Unit Pembangkitan Muara Tawar
Unit Pembangkitan Muara Tawar adalah sebuah pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) yang dikelola oleh PT PLN Nusantara Power di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pembangkit listrik ini dulu merupakan bagian dari Pembangkit Listrik Muara Karang, yang kemudian dipisah pada tanggal 1 April 2003. Unit ini mengoperasikan 2 PLTG dan 3 PLTGU dengan total kapasitas 920 MW. Energi listrik yang dihasilkan kemudian didistribusikan ke wilayah Jabodetabekpunjur dan Jawa Barat melalui Sistem Interkoneksi Jawa-Bali.
Sejarah
suntingUnit Pembangkit Muara Tawar merupakan salah satu pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) yang terletak di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, di sebelah timur Sungai Muara Tawar. UP Muara Tawar berperan penting dalam sistem interkoneksi Jawa-Bali-Madura (JAMALI) dengan kapasitas daya terpasang yang besar dan berbagai blok pembangkit yang modern. Berikut adalah sejarah perkembangan UP Muara Tawar:
Pembangunan Awal dan Blok 1 dan 2 (1995-1997)
suntingPembangunan UP Muara Tawar dimulai pada tahun 1995 dengan membangun Blok 1 dan Blok 2. Blok 1 menggunakan konfigurasi 3-3-1, terdiri dari 3 gas turbine, 3 Heat Recovery Steam Generator (HRSG), dan 1 steam turbine dengan total kapasitas 660 MW. Blok 2, yang merupakan pembangkit open cycle, terdiri dari 2 gas turbine dengan total kapasitas 290 MW. Gas turbine pada kedua blok tersebut menggunakan Alstom tipe 13E2 dengan kapasitas 145 MW per unit, sementara steam turbine pada Blok 1 memiliki kapasitas terpasang sebesar 225 MW. Pada saat itu, UP Muara Tawar masih menjadi bagian dari UP Muara Karang, Jakarta, dan mulai beroperasi pada tahun 1997.[1][2]
Penambahan Kapasitas: Blok 3 dan 4 (2002-2004)
suntingPada tahun 2002, pembangunan dilanjutkan dengan penambahan Blok 3 dan Blok 4. Masing-masing blok ini menggunakan 3 unit gas turbine open cycle dari Siemens dengan kapasitas 140 MW per unit, sehingga total kapasitas tiap blok adalah 420 MW. Blok 3 dan Blok 4 mulai beroperasi pada tahun 2004. Awalnya, kedua blok ini merupakan aset milik PT PLN (Persero) dengan Operasi dan Pemeliharaan (O&M) yang dilaksanakan oleh PT Siemens PG. Namun, pada tahun 2012, aset Blok 3 dan Blok 4 diserahkan kepada PT PJB, dan sejak 2014, O&M sepenuhnya dilakukan oleh PT PJB.[1][2]
Pembangunan Blok 5 (2009-2011)
suntingPada tahun 2009, UP Muara Tawar membangun Blok 5 dengan konfigurasi 1-1-1, yang terdiri dari 1 gas turbine, 1 HRSG, dan 1 steam turbine. Gas turbine yang digunakan adalah Alstom 13E2 tipe MXL yang lebih canggih dibandingkan dengan Blok 1. Blok 5 memiliki kapasitas total sebesar 215 MW dan mulai beroperasi pada tahun 2011. Hingga saat ini, aset Blok 5 masih dimiliki oleh PT PLN, sedangkan PT PJB bertanggung jawab atas O&M blok tersebut.[1]
Pembentukan Unit Pembangkit Muara Tawar (2000-2003)
suntingPada tahun 1997-1999, PLTGU Muara Tawar masih menjadi aset PT PLN yang dioperasikan dan dipelihara oleh PT Pembangkit Jawa Bali (PJB). Pada tahun 2000, PLTGU ini secara resmi menjadi aset PT PJB di bawah pengelolaan UP Muara Karang. Pada bulan Juni 2003, Unit Pembangkit Muara Tawar terbentuk sebagai unit mandiri yang bertanggung jawab sepenuhnya atas operasi dan pemeliharaan pembangkit. Total kapasitas daya terpasang mencapai 1.165 MW, yang terdiri dari Blok 1, Blok 2, Blok 3, Blok 4, dan Blok 5.[2]
Produksi Energi dan Sistem Interkoneksi Jawa-Bali
suntingPada tahun 2004 triwulan III, UP Muara Tawar berhasil memproduksi energi listrik sebesar 2.167 GWh, yang disalurkan melalui jaringan 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa-Bali. Struktur organisasi UP Muara Tawar dipisahkan dari Unit Pemeliharaan sehingga menjadi organisasi yang ramping dan efisien, berfokus pada produksi energi listrik secara optimal.[2]
Referensi
sunting- ^ a b c "PT PJB UP Muara Tawar". PT PJB UP Muara Tawar. Diakses tanggal 2024-12-17.
- ^ a b c d S, Mohammad. "LAPORAN PKL PT PJB UP MUARA TAWAR".