elemen-elemen folklor untuk tujuan tertentu di luar konteks aslinya. Istilah ini pertama kali digunakan pada awal tahun 1960-an oleh para sarjana Jerman, yang terutama tertarik pada penggunaan cerita rakyat oleh industri pariwisata.

Etimologi

Karakteristik

Contoh

Referensi