Jamrud (grup musik)

grup musik asal Indonesia
Revisi sejak 22 Desember 2024 12.58 oleh Henri Aja (bicara | kontrib) (Mengembalikan suntingan oleh 2001:448A:7120:8413:C490:2345:21A4:573C (bicara) ke revisi terakhir oleh Asari Neombara)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Jamrud adalah grup musik hard rock & heavy metal Indonesia yang dibentuk di Kota Cimahi, mulanya bernama Jam Rock antara tahun 19841995 yang dimotori oleh Azis Mangasi Siagian dan Ricky Teddy. Grup musik ini telah merilis 13 album studio, dan 5 album kompilasi. Jamrock sendiri sempat mengalami beberapa kali pergantian formasi sebelum album pertama rilis. Pada tahun 1995, formasi Jamrock yaitu Azis Mangasi Siagian (Gitar), Ricky Teddy (Bass), Krisyanto (Vokal), Fitrah Alamsyah (Gitar) dan Shandy Handoko (Drum). Selanjutnya, pada tahun yang sama, nama Jamrock harus diganti ketika Jamrock diterima oleh Logiss Record, perusahaan rekaman milik Log Zhelebour. Alasan nama Jamrock diganti menjadi Jamrud agar terhindar dari permasalahan yang akan terjadi di kemudian hari. Jamrud dikenal sebagai salah satu grup band yang sukses besar membawa musik bernuansa Heavy Metal ke "major label" di Indonesia. Bahkan kedua albumnya yaitu album keempat Ningrat dan album kelima Sydney 090102 masuk jajaran album terlaris di Indonesia dengan penjualan mencapai jutaan copy. Jamrud merupakan band rock yang dikenal dapat meramu berbagai genre musik dengan lirik lirik yang kocak. Jamrud sendiri sempat mengalami beberapa kali pergantian formasi sebelum album keempat rilis. Jamrud kini beranggotakan Azis Mangasi Siagian (Gitar), Ricky Teddy (Bass), Krisyanto (Vokal), Danny Rachman (Drum) dan Mochamad Irwan (Gitar).

Jamrud
Nama lainJam Rock 1984–1995
AsalCimahi, Jawa Barat, Indonesia
Genre
Tahun aktif1984–sekarang
Label
Anggota
Mantan anggota
  • Budhy Haryono
  • Yudi A. Suryadinata
  • Robby Matulessy
  • Ari Suwignyo
  • Agus Aziz
  • Oppi Karamoy
  • Denny Barnas
  • Untung Widjanarko
  • Fitrah Alamsyah
  • Shandy Handoko
  • Suherman Husin
  • Iwan Vox
  • Jaja Amdonal

Perjalanan karier

sunting

Awal pembentukan (1984–1995)

sunting

Jamrud awalnya di bentuk dengan nama Jamrock pada 19 Januari 1984. Jamrock terdiri dari Azis Mangasi Siagian (Gitar Utama), Ricky Teddy (Bass - lahir 24 Oktober 1968), Ari Suwignyo (Keyboard), Yudi (Gitar Kedua), Robby (Vokal Utama) dan Budhy Haryono (Drum - eks drummer GIGI). Dengan formasi ini mereka sempat mengikuti acara Festival Rock Se-Indonesia pertama tahun 1984 yang diselenggarakan oleh Log Zhelebour. Budhy Haryono sang drummer meraih penghargaan "the best drummer". Pada Desember 1986, Yudi (Gitar Kedua), Robby (Vokal Utama) dan Budhy Haryono (Drum) keluar dari Jamrock.

Pada pertengahan tahun 1987, Azis Mangasi Siagian (Gitar Utama), Ricky Teddy (Bass) dan Ari Suwignyo (Keyboard), Tak lama Azis berkenalan dengan Agus Azis masuk sebagai drummer menggantikan Budhy dan Untung Widjanarko masuk sebagai vokal dan gitar menggantikan Robby dan Yudi. Formasi Jamrock berubah, Azis Mangasi Siagian (Gitar Utama), Ricky Teddy (Bass), Ari Suwignyo (Keyboard), Agus Azis (Drum) dan Untung Widjanarko (Vokal Utama & Gitar Kedua). Formasi ini Jamrock masih menjadi band panggung ke panggung yang hanya membawakan lagu-lagu rock barat.

Pada tahun 1988, Untung Widjanarko keluar digantikan oleh Oppi (adik Kandung Sammy vokalis Slank) di vokalis utama dan gitaris ritme. Formasi Jamrock saat itu Azis Mangasi Siagian (Gitar Utama), Ricky Teddy (Bass), Ari Suwignyo (Keyboard), Agus Azis (Drum) dan Oppi (Vokal Utama & Gitar Ritme). Perubahan formasi ini tak membuat Jamrock tak terhenti, mereka tetap menjadi band panggung ke panggung.

Pada tahun 1989, Ari Suwignyo (Keyboard) menggundurkan diri. Formasi Jamrock kembali berubah dengan tersisa hanya 4 orang personil yaitu Azis Mangasi Siagian (Gitar Utama), Ricky Teddy (Bass), Agus Azis (Drum) & Oppi (Vokal Utama & Gitar Ritme). Formasi inilah yang merilis album kompilasi Jamrock bertajuk New Super Kid (1990) dengan 2 lagu Langkah Pasti dan Sesat. Setelah kesuksesan album kompilasi New Super Kid (1990), mereka kembali terlibat di album kompilasi Indonesia Rock Metal (1991)

Pada tahun 1991, kabar tak sedap menghampiri anak anak Jamrock, sebab Oppi vokal dan Agus drummer keluar dari Jamrock. Kurang di ketahui penyebab keluarnya mereka, yang Jelas Azis dan Ricky tidak bubar, dan akhirnya mereka berteman dengan Denny Barnas, atas ajakan mereka, Denny pun bergabung dengan Jamrock. Tidak lama kemudian pada tahun 1992, Azis, Ricky dan Denny pun segera mencari vokalis. singkat cerita muncullah nama Anto atau Krisyanto, mereka berkenalan dengan Krisyanto, kemudian Azis mengajak Anto bergabung dengan Jamrock menggantikan Oppi. Formasi Jamrock saat itu adalah Azis Mangasi Siagian (Gitar Utama), Ricky Tedy (Bass), Denny Barnas (Drum) & Krisyanto (Vokal Utama & Gitar Ritme).

Pada tahun 1993 anak anak Jamrock berembuk, mereka membahas perihal penambahan 1 gitaris lagi. Denny Barnas merekomendasikan Fitrah Alamsyah (14 September 1972 - 13 Agustus 1999), kemudian Azis dan kawan kawan setuju. Dengan bergabungnya Fitrah, formasi Jamrock saat itu adalah Azis Mangasi Siagian (Gitar Utama), Ricky Tedy (Bass), Krisyanto (Vokal Utama) Denny Barnas (Drum) & Fitrah Alamsyah (Gitar Ritme). Puas mengusung lagu-lagu milik orang lain, Azis, Ricky, Krisyanto, Fitrah dan Denny mulai menulis materi lagu mereka sendiri dan merekam demo mereka untuk beberapa kali di tawarkan ke berbagai label perusahaan rekaman. Namun belum ada satupun yang berhasil. Pada awal tahun 1994 tiba-tiba ada sesuatu dan lain hal yang membuat Denny Barnas pun harus keluar dari Jamrock, Padahal Jamrock saat itu sudah mulai serius menawarkan demo mereka ke berbagai label perusahaan rekaman. Denny Barnas yang keluar merekomendasikan Sandy Handoko bekas muridnya yang dulu untuk bergabung dengan Jamrock. Kemudian, terbentuklah Formasi Legendaris Jamrud yang mulai terbentuk pada tahun 1995. Formasi inilah yang paling populer yaitu Azis Mangasi Siagian (Gitar), Ricky Teddy (Bass), Krisyanto (Vokal), Fitrah Alamsyah (Gitar) dan Sandhy Handoko (Drum). Jamrock menjadi grup musik yang mengusung musik Rock yang disegani di seputar daerah Bandung. Saat itu mereka kebanyakan menampilkan lagu-lagu dari grup-grup musik cadas lain yang telah mempunyai nama. Pamor mereka semakin meningkat saat Krisyanto (Vokal), Fitrah Alamsyah (Gitar) dan Sandhy Handoko (Drum) bergabung. Krisyanto sendiri pernah meraih predikat sebagai Vokalis Rock Terbaik versi Festival Rock se-Bandung.

Dari Jamrock menjadi Jamrud (1995)

sunting

Pada bulan Mei tahun 1995, Tiba tiba Jamrock diterima oleh label rekaman milik Log Zhelebour, yaitu Logiss Records.[1] Perkenalan anak anak Jamrock dengan Log Zhelebour sendiri bukan baru kali itu, karena Jamrock sendiri pernah mengikuti festival yang pernah di selenggarakan oleh Log Zhelebour di tahun 1984, Karena sudah saling mengenal akhirnya Mas Log mau menerima Jamrock untuk rekaman. Proses rekaman di Studio Triple M, Sejak bulan Juni hingga Agustus tahun 1995, Pada tanggal 25 Oktober Mas Log mengganti nama Jamrock menjadi Jamrud. Alasan nama Jamrock diganti menjadi Jamrud karena untuk menghindari permasalahan dikemudian hari dan terasa lebih enak didengar. Awalnya Azis dkk kurang setuju nama Jamrock diganti, sebab nama Jamrock sudah banyak dikenal luas, Tapi setelah berunding anak anak Jamrock pun setuju berganti nama. Setelah berganti nama menjadi Jamrud, Album pertama Nekad dirilis pada 15 Desember 1995 di bawah naungan Logis Records.

Awal kesuksesan (1995–1999)

sunting

Jamrud menjadi matang secara musik dan penampilan di bawah asuhan label rekaman milik Log Zhelebour tersebut. Penjualan album perdana Jamrud, Nekad (1995), meraih angka penjualan sebanyak 150 ribu keping dalam waktu singkat. Kesuksesan mereka dilanjutkan dengan album kedua mereka, Putri (1997), yang angka penjualannya mencapai 300 ribu keping. Keuntungan besar dari hasil penjualan album-album Jamrud terus berlanjut hingga mereka merilis Terima Kasih (1998). Album tersebut sangat populer di kalangan generasi muda Indonesia saat itu, terutama lewat lagu Berakit-Rakit dan Terima Kasih, sehingga terjual hingga menyentuh angka 800 ribu keping, prestasi yang sangat luar biasa untuk penjualan album musik cadas di Indonesia saat itu. Mereka juga mendapat anugerah penghargaan sebagai Group Rock Terbaik AMI Award 1999.[2] [3]

Puncak kesuksesan (1999–2007)

sunting

Kesuksesan yang mereka raih tak lepas dari sebuah kejadian yang tak terduga. Tak lama setelah album Terima Kasih (1998) dirilis, pada 13 Agustus 1999, Fitrah Alamsyah meninggal karena overdosis obat-obatan terlarang. Disusul, Sandy Handoko yang meninggal pada 2 Oktober 2000. Berita kematian mereka menggemparkan industri musik Indonesia pada masa tersebut. Posisi Sandy Handoko kemudian digantikan oleh Suherman Husin. Sementara Fitrah Alamsyah pada formasi itu tidak digantikan oleh siapapun dan posisi Fitrah sementara waktu diisi oleh "additional guitarist". Sebelum meninggal, Fitrah berpesan, "Jika aku mati, kalian tidak boleh menggantikan aku (dalam satu formasi)". Jadi, selama posisi drummer dipegang oleh Herman, sementara posisi gitaris yang sebelumnya melibatkan 2 personel kini hanya ditangani oleh Azis saja serta Krisyanto masih menjadi vokalis dan sesekali memegang gitar akustik. Tidak ada gitaris yang menggantikan Fitrah Alamsyah dan Jamrud pun untuk pertama kalinya berjalan hanya dengan 4 anggota saja semenjak itu.

Puncak kesuksesan komersial Jamrud berikutnya adalah album Ningrat (2000) yang mencatat angka penjualan sebanyak 2 juta keping di Indonesia dengan populernya single Surti Tejo, Ningrat, Kabari Aku, Asal British dan Pelangi di Matamu. Album "Ningrat" mencatat sejarah dengan meraih anugerah 5 penghargaan AMI Award 2000 sungguh luar biasa untuk sebuah grup musik rock.

Kesuksesan album Ningrat membuat Log Zhelebour membawa Jamrud rekaman di Studio 301 Sydney, Australia dan merilis album Sydney 090102 (2002) dengan mencatat penjualan yang cukup spektakuler melebihi 1,4 juta keping dengan lagu hits Waktuku Mandi, Naksir Abis, Kau dan Ibumu, Telat 3 Bulan dan Selamat Ulang Tahun. Album ini meraih anugerah penghargaan sebagai Grup Rock Terbaik AMI Award 2002 dan Gen-B 2002, Jamrud masih merajai industri rekaman dan industri pertunjukan dengan honor termahal.

Mundurnya Krisyanto dan Herman (2007–2008)

sunting

Setelah Jamrud merilis 7 buah album, pada tahun 2007. Krisyanto mengundurkan diri dari Jamrud dengan alasan sudah jenuh dan lelah dengan aktivitas bermusiknya di grup musik tersebut. Krisyanto kemudian merilis album solo pertamanya berjudul Mimpi (2009) sedangkan Herman mengundurkan diri pada 1 Januari 2008.

22 Maret 2011, gitaris Azis MS mengungkapkan kepada Rolling Stone Indonesia bahwa hengkangnya Krisyanto antara lain disebabkan oleh keputusasaannya lantaran penjualan album Jamrud yang merosot, bukan karena kejenuhan. "Kalau setelah keluar terus dia tidak beraktivitas di musik lagi, seperti yang dia katakan, itu memang berarti dia ingin break di dunia musik. Tapi kalau ini, sekian bulan langsung mengeluarkan album, berarti mau mencari income yang lebih. Cuma yang jelas kalau satu anggota band keluar dan dia membentuk lagi, berarti ada ketidakpuasan di band sebelumnya. Itu saja," kata Azis.

"Padahal pada saat itu aku berpikir, tinggal tunggu saja. Sambil kami juga, istilahnya, break-lah, istirahat selama 2 sampai 3 tahun, karena kami juga sudah tur setiap tahunnya ke ratusan kota. Istilahnya kami juga bagi-bagi rezekilah ke band lain. Kan nggak ada salahnya. Sambil menunggu toh nggak akan sampai kelaparan. Hanya saja mungkin pemikiran dia berbeda. Makanya mungkin dia ingin mendulang emas lebih banyak," lanjut Azis.

Formasi baru (2008–2011)

sunting

Setelah keluarnya Krisyanto di awal tahun 2008, Jamrud langsung bergerak merekrut anggota baru. 3 anggota baru ditambah ke dalam band mereka. Mereka adalah Jaja Donald Amdonal (vokal) yang menggantikan Krisyanto, Danny Rachman (drum) yang menggantikan Suherman Husin, dan Mochamad Irwan (gitar) yang menggantikan Fitrah Alamsyah setelah ia meninggal yang menjadi posisi kosong. Dengan formasi ini Jamrud merilis album bertajuk New Performance 2009 yang dirilis di CiToS Jakarta tanggal 16 Maret 2009.

Konsep baru album Jamrud

sunting

Jamrud sudah bertekad mengubah image agar Jamers (panggilan pengemar Jamrud) tidak lagi membandingkan Jamrud era Krisyanto dengan era Jamrud yang sekarang, perubahan memang sangat mencolok dari konsep musik atau lagunya dan logo Jamrud pun lebih keras.

Log memberi judul Album Bumi & Langit (istilah album era lama & baru seperti bumi dan langit) ditambah Menangis karena pasti ada yang bersedih terutama pecinta Jamrud fanatik (Jamrud era Krisyanto). Jamrud berubah secara keseluruhan dengan risiko ditinggalkan Jamers lama atau bahkan meraih tambahan dukungan Jamers baru yang masih muda dan juga yang lama karena perubahan konsep musiknya. Yang jelas album barunya yang akan dirilis 19 Maret 2011 secara musikalitas jauh lebih bagus dari album lamanya tapi apakah Jamers sudah siap menghadapi perubahan itu? tapi menurut analisis Log Zhelebour sebagai executive producer, bahwa Jamrud sudah mencapai titik puncak karier sebagai grup band rock paling sukses sejak tahun 1995 sampai dengan 2006 sehingga sudah tidak ada lagi yang ingin dicapai atau dikejar lagi. Dengan berubah secara total maka Jamrud jadi punya tantangan baru yang harus dihadapi, baik dari hasil karyanya maupun menghadapi tuntutan pasar anak muda sekarang yang menginginkan Jamrud tidak sekadar jualan lirik yang bagus tapi juga secara musikalitas harus lebih bagus lagi.

Album musik rock terlaris sepanjang sejarah

sunting

Menilik penjualan album Jamrud memang paling fenomenal di antara group rock lainnya dan Jamrud sudah melakukan tour show besar-besaran di seratus kota lebih dengan nilai kontrak show 100-150 juta per show (hanya fee). Kalau mau melanjutkan formasi lamanya pun tidak akan bisa bertahan karena orang sudah jenuh melihat performance Jamrud karena sudah beberapa kali melakukan tour show sejak tahun 1999 s.d. 2006.

Pada saat itulah eksistensi Jamrud sebagai grup rock nomor satu dikukuhkan melalui rekaman-rekamannya yang berhasil mengatasi produk serupa lainnya. Album-album Jamrud seperti Nekad (1995) yang terjual 150.000 kaset dan CD, Putri (1997, 300.000 kaset/CD), Terima Kasih (1999, 800.000 kaset dan CD) dan Ningrat (2000, terjual 2.000.000 kaset dan CD ) sehingga meraih penghargaan 3 kategori dalam ajang Anugerah Musik Indonesia 2001 bahkan membawa mereka bersama Log Zhelebour tentunya melakukan tour tunggal di 120 kota yang di sponsori Djarum, diundang tampil di Jepang dan Korea serta melakukan rekaman di Australia dan melahirkan Album Sydney 090102 (2002), terjual 1.400.000 kaset/CD.

Sedangkan Azis M. S. dan Ricky Teddy tetap ingin bertahan di Jamrud dengan merekrut musisi muda seperti Danny pada drum, Irwan di gitar, Donal pada vokal dan merilis album adaptasi Jamrud New Performance dan Best Of The Best. Bahkan untuk mendukung perubahan musik Jamrud yang lebih ganas dan penuh energi pada album barunya merekrut Iwan Vox sebagai vokalis pendamping Donal. Pada April 2011 Iwan Vox mengundurkan diri dari Jamrud. Begitu juga dengan Donal yang mulai mengundurkan diri pada bulan Maret 2012 untuk bergabung dengan band dengan komunitas yang sama dan membuat band baru yang pastinya di Jakarta, seperti yang dikutip detik.com, "Aku masih akan di komunitas yang sama. Aku masih tetap akan berteman dengan mereka. Aku juga berencana pengen punya band baru. Kita saling mendukung."[4]

Kembalinya Krisyanto 2011 & Rilis (Energi + Dari Bumi dan Langit, Maret 2012)

sunting

Pada September 2011, Krisyanto menyatakan secara resmi kembali ke Jamrud mulai bulan Oktober 2011. Kehadiran Krisyanto ditandai dengan perubahan pada album terbaru mereka yang berjudul Bumi dan Langit Menangis dirilis kembali dengan judul baru Energi + Dari Bumi Dan Langit.[4] Dalam album ini ada satu lagu tambahan berjudul Ciiaat. Beberapa lagu andalan dalam album ini juga dibuat ulang video klipnya seperti lagu Shit, Sik Sik Sibatumanikkam dan Cerita Usang. Padahal, Maret 2012 lalu, Donal mengundurkan diri dari band ini, untuk bergabung ke band baru dengan komunitas yang sama yang jauh lebih nge-rock dari band ini.[4][5]

Saatnya Menang (Desember 2012)

sunting

Pada Desember 2012, Jamrud dengan formasi Krisyanto sebagai vokalis utama merilis album Saatnya Menang. 11 lagu yang ada di album ini dibuatkan video klip oleh Log Zhelebour, diantaranya lagu yang diprediksi akan Hits Ajari Aku, Kau Jahanam, Aku Bajingan, Genggam Tanganku, dan Ingin Kembali. Jamrud dalam waktu dekat akan merilis DVD Karaoke pada bulan september 2013 yang berisi 15 video klip.

Tour Jamrud bersama Skid Row 2013

sunting

Jamrud pada bulan Oktober 2013 akan melakukan tour di 6 kota bersama group band Skid Row dari USA di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang dan Surabaya yang diselenggarakan oleh Log Zhelebour Production yang juga produser dan pimpinan Jamrud management.

Akustikan 2015

sunting

Log Zhelebour pada bulan Februari 2015 mengatakan bahwa Jamrud akan merilis album yang menampilkan mahakarya perjalanan bermusik mereka ke dalam format musik yang berbeda, tampil sederhana tanpa distorsi yang garang, cukup menampilkan aransemen akustikan yang keren dan musikalitas berkelas, lagu yang akan menghiasi album Akustikan [6] antara lain Selamat Ulang Tahun, Pelangi Di Matamu, Putri, Berakit Rakit, Surti Tejo, Asal British, Kabari Aku, Dokter Suster, Telat 3 Bulan, Maaf, Rasa Cinta Padamu, Aku VS Jam Weker, 123 = Gila. Baywatch, Ciaat. Selain lagu lama yang pernah menjadi hits dan populer, ada 3 lagu terbaru Jamrud antara lain Bayang Dirimu digarap dengan musik akustik rock yang berkelas dengan cara bernyanyi yang mengingatkan kita pada sosok rocker yaitu Ahmad Albar, ada lagu Selamat Tinggal, Reuni...La..La..La yang video klipnya sudah ditayangkan di Akun YouTube nya .

Anggota Band

sunting
Templat:Col-1

Anggota Sekarang

sunting
  • Azis Mangasi Siagian – gitaris utama, vokalis latar dan utama, scream, kibordis dan pianis (1984–sekarang)
  • Ricky Teddy – bassist, kibordis, pianis, vokalis latar dan utama (1984–sekarang)
  • Krisyanto – vokalis utama dan pendukung, scream, gitaris akustik dan tamborin (1992–2007, 2011–sekarang)
  • Danny Rachman – drummer, perkusionis (2008-sekarang)
  • Mochamad Irwan – gitaris ritme, vokalis latar (2008–2011), (musisi sesi: 2011–2013), (2013 – sekarang)

Mantan Musisi Tambahan

sunting
  • Muhammad Suryana – gitaris ritme dan vokalis latar (1999–2008)
  • Andrew Julianus – trompet (1999–2007)
  • Andri Hadiyono – trompet (1999–2007)
  • Ade B'Best - vokalis latar

Garis Waktu

sunting

Diskografi

sunting

Video Klip Musik & Hits Single

sunting
  • Nekad (1995): "Nekad", "Ayam"
  • Putri (1997): "Putri", "Maaf"
  • Terima Kasih (1998): "Terima Kasih", "Dokter Suster", "Berakit-Rakit", "Otak Kotor" & "Trouble Shanty"
  • Ningrat (2000): "Ningrat", "Kabari Aku", "Asal British", "Surti Tejo", "Pelangi di Matamu" & "Jauh (Andaikan...)"
  • Sydney 090102 (2002): "Waktuku Mandi", "Naksir Abis", "Selamat Ulang Tahun", "Kau dan Ibumu", "Telat 3 Bulan" & "Hallo Penjahat"
  • All The Best Slow Hits (2003): "Mengejar Nirwana"
  • BO 18+ (2004): "Senandung Raja Singa", "Anjink", "Setan 666", "Anti Sosial", "Cinta Adalah" & "Nggak Cabul Lagi"
  • All Access In Love (2006): "Lelaki Biadab", "Ajari Aku Cara Mencintaimu", "Untuk Ibu","Hapus Saja Nomerku", "Viva Jammers" & "Shut Up & Listen"
  • New Perfomance 2009 (2009): "Ingin Kembali"
  • Best Of The Best (2010): "Putri","Berakit Rakit", "Kabari Aku'", "Nekad", "Pelangi di Matamu", "Terima Kasih'", "Dokter Suster'" & "Selamat Ulang Tahun"
  • Bumi & Langit Menangis (2011): "Sik Sik Sibatumanikam" & "Cerita Usang"
  • Energi + Dari Bumi & Langit (2012): "Ciaat", "S.H.I.T", "Sik Sik Sibatumanikan" & "Cerita Usang"
  • Saatnya Menang (2013): "Ajari Aku", "Genggam Tanganku", "Ingin Kembali", "Setan Manisku", "Ancur", "Kau Jahanam, Aku Bajingan ", "Saatnya Menang", "The Metal Show", "Datang Sikat Kabur", "Apa Masih Belum Cukup Uangmu" & "Most Wanted".
  • Akustikan (2015): "Reuni Mantan (La..la..la)", "Selamat Tinggal" & "Pelangi di Matamu"
  • 20 Years Greatest Hits (2016): "Wasted Time"
  • God Gave Rock and Roll to Me (2021): "Tjimahi 80's" & "Hanya Teman?"
  • JAMRUD PE25PECTIVE : "Ea Eo"

Single non album

sunting
  • Kau Ada Untukku (2021)
  • Waktu Ku Kecil (2021)

Penghargaan

sunting
  • Group Rock Terbaik AMI Award 1999
  • Group Rock Terbaik AMI Award 2000
  • Album Rock Terbaik AMI Award 2001
  • Penyanyi Rock Terbaik AMI Award 2001
  • Lagu Rock Terbaik AMI Award 2001
  • Group Rock Terbaik AMI Award 2002
  • Group Rock Terbaik News Musik 2002
  • Group Rock Terbaik Tabloid Bintang 2002
  • Group Terpopuler Gen B Extra Joss Award 2002

Referensi

sunting
  1. ^ Adib Hidayat (2009). "Gigi". Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-4455-7. 
  2. ^ "Jamrud Biography". Logiss Group. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-11-06. Diakses tanggal 2010-06-10. 
  3. ^ "25 Best-Selling Albums in Indonesia". Bintang Indonesia. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 2009-08-07. 
  4. ^ a b c Jagoan Administrator (19 Maret 2012). "Krisyanto Kembali, Jamrud Rilis Album Baru". Rolling Stone Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-15. Diakses tanggal 8 September 2015. 
  5. ^ Ika (Sabtu, 17 Maret 2012). "Krisyanto Kembali Jadi Vokalis Jamrud". sidomi.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 8 September 2015. 
  6. ^ Wicaksono, Arif (Kamis, 18 Desember 2014 16:38 WIB). Wardhani, Anita K, ed. "Jamrud Siapkan Album Akustik". Tribunnews.com. tribunnews.com. Diakses tanggal 8 September 2015. 

Pranala luar

sunting