Berkas biner
Berkas biner adalah jenis berkas komputer yang bukan merupakan berkas teks[1]. Istilah ini sering digunakan untuk merujuk pada berkas non-teks. Banyak format berkas biner mengandung bagian yang dapat diinterpretasikan sebagai teks, misalnya berkas dokumen komputer dengan teks yang diformat, seperti dokumen lama Microsoft Word, yang menggabungkan teks dokumen dengan informasi format dalam bentuk biner. Biasanya, file BIN dapat kita temukan pada jenis data tertentu, mulai dari aplikasi, gim, hingga DVD[2].
Struktur
suntingBerkas biner umumnya dipandang sebagai urutan byte, di mana digit biner (bit) dikelompokkan menjadi delapan. Biasanya, berkas biner berisi byte yang dimaksudkan untuk diinterpretasikan sebagai sesuatu selain karakter teks. Program komputer yang telah dikompilasi adalah contoh umum berkas biner, dan sering disebut sebagai "binaries" oleh para pemrogram. Namun, berkas biner juga dapat mencakup gambar, suara, berkas terkompresi, atau konten jenis lainnya.
Beberapa berkas biner memiliki header, yaitu blok metadata yang digunakan oleh program komputer untuk menginterpretasikan data di dalamnya. Header ini sering kali berisi tanda tangan atau nomor ajaib untuk mengidentifikasi format berkas. Sebagai contoh, berkas GIF dapat memuat banyak gambar, dan header digunakan untuk mengidentifikasi serta mendeskripsikan setiap blok data gambar. Byte awal dari header biasanya berisi teks seperti GIF87a
atau GIF89a
, yang menunjukkan bahwa berkas tersebut adalah berkas GIF. Jika berkas biner tidak memiliki header, berkas tersebut mungkin disebut sebagai flat binary file.
Teks dalam berkas dapat juga berisi informasi biner yang dienkode. Ketika berkas biner dikirimkan melalui jaringan, mereka sering kali dienkode agar hanya menggunakan karakter yang dapat dicetak, seperti menggunakan metode Base64. Pendekatan ini diperlukan karena keterbatasan protokol jaringan yang digunakan dalam penelusuran internet dan komunikasi email. Berkas yang mengandung informasi kunci publik dan privat untuk kriptografi asimetris (misalnya, sertifikat situs web) sering disimpan dalam format ini.
Salah satu keuntungan penggunaan berkas biner adalah lebih efisien, terutama dalam penggunaan memory, dimana nilai yang disimpan menggunakan format numerik, seperti IEEE 754 dibanding dengan karakter teks[3].
Manipulasi
suntingUntuk mengirim berkas biner melalui sistem yang membatasi nilai data tertentu, seperti email, berkas ini sering diterjemahkan ke dalam representasi teks biasa menggunakan, misalnya, metode Base64[4]. Namun, pengkodean ini meningkatkan ukuran berkas selama transfer—sekitar 30% lebih besar dengan Base64—dan memerlukan proses dekode ulang untuk kembali ke format biner setelah diterima. Kenaikan ukuran dapat diimbangi oleh kompresi pada tingkat tautan yang lebih rendah.
Sistem operasi seperti Microsoft Windows memungkinkan pemrogram menentukan apakah berkas adalah teks atau biner saat membukanya. Hal ini memengaruhi cara pustaka standar membaca dan menulis dari berkas tersebut, terutama dalam konversi karakter akhir baris. Sebaliknya, sistem Unix-like mengabaikan parameter ini karena menggunakan karakter akhir baris yang konsisten dengan standar C/C++.
Tampilan
suntingBerkas biner dapat dilihat menggunakan editor atau penampil heksadesimal untuk menampilkan data sebagai nilai heksadesimal (atau desimal, biner, atau karakter ASCII) sesuai byte yang terdapat dalam berkas. Jika berkas biner dibuka di editor teks, tiap delapan bit biasanya diterjemahkan menjadi satu karakter, menghasilkan tampilan yang mungkin sulit dipahami.
Aplikasi lain mungkin memproses byte sebagai angka, warna, atau elemen lain sesuai konteksnya. Penampil tertentu menggantikan karakter yang tidak dapat dicetak dengan spasi, sehingga hanya teks yang dapat dibaca manusia yang terlihat. Pendekatan ini berguna untuk inspeksi cepat, misalnya untuk menemukan kata sandi dalam permainan, teks tersembunyi, atau memulihkan dokumen yang rusak. Metode ini juga dapat membantu memeriksa berkas mencurigakan untuk mendeteksi aktivitas tidak diinginkan, seperti URL atau email tujuan untuk pencurian data.
Interpretasi
suntingStandar berperan penting dalam interpretasi berkas biner. Sebuah berkas biner yang diinterpretasikan menggunakan set karakter ASCII dapat menghasilkan teks[5]. Aplikasi khusus dapat memaknainya secara berbeda, misalnya byte dapat diartikan sebagai suara, piksel, atau bahkan kata. Tanpa algoritma untuk menginterpretasikan data, konten biner hanya sekumpulan bit yang tidak bermakna. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam steganografi, di mana algoritma menginterpretasikan data biner untuk mengungkapkan konten tersembunyi.
Kompabilitas biner
suntingKompatibilitas biner mengacu pada kesamaan urutan nol dan satu pada bagian data dari dua berkas. Header berkas, bagaimanapun, dapat berbeda. Istilah ini sering digunakan untuk menyatakan bahwa berkas data yang dihasilkan oleh satu aplikasi sama persis dengan berkas yang dihasilkan oleh aplikasi lain, memungkinkan pertukaran data antara sistem yang berbeda tanpa konversi tambahan.
Salah satu potensi masalah kompatibilitas biner adalah perbedaan endianness, yaitu urutan penyimpanan byte dalam komputer yang berbeda[6].
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Binary file definition by The Linux Information Project (LINFO)". www.linfo.org. Diakses tanggal 2024-12-14.
- ^ "Cara Membuka File BIN dengan Praktis". kumparan. Diakses tanggal 2024-12-14.
- ^ "7.7 Binary files". statmath.wu.ac.at. Diakses tanggal 2024-12-14.
- ^ "Encoding and Decoding Base64 Strings in Python". GeeksforGeeks (dalam bahasa Inggris). 2020-05-21. Diakses tanggal 2024-12-16.
- ^ Techbriefers (2019-07-31). "What is ASCII code? | ASCII Definition". TechBriefers (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-16.
- ^ "NCL: Reading binary data". web.archive.org. 2017-10-12. Diakses tanggal 2024-12-14.
- ^ http://www.injosoft.se, Injosoft AB. "ASCII table - Table of ASCII codes, characters and symbols". www.ascii-code.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-16.