Saint Omer (film)
Saint Omer adalah sebuah film persidangan Prancis tahun 2022 yang ditulis dan disutradarai oleh Alice Diop, menampilkan Kayije Kagame dan Guslagie Malanda. Saint Omer menjadi film panjang pertama Diop; sebelumnya ia hanya menbuat film dokumenter. Bercerita tentang kasus pengadilan Fabienne Kabou yang dihukum pada tahun 2016 karena membunuh bayinya dengan cara menenggelamkannya. Diop menghadiri persidangan Kabou.
Saint Omer | |
---|---|
Sutradara | Alice Diop |
Produser |
|
Skenario |
|
Pemeran |
|
Penata musik | Thibault Deboaisne |
Sinematografer | Claire Mathon |
Penyunting | Amrita David |
Perusahaan produksi | Srab Films |
Distributor | Les Films du Losange |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 122 menit |
Negara | Prancis |
Bahasa | Prancis |
Pendapatan kotor | $822,891[1] |
Rama (Kagame) adalah seorang novelis muda hamil yang menghadiri persidangan Laurence Coly (Malanda), seorang perempuan asal Senegal dituduh membunuh anaknya yang berusia 15 bulan dengan meninggalkannya di pantai dan hanyut. Rama membayangkan menulis tentang peristiwa tersebut sebagai penceritaan ulang dari tragedi Medea.
Saint Omer tayang perdana di ajang Festival Film Internasional Venesia ke-79 pada 7 September 2022,[2] dan berhasil memenangkan penghargaan Grand Jury, bersama dengan penghargaan Luigi De Laurentiis.[3][4] Pemutaran film tambahan diadakan di Festival Film Internasional Toronto 2022 dan Festival Film New York 2022 sebelum dirilis di bioskop Prancis pada 23 November 2022.[5][6] Saint Omer juga terpilih menjadi wakil Prancis memperebutkan Film Internasional Terbaik di Academy Awards ke-95,[7] dan masuk daftar pendek pada Desember 2022.[8]
Alur cerita
suntingRama, seorang dosen sastra sekaligus novelis, pergi dari Paris ke Saint-Omer untuk mengamati persidangan Laurence Coly dan menulis esai tentang kasus itu. Coly merupakan mahasiswa pascasarjana sekaligus imigran asal Senegal yang dituduh membunuh anaknya yang baru berumur 15 bulan. Coly meninggalkan anaknya di pantai agar tenggelam bersama ombak di Berck.
Rama sendiri sedang hamil empat bulan, dan sama seperti Coly, ia juga ada di hubungan perbedaan ras. Rama punya hubungan yang agak rumit dengan ibunya yang juga imigran dari Senegal, jadi Rama merasa terdapat kontak pribadi ke Coly. Rama berencana menulis cerita modern tentang mitos Medea dari Yunani dengan kasus ini sebagai inspirasinya. Tapi makin ia tahu tentang kehidupan Coly dan bagaimana Coly merasa terisolasi dari keluarganya dan masyarakat selama kuliah dan tinggal di Prancis, Rama malah semakin cemas dengan kehidupannya sendiri dan kehamilannya.
Film ini tidak memberitahukan hasil akhir dari persidangannya. Yang ada, kita hanya melihat Rama pulang ke Paris dan menghabiskan waktu bersama ibunya.
Pemeran
sunting- Kayije Kagame sebagai Rama
- Guslagie Malanda sebagai Laurence Coly
- Valérie Dréville sebagai Hakim
- Aurélia Petit sebagai Pengacara Pembela Vaudenay
- Xavier Maly sebagai Luc Dumontet, pacar Coly
- Robert Canterella sebagai Pengacara
- Salimata Kamate sebagai Odile Diata
- Thomas de Pourquery sebagai Adrian, kolega Rama
- Salih Sigirci sebagai Salih
- Fatih Sahin sebagai Fatih
- Atillahan Karagedik sebagai Jackson
- Ege Güner sebagai Ege Güner
- Mustili sebagai Mustafa
- Lionel Top sebagai Jurnalis
Produksi
suntingSaint Omer didasarkan pada kasus pengadilan Fabienne Kabou, yang dihukum karena membunuh putrinya pada tahun 2013, dengan cara yang sama seperti Coly. Diop mengikuti kasus itu dan langsung mengenali ciri-ciri Kabou dari rekaman berita sebagai orang Senegal, yang merupakan warisan keluarga Diop. Diop menghadiri persidangan dan menjadi "terobsesi" dengan kasusnya Kabou, mencatat bahwa sebagian besar peserta dan peserta persidangan tersebut juga adalah perempuan. Diop menjelaskan bahwa dia "ingin menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan intim yang aku tanyakan pada diriku sendiri tentang hubunganku dengan ibuku dan menjadi seorang ibu. Dan aku memutuskan karena aku berbagi emosi yang sama dengan banyak perempuan, jika kita semua terobsesi dengan peristiwa Kabou, itu berarti ada sesuatu yang universal dalam kasus Kabou, yang berhubungan dengan keibuan. Jadi aku memutuskan untuk membuat film tentang hal ini."[9] Seperti Rama, Diop sedang mengandung anak pertamanya saat menghadiri persidangan.[10] Diop mengatakan bahwa ia menghadiri persidangan karena "intuisi" dan tidak memutuskan untuk membuat film tentang hal itu sampai setelah persidangan berakhir. Setelah hanya membuat film dokumenter, Diop membuat debut filmnya karena kamera tidak diperbolehkan di ruang sidang dan dia "ingin menciptakan kembali pengalamanku mendengarkan cerita perempuan lain sambil menginterogasi diriku sendiri, menghadapi kenyataan sulit aku sendiri."[11]
Transkrip pengadilan sebagian digunakan untuk menulis skenario. Saat menulis naskah, Diop pertama kali bertemu dengan aktris Kayije Kagame dan Guslagie Malanda. Ia langsung terkesan dengan kedua perempuan itu dan memikirkan mereka saat masih menulis naskahnya. Ia kemudian menghubungi Kagame dan Malanda untuk mengikuti audisi. Diop mengatakan bahwa ia dipengaruhi oleh karya Marguerite Duras. Dalam film tersebut, karakter Rama terlihat sedang memberi kuliah tentang Duras.[9]
Proses syuting memakan waktu enam minggu. Baik pemain maupun kru sebagian besar adalah perempuan, yang "tidak sepenuhnya disengaja, dan itu bukan sepenuhnya sebuah kebetulan" menurut Diop.[11] Proses syuting berlangsung antara bulan Mei dan Juli 2021 di wilayah Île-de-France dan Hauts-de-France, termasuk di komune Saint-Omer.[12][13] Guslagie Malanda, yang memainkan peran berdasarkan Kabou, menemukan karakternya sangat melelahkan sehingga ia mengalami mimpi buruk selama setahun. Diop pingsan di lokasi syuting saat syuting selesai.[14][15]
Perilisan
suntingSaint Omer awalnya dipertimbangkan untuk Festival Film Cannes 2022,[16] dan ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Venesia ke-79 pada 7 September 2022, dan memenangkan Penghargaan Juri bersama dengan Luigi De Laurentiis.
Tanggapan kritikus
suntingDi situs web agregator ulasan Rotten Tomatoes, 94% pada 139 ulasan para kritikus adalah positif, dengan nilai rata-rata 8.2/10. Konsensus situs web berbunyi: "Sebuah perenungan yang menyayat hati tentang pengalaman seorang perempuan imigran, Saint Omer menempatkan seorang ibu di mimbar dan penonton di tempat para juri untuk menemukan kemanusiaan dalam hal yang tidak manusiawi."[17] Di situs Metacritic, yang menggunakan sistem penilaian rata-rata tertimbang, film ini mendapatkan skor 91 dari 100, berdasarkan 36 kritikus, yang menunjukkan "pengakuan universal".[18]
Lihat juga
suntingReferensi
sunting- ^ "Saint Omer (2022)". Box Office Mojo. IMDb. Diakses tanggal 2 April 2023.
- ^ "Saint Omer". La Biennale di Venezia. 30 June 2022. Diakses tanggal 29 August 2022.
- ^ "Venice Film Festival Award Winners 2022". Indiewire. 10 September 2022. Diakses tanggal 10 September 2022.
- ^ Pat Saperstein (16 September 2022). "Alice Diop's Venice Prize-Winner 'Saint Omer' Acquired By Neon's Boutique Label Super". Variety. Diakses tanggal 16 September 2022.
- ^ Picard, Andréa. "Saint Omer". tiff.net. Diakses tanggal 24 August 2022.
- ^ "Saint Omer". cineuropa.org. Diakses tanggal 24 August 2022.
- ^ Goodfellow, Melanie (23 September 2022). "Oscars: France Selects Alice Diop's 'Saint Omer' For Best International Film Race". Deadline Hollywood. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ Giardina, Carolyn (21 December 2022). "Shortlists for 95th Academy Awards Unveiled". The Hollywood Reporter.
- ^ a b Rapold, Nicolas (12 September 2022). "With Venice Winner Saint Omer, Director Alice Diop Puts Motherhood Under the Microscope". W Magazine. Diakses tanggal 20 September 2022.
- ^ Ide, Wendy (7 September 2022). "'Saint Omer': Venice Review". Screen Daily. Diakses tanggal 20 September 2022.
- ^ a b Croll, Ben (10 September 2022). "Venice Prizewinner Alice Diop on the Haunting Nature of 'Saint Omer'". Variety. Diakses tanggal 23 September 2022.
- ^ André-Sarreau, Léa (12 May 2021). "En tournage: "Saint-Omer" d'Alice Diop". Trois Couleurs (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 8 November 2022.
- ^ Brassart, Florian (4 July 2021). "De nombreux figurants recherchés pour le tournage d'un film, à Saint-Omer". Actu.fr (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 8 November 2022.
- ^ Zuckerman, Esther (16 January 2023). "For the Documentarian Alice Diop, Only Fiction Could Do Justice to a Tragedy". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 February 2023. Diakses tanggal 27 February 2023.
- ^ Zemler, Emily (12 January 2023). "Inside the tale of a real-life child killer so intense it made its director faint". Los Angeles Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2023. Diakses tanggal 28 February 2023.
- ^ Ruimy, Jordan (19 September 2022). "Why Wasn't Alice Diop's 'Saint Omer' at Cannes?". World of Reel. Diakses tanggal 19 September 2022.
- ^ "Saint Omer". Rotten Tomatoes. Fandango Media. Diakses tanggal 19 Desember 2024.
- ^ "Saint Omer". Metacritic. Fandom, Inc. Diakses tanggal 19 Desember 2024.
Pranala luar
sunting- Saint Omer di IMDb (dalam bahasa Inggris)
{{Penghargaan Juri Khusus Festival Film Venesia}