Muawiyah bin Hudaij

Revisi sejak 23 Desember 2024 17.46 oleh A154 (bicara | kontrib)

Muawiyah bin Hudaij (bahasa Arab: معاوية بن حديج) adalah seorang jenderal Arab pada masa Kekhalifahan Rasyidin dan Kekhalifahan Umayyah yang berasal dari kabilah Sakun dari Bani Kindah.[1][2] Kunyah-nya adalah Abu Nu'aim dan Abu Abdurrahman.[3] Muawiyah termasuk dalam kelompok sahabat Nabi yang masih muda.[4] .[5]

Muawiyah turut serta dalam penaklukan Muslim awal seperti Pertempuran Yarmuk,[6] Penaklukan Mesir,[6] Penaklukan Afrika Utara bersama Abdullah bin Sa'ad,[7] dan Pengepungan Dongola (يوم دمقلة).[6] Muawiyah juga pernah memimpin pasukan untuk menaklukkan Afrika Utara pada tahun 34 H (654 M), 40 H (660 M) dan 50 H (670 M).[6]

Ia berada di barisan gubernur Syam, Muawiyah bin Abi Sufyan, dalam Pertempuran Shiffin melawan Khalifah Ali bin Abi Thalib.[2] Ibnu Hudaij kemudian diangkat oleh Muawiyah sebagai pemimpin pasukan bersama Amr bin al-Ash untuk merebut Mesir dari gubernurnya, Muhammad bin Abu Bakar, yang diangkat oleh Ali.[2][8] Setelah Muhammad dikalahkan oleh pasukan Amr dalam salah satu pertempuran pada tahun 658, ia kemudian bersembunyi dari kejaran mereka. Ibnu Hudaij berhasil menemukannya lalu menangkap dan membunuhnya.[9][8][2]

Ia kembali memimpin penaklukan Afrika Utara pada tahun 40 H (660 M) dan 50 H (670 M).[6] Di antara pertempuran yang pernah dipimpinnya adalah Pertempuran Jalula[10][11] dan Penaklukan Bizerte.[5] Ibnu Hudaij juga pernah memimpin penyerangan di laut. Pada tahun 44 H (664 M), ia memimpin serangan mendadak ke Pulau Sisilia.[12] Ia membawa 200 kapal untuk menyerang Sisilia yang disiapkan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan.[13] Ibnu Hudaij berhasil mendapatkan rampasan perang dalam jumlah banyak dari penyerangan ini ketika ia kembali ke Syam pada tahun 665.[13] Menurut sejarawan Al-Baladzuri, Ibnu Hudaij menyerang Pulau Sisilia atas wewenang Muawiyah bin Abi Sufyan serta menjadi jenderal muslim pertama yang menduduki pulau itu.[14]

Kematian

Muawiyah bin Hudaij sempat menjabat sebagai gubernur Mesir namun diberhentikan pada tahun 51 H (671 M). Ia meninggal di sana setahun kemudian, yaitu pada tahun 52 H (672 M).[2][5] Namun sejarawan seperti Ibnu Taghribirdi, Ibnul Atsir dan ath-Thabari semuanya mencatat kisah bahwa Muawiyah bin Hudaij mencegah Abdurrahman bin Ummul Hakam untuk menjadi gubernur Mesir pada tahun 678, meskipun ia sudah lama meninggal pada saat itu.[3]

Keturunan

Putra Muawiyah, Abdurrahman, adalah qadhi Mesir dan kepala keamanan (shahib asy-syurthah) pada masa pemerintahan Abdul Aziz bin Marwan sebagai gubernur Mesir.[15] Cucunya, Abdul Wahid bin Abdurrahman, adalah qadhi Mesir pada masa pemerintahan Abdullah bin Abdul Malik sebagai gubernur Mesir.[16] Cucunya yang lain, Abdullah bin Abdurrahman dan Muhammad bin Abdurrahman, adalah gubernur Mesir pada masa kekhalifahan Abu Ja'far Al-Mansur.[17][18]

Referensi

  1. ^ Ibnu Hazm. Jamharah Ansab al-Arab. shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 429. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-23. Diakses tanggal 2024-01-08. 
  2. ^ a b c d e Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Muawiyah bin Hudaij. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 7. hlm. 260. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-08. Diakses tanggal 2024-01-08. 
  3. ^ a b Pellat 1993.
  4. ^ "Muawiyah bin Hudaij at-Tujibi – Al-Maktaba al-Shamela". shamela.ws (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-01-08. Diakses tanggal 2024-01-08. 
  5. ^ a b c Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Muawiyah bin Hudaij (bagian kedua). shamela.ws (dalam bahasa Arab). 7. hlm. 261. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-25. Diakses tanggal 2024-03-25. 
  6. ^ a b c d e Ibnu Manzhur. Kitab Mukhtashar Tarikh Dimasyq - Muawiyah bin Hudaij - Al-Maktaba al-Shamela. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 24. hlm. 392. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-11. Diakses tanggal 2024-03-26. 
  7. ^ Muḥammad Lamīlam 1985, hlm. 38-39
  8. ^ a b Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam Az-Zarkali - Muhammad bin Abu Bakar (bagian kedua)". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 220. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-03. Diakses tanggal 2024-02-03. 
  9. ^ Khairuddin Az-Zarkali. "Al-A'lam Az-Zarkali - Muhammad bin Abu Bakar". shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 219. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-02-03. Diakses tanggal 2024-02-03. 
  10. ^ L' Afrique vandale et byzantine: Revue internationale d'histoire et d'archéologie (IVe - VIIIe s.). (2002). Turnhout: Brepols. Hlm 282
  11. ^ Ibnu Abdul Mun'im al-Himyari. Kitāb al-Rawḍ al-miʿṭār fi khabar al-aqṭār. shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 168. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-21. Diakses tanggal 2024-03-28. 
  12. ^ Akram 1977, hlm. 201
  13. ^ a b Ibn al-Dabbaj, al-Khayali & ibn Mahmud 2005, hlm. 73
  14. ^ al-Afani 2003, hlm. 423
  15. ^ "Tarajm - Abdurrahman bin Muawiyah bin Hudaij Abi Muawiyah al-Kindi at-Tujibi al-Mishri". tarajm.com (dalam bahasa Arab). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-25. Diakses tanggal 2024-03-25. 
  16. ^ Al-Kindi, Abu Umar. Kitab al-Walah wa Kitab al-Qudat oleh Al-Kindi - Abdul Wahid bin Abdurrahman bin Muawiyah bin Hudaij - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha. shamela.ws (dalam bahasa Arab). hlm. 329. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-03-25. Diakses tanggal 2024-03-25. 
  17. ^ Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Abdullah bin Abdurrahman. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 4. hlm. 95. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-27. Diakses tanggal 2024-03-27. 
  18. ^ Khairuddin Az-Zarkali. Al-A'lam Az-Zarkali - Muhammad bin Abdurrahman. shamela.ws (dalam bahasa Arab). 6. hlm. 189. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-10-24. Diakses tanggal 2024-03-27. 

Daftar pustaka