Konsumsi media
Artikel ini sedang dikembangkan sehingga isinya mungkin kurang lengkap atau belum diwikifikasi. Mohon untuk sementara jangan menyunting halaman ini untuk menghindari konflik penyuntingan.
Pesan ini dapat dihapus jika halaman ini sudah tidak disunting dalam beberapa jam. Jika Anda adalah penyunting yang menambahkan templat ini, harap diingat untuk menghapusnya setelah selesai atau menggantikannya dengan {{Under construction}} di antara masa-masa menyunting Anda.
|
Konsumsi media merupakan pola cara individu, terutama kaum muda, terlibat dengan berbagai media dan konten yang tersedia bagi mereka, untuk memahami bagaimana pilihan media mereka terhubung dengan kehidupan mereka.[1]
Perubahan kebiasaan
Pola konsumsi berita masyarakat telah bergeser, tetapi kepercayaan terhadap sumber berita masih bervariasi antar kelompok. Generasi tua lebih mengandalkan media resmi, sedangkan generasi muda lebih percaya pada lingkungan sosial mereka.[2] Perbedaan ini mencerminkan perbedaan persepsi tentang otoritas dan kepercayaan pada informasi. Kelompok dengan pandangan politik yang berada di luar arus utama juga cenderung lebih skeptis terhadap media tradisional.[3]
Tinjauan Ofcom terhadap konten daring lembaga penyiaran publik memang penting, namun perlu diperluas. Selain melihat persepsi audiens, perlu juga dilakukan analisis mendalam terhadap kualitas konten berita yang dihasilkan, terutama di platform digital.[2] Hal ini akan membantu kita memahami bagaimana media layanan publik membentuk pemahaman masyarakat tentang dunia daring dan isu-isu terkini.
Peran televisi sebagai sumber berita utama
Penelitian yang dilakukan oleh Ofcom secara konsisten menunjukkan bahwa televisi masih menjadi sumber informasi utama bagi masyarakat, terutama dalam situasi krisis. Baik selama pandemi Covid-19 maupun pada saat pemilihan umum, televisi terbukti menjadi media yang paling banyak diakses untuk memperoleh berita dan informasi terkini. Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun konsumsi berita daring terus meningkat, masyarakat masih sangat bergantung pada media penyiaran tradisional untuk mendapatkan informasi yang kredibel dan terpercaya.[2]
Selama pandemi, survei secara konsisten menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat beralih ke televisi untuk memahami panduan terbaru. Pada minggu-minggu awal krisis kesehatan, BBC News di Six dan Ten bersama-sama menarik 20 juta pemirsa per minggu. Pada saat yang sama, masyarakat mempertanyakan kredibilitas sumber daring dan media sosial.[2]
Selama awal pandemi, penelitian di Universitas Cardiff meneliti pola berita masyarakat. Hampir semua peserta memercayai dan menghargai ketidakberpihakan penyiar, termasuk liputan daring dan media sosial mereka. Sekali lagi, hal ini memberi tahu kita bahwa masyarakat menggunakan format daring untuk mengakses sumber media tradisional yang sama.[2]
Sebagian besar reaksi terhadap survei Ofcom baru-baru ini telah menggabungkan peningkatan berita daring dengan masyarakat yang lebih terpapar pada situs web teori konspirasi, atau disinformasi palsu dan menyesatkan dari media sosial.[2]
Banyak orang telah menaruh kepercayaan mereka pada layanan berita daring milik lembaga penyiaran. Namun, dengan melakukannya, mereka mungkin lebih mungkin menemukan informasi yang salah atau menyesatkan saat menelusuri situs media sosial.
Survei Ofcom menemukan bahwa pemirsa menempatkan TV, radio, dan media layanan publik pada peringkat tertinggi dalam hal kepercayaan, keakuratan, dan kegunaan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya media penyiaran, meskipun ada pergeseran dalam jumlah orang yang mengakses berita daring dan terpapar pada sumber yang tidak diatur di seluruh platform media sosial.[2]
Referensi
- ^ "Media Consumption - an overview | ScienceDirect Topics". www.sciencedirect.com. Diakses tanggal 2024-12-13.
- ^ a b c d e f g https://www.ofcom.org.uk/siteassets/resources/documents/research-and-data/tv-radio-and-on-demand-research/tv-research/news/news-consumption-2024/uk-general-election-survey-2024-report.pdf?v=379617
- ^ Cushion, Stephen (2024-09-16). "Online news consumption has surpassed television – but broadcasters are still the most widely trusted". The Conversation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-18.