Russia Insider
Russia Insider adalah situs berita, kadang dianggap citizen journalism, yang dioperasikan oleh keturunan Amerika Serikat yang tinggal di Rusia.[1] Tujuan situs ini adalah memberi alternatif cara pandang baru yang berbeda dengan bagaimana cara media barat memberitakan Rusia. Situs ini mendapat popularitasnya seiring invasi Rusia ke Ukraina karena cukup sering memberi update dengan sudut pandang unik.[2]
Beberapa pihak menganggap situs ini adalah bagian dari propaganda Rusia, pro-Kremlin, mengadvokasi pandangan anti semit, menyebarkan misinformasi, atau kadang menyebarkan konten yang keliru atau misleading.
Sejarah
Situs ini didirikan tahun 2014 oleh Charles Bausman[1], seorang warga negara Amerika Serikat yang hampir 30 tahun tinggal di Rusia. Dia merasa prihatin dengan cara media barat menggambarkan Rusia, yang menurutnya cenderung negatif, apalagi saat memberi liputan krisis Rusia - Ukraina. Karena itu dia mulai membuat liputan-liputan berbahasa Inggris dengan sudut pandangnya sendiri, yang sering terasa begitu dekat dengan kehidupan masyarakat Rusia.
Bausman menyatakan bahwa situsnya adalah bagian dari citizen journalism, walau banyak yang menggolongkan situs ini sebagai sumber berita serius yang setara dengan media mainstream. Dalam membangun berita, dia dibantu oleh Riley Waggaman sebagai Deputi Editor dan David Curry sebagai direktur operasional.
Isu pembiayaan
Karena popularitasnya yang terus menanjak, Anton Shekhovtsov, penulis dari Ukraina, melakukan investigasi dan menuduh aktivitas Bausman dibiayai oleh Konstantin Malofeev, bagian dari konglomerat Rusia yang dekat dengan Kremlin dengan perantara Alexey Komov. Shekhovtsov menyatakan bahwa situs ini sengaja diciptakan untuk menyerang Ukraina paska turunnya Presiden Viktor Yanukovych yang cenderung dekat dengan Rusia, dan secara konstan menuding Ukraina dikuasai kaum fasis dan anti semit. Tuduhan mirip juga dilayangkan oleh Casey Michel pada tahun 2018. [3]
Russia Insider tentu saja membantah hal ini dan menyatakan operasinya sangat bergantung kepada crowdfunding dan memberi laporan total donasi US $300,000 sepanjang 2014-2018.[4] Bausman secara pribadi membantah pernah menerima uang apapun dari konglomerat Rusia yang dekat dengan penguasa.[5]
Disinformasi dan misinformasi
Salah satu contoh paling popular dari usaha disinformasi oleh Russia Insider adalah menyebarkan foto yang memberi kesan bahwa Ukraina adalah negara yang dikuasai Nazi, yang kemudian disebarkan ulang oleh situs lain dan berbagai akun media sosial. Klaim ini jelas merupakan sebuah disinformasi, karena pemerintahan Ukraina bertipe demokratis dan kekuasaan Presiden dibatasi oleh Undang-Undang. Presiden Ukraina saat ini juga tidak menganut pandangan kanan ekstrim, apalagi sampai dituduh bagian dari kebangkitan kembali Nazi.[6]
Pandangan politik
Secara umum Russia Insider dinilai berpandangan kanan dan pro Kremlin,[7] bahkan beberapa menggolongkannya sebagai media propaganda penguasa Rusia serta aktif menyebarkan disinformasi dan misinformasi[8]. Menurut Euractiv, Russia Insider sangat jelas terlihat partisan, mirip dengan posisi Russia Today, Ruptly, dan Sputnik. Lebih jauh, sering ditemukan kesamaan konten dan cara pandang dengan clarityofsignal.com dan Russia Today, yang jelas merupakan saluran komunikasi pemerintah Rusia. Bausman bahkan pernah diundang untuk bicara oleh Russia-1 dan Russia Today yang merupakan milik pemerintah Rusia secara resmi.
Walau secara umum konten Russia Insider bercampur aduk, namun Michael Edison Hayden pada tahun 2021 menggolongkan situs ini sebagai sangat "Bercampur dengan konten yang sangat condong ke fasisme dan anti semit."
Pandangan politik
Secara umum Russia Insider dinilai berpandangan kanan dan pro Kremlin, bahkan beberapa menggolongkannya sebagai media propaganda penguasa Rusia. Menurut Euractiv, Russia Insider sangat jelas terlihat partisan, mirip dengan posisi Russia Today, Ruptly, dan Sputnik. Lebih jauh, sering ditemukan kesamaan konten dan cara pandang dengan clarityofsignal.com dan Russia Today, yang jelas merupakan saluran komunikasi pemerintah Rusia.[9] Bausman bahkan pernah diundang untuk bicara oleh Russia-1 dan Russia Today yang merupakan milik pemerintah Rusia secara resmi.
Investigasi tahun 2020 oleh SPLC memperlihatkan bahwa Russia Insider menggunakan akun Google Analytic yang sama dengan National-Justice.com dan Truthtopowernews.com. Kedua situs ini bagian akhir kodingnya memiliki kemiripan dengan situs The Right Stuff, media corong golongan sayap kanan.
Walau secara umum konten Russia Insider bercampur aduk, namun Michael Edison Hayden pada tahun 2021 menggolongkan situs ini sebagai sangat "Bercampur dengan konten yang sangat condong ke fasisme dan anti semit."
Skandal pandangan anti semit
Pada 15 Januari 2018, Russia Insider Bausman menerbitkan catatan editorial, "It's Time to Drop the Jew Taboo", yang menyalahkan pandangan negatif atas Putin sebagai "Fenomena yang sering terjadi di kalangan Bangsa Yahudi". Dia juga mengkritisi sensor berlebihan yang diterapkan media kepada materi peliputan terhadap orang-orang elit Yahudi, karena itu mulai saat itu akan membuka diri terhadap pandangan jujur dan adil apapun mengenai Yahudi, sekalipun itu buruk, dan menurutnya memang seringkali buruk. Pernyataan ini dinilai sebagai sebuah manifesto anti semit, bahkan bisa dianggap kemunculan kembali pandangan Nazi pada tahun 2018. Pandangannya kemudian menyebar ke banyak kanal internet dan media sosial.[10]
Russia Today sekalipun memberi kecaman terhadap pernyataan ini dan menggolongkannya sebagai hate speech. RT menyatakan bahwa sudah dua tahun belakangan menempatkan Bausman di daftar hitam karena mencuri dan memproduksi ulang konten mereka tanpa izin. [10]
Referensi
- ^ a b Jan. 6 Participant Who ‘Fled to Russia’ Hasn’t Come Home dari situs splcenter.org
- ^ Greenwich native launches alternative news site Russia-Insider.com. dari situs greenwichtime.com
- ^ Is Russia Insider Sponsored By A Russian Oligarch With Ties To The European Far Right?. dari situs intepretermag.com
- ^ Shekhovtsov, Anton (January 29, 2019). "Opinion: How Vicious anti-Semitism Quietly Aids Moscow's Covert Influence Campaign in the U.S". Haaretz. Diakses tanggal June 16, 2019.
- ^ Too Racist for Russian Propaganda? dari situs dailybeast
- ^ Ukraine’s problem with Neo-Nazism. dari situs countercurrents.org
- ^ Antisemitism and pro-Kremlin. dari situs euvsdisinfo.eu
- ^ Commission: Russian propaganda has deeply penetrated EU countries. dari situs euractiv.com
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaEuractiv
- ^ a b Pro-Kremlin Propagandist Ties to White Nationalist Movement Deeper Than Previously Known. dari situs splcenter.org