Qana’ah

sikap rela menerima dan merasa cukup atas pemberian tuhan
Revisi sejak 20 Desember 2024 22.46 oleh Pandujaya.w2 (bicara | kontrib) (Dalil dalam Al-Qur'an dan Hadis)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Qana'ah (bahasa Arab: القناعة, translit. Al-Qanā‘ah) adalah konsep dalam Islam yang berarti sikap menerima dan merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan, tanpa berlebihan dalam ambisi duniawi. Qana'ah mencerminkan keridhaan hati terhadap ketentuan Allah dan termasuk salah satu sifat yang dianjurkan dalam ajaran Islam.[1][2]

Definisi

sunting

Secara bahasa, qana'ah berasal dari kata kerja Arab qani‘a (قنع), yang berarti "merasa cukup" atau "puas." Dalam istilah syariat, qana'ah diartikan sebagai sikap tidak tamak terhadap dunia dan merasa ridha dengan rezeki yang telah Allah tetapkan.[3]

Dalil dalam Al-Qur'an dan Hadis

sunting

"Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal."

— (QS. Taha Ayat 131)

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

— QS. An-Nahl Ayat 97)

"Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)."

— QS. Hud Ayat 6)

Janganlah kamu berangan-angan (iri hati) terhadap apa yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala sesuatu."

— (QS. An-Nisa Ayat 32)

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan."

— (Al-Araf Ayat 31)

Nabi Islam Muhammad bersabda[Catatan 1]:

"Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk kepada Islam, diberi kecukupan, dan merasa qana'ah dengan apa yang Allah berikan kepadanya."

Catatan

sunting
  1. ^ HR. Ibnu Majah no. 4138, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih

Referensi

sunting
  1. ^ Cantika, Yufi. "Arti Qanaah dalam Islam, Lima Perkara, dan Hikmahnya Dalam Kehidupan". Diakses tanggal 2024-12-20. 
  2. ^ Krisnawati, Rindang. "Apa Arti Qanaah dalam Islam, Dalil, Fungsi, dan Dampak Positifnya". detikhikmah (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-20. 
  3. ^ Abdusshomad, Alwazir (2020-06-09). "PENERAPAN SIFAT QANAAH DALAM MENGENDALIKAN HAWA NAFSU DUNIAWI". Jurnal Asy-Syukriyyah. 21 (1): 21–33. doi:10.36769/asy.v21i1.95. ISSN 2715-6753.