Istana Belitang

Revisi sejak 22 Desember 2024 04.16 oleh Brayenday (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Istana Belitang merupakan bagian dari sejarah Kerajaan Sekadau  di Kalimantan Barat, Indonesia. Kerajaan  yang dikenal dengan nama Kerajaan Kusuma Negara Sekadau ini didirikan sekitar tahun 1550 dan berakhir pada tahun 1952 dengan penggabungannya dengan Negara  Republik Indonesia Serikat (NKRI). Istana ini merupakan pusat pemerintahan dan berfungsi sebagai simbol kekuasaan kerajaan. , letaknya strategis di tepian Sungai Secadau.<ref>{{Cite web|date=2020-05-20|...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Istana Belitang merupakan bagian dari sejarah Kerajaan Sekadau  di Kalimantan Barat, Indonesia. Kerajaan  yang dikenal dengan nama Kerajaan Kusuma Negara Sekadau ini didirikan sekitar tahun 1550 dan berakhir pada tahun 1952 dengan penggabungannya dengan Negara  Republik Indonesia Serikat (NKRI). Istana ini merupakan pusat pemerintahan dan berfungsi sebagai simbol kekuasaan kerajaan. , letaknya strategis di tepian Sungai Secadau.[1]

Sejarah

Seiring berjalannya waktu, istana ini mengalami beberapa kali perubahan dan renovasi. Pada masa pemerintahan Sultan Anum Ahmad Qamaruddin, istana ini dipindahkan ke lokasinya yang sekarang pada tahun 180415. Istana ini juga menyimpan banyak artefak sejarah, termasuk makam kerajaan dan artefak lain yang mencerminkan warisan budaya kerajaan.. Arsitektur Istana Belitang.[2]

Arsitektur Istana Belitang

mencerminkan gaya tradisional Indonesia yang kaya akan nilai budaya. Bangunan ini memiliki struktur  khas dengan atap piramidal yang tinggi, hal yang  umum pada arsitektur keraton Indonesia.

Ciri Ciri Arsitektur:

Atap:

Atap bangunan berbentuk limas yang menjulang tinggi, melambangkan kekuatan dan keagungan.

Bahan:

Kebanyakan bangunan terbuat dari kayu berkualitas tinggi, seperti kayu Berean yang terkenal awet dan kuat. Kamar

: Istana

memiliki beberapa ruangan serba guna, antara lain ruang tamu, ruang sidang, dan ruang  kerajaan.

Dekorasi:

Dinding dan kolomnya dihiasi dengan ukiran rumit yang  mencerminkan keahlian  lokal. Filosofi Arsitektur

Istana Brittan tidak hanya berfungsi sebagai kediaman raja, tetapi juga sebagai simbol spiritual dan sosial  masyarakat sekitar. Struktur bangunan dan desain interiornya dirancang untuk menciptakan suasana harmoni antara manusia dan alam,  pemimpin dan rakyat.

  1. ^ "Sejarah Kota Sekadau - sekadaukab.go.id". 2020-05-20. Diakses tanggal 2024-12-22. 
  2. ^ "Kerajaan Sekadau".