Berita palsu di Kamboja

Revisi sejak 20 Desember 2024 15.38 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (menambahkan konten dan rujukan)

Berita palsu di Kamboja tidak didefinisikan dengan jelas.

Definisi

Kamboja merupakan salah satu negara di Asia Tenggara Daratan yang pemerintahnya tidak memberikan definisi yang jelas tentang berita palsu. Pemaknaan berita palsu di Kamboja hanya sebagai suatu berita tidak benar yang dapat mengakibatkan kerugian terhadap keamanan nasional, stabilitas politik, dan reputasi nasional. Pemahaman terhadap berita palsu di Kamboja hanya berdasarkan teks hukum yang dikutip oleh otoritas pemerintahan selama penanganan berita palsu sejak tahun 2007 hingga tahun 2020.[1] Pendefinisian berita palsu di Kamboja umumnya untuk mengadakan pengendalian terhadap ruang digital.[2]

Topik dan dampak

Penyebaran berita palsu telah menghasilkan dampak negatif bagi masyarakat di Kamboja karena menimbulkan kekacauan. Khmer Times mencatat sebanyak 525 berita palsu disebarkan pada kuartal pertama tahun 2021. Sebanyak 215 berita palsu di antaranya membahas tentang Raja Kamboja dan pemimpin politik di Kamboja. Selain itu, berita-berita palsu yang tersebar pada kuartal pertama tahun 2021 berkaitan dengan kepentingan publik.[3]

Penanganan

Pada tanggal 11 Maret 2020, Kementerian Informasi Kamboja membentuk Komite Anti-Berita Palsu. Tugas yang diberikan kepada Komite Anti-Berita Palsu ialah melakukan pemantauan terhadap penyebaran berita palsu di media dan media sosial. Setelah itu, Komite Anti-Berita Palsu ditugaskan melakukan pemeriksaan fakta kepada otoritas yang berwenang dan memberikan tanggapan kepada masyarakat secara tepat waktu.[4] Pemeriksaan fakta oleh Komite Anti-Berita Palsu melibatkan tiga kementerian yang mengadakan program literasi media di Kamboja. Ketiganya ialah Kementerian Pendidikan, Kementerian Pos dan Telekomunikasi, serta Kementerian Informasi.[5] Komite Anti-Berita Palsu kemudian diberi wewenang untuk mengambil tindakan dengan otoritas terkait berupa pemblokiran terhadap situs web, akun, atau halaman web yang mempromosikan informasi palsu yang dapat menyebabkan keresahan sosial.[4]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Sombatpoonsiri dan Luong 2022, hlm. 5.
  2. ^ Sombatpoonsiri dan Luong 2022, hlm. 1.
  3. ^ Ningshang, J., dkk. (Desember 2021). Youth Contribution to the Role of Media Literacy in Preventing Fake News in Cambodia (dalam bahasa Inggris). Konrad-Adenauer-Stiftung. hlm. 2. 
  4. ^ a b Irwansyah 2024, hlm. 54.
  5. ^ Irwansyah 2024, hlm. 55.

Daftar pustaka