Bias arus utama
Bias arus utama adalah kecenderungan media massa besar untuk mengutamakan sudut pandang konvensional, dan sering kali mengesampingkan perspektif alternatif atau gagasan lain yang muncul. Media massa arus utama seringkali meliput berita dengan pembingkaian isu, pemilihan cerita dan sumber yang selektif.[1][2] Bias ini merupakan salah satu jenis bias media.
Munculnya media digital dan sosial telah mendorong kemunculan beragam sudut pandang alternatif sehingga dapat mengurangi bias arus utama. Di sisi lain, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai penyebaran misinformasi, disinformasi dan terbentuknya ruang gema (echo chamber).[3]
Jenis-jenis
Terdapat tiga jenis bias arus utama:
- Bias terhadap status quo: media punya kecenderungan untuk mendukung struktur sosial, ekonomi, dan politik yang sudah mapan dan cenderung menolak atau skeptis terhadap gagasan-gagasan radikal.[1]
- Bias obyektivitas: komitmen jurnalistik pada obyektivitas membuat media massa cenderung memberi penekanan yang sama pada perspektif arus utama dan perspektif radikal, sehingga secara tidak langsung melegitimasi misinformasi.
- Bias sumber: media massa seringkali bergantung pada sumber-sumber resmi dan para ahli, sehingga meniadakan atau mengabaikan pendapat alternatif dan perspektif akar rumput.[3]
Dampak
Bias arus utama dapat menentukan ketersediaan dan akses informasi yang diterima publik dan memengaruhi opini publik serta pengambilan keputusan.[4] Bias arus utama juga dikaitkan dengan perbedaan pandangan di masyarakat yang kian partisan, meki mereka menginginkan media non-partisan.
Menurut Jonathan Kaufman, permasalahan pada liputan media massa bukanlah bias politik, melainkan kompetisi untuk mendapatkan perhatian pembaca. Hal ini membuat media massa perlu memutuskan apa yang diliput dan bagaimana meliputnya agar sejalan dengan keinginan pembaca. Hal ini menjelaskan bagaimana figur populer, meski kontroversial, seperti Donald Trump mendapat liputan yang lebih banyak di media massa dibanding figur lain yang kurang populer.[5]
Referensi
- ^ a b Goncalves, Jesse (2017). "Status Quo Bias in the Mainstream American Media Coverage of Senator Bernie Sanders". SUURJ: Seattle University Undergraduate Research Journal.
- ^ Morrissette, Elizabeth; McKeon, Grace; Louie, Alison; Luther, Amy; Fagen, Alexis. "Media Bias". Introduction to Media Studies (dalam bahasa Inggris). Press Books.
- ^ a b Strydhorst, Natasha; Morales-Riech, Javier; Landrum, Asheley R. (2023-10-10). "Exploring partisans' biased and unreliable media consumption and their misinformed health-related beliefs". Harvard Kennedy School Misinformation Review (dalam bahasa Inggris). doi:10.37016/mr-2020-125.
- ^ Lin, Yu-Ru; Lazer, David; Bagrow, James (2011-01-01). "Bias in Social and Mainstream Media". Working Papers.
- ^ Stening, Tanner (2022-09-16). "Is the mainstream media biased, or are readers and listeners?". Northeastern Global News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-20.