Silat Harimau
Silek Harimau Minangkabau (dari bahasa Minang: "Silat Harimau Minangkabau") adalah seni bela diri yang berasal dari Kabupaten Agam, Balingka, Persukuan Sikumbang, Datuk Rajo Gampo Alam, [1]Sumatera Barat. Dikatakan Silat Harimau memiliki gerakan yang digunakan menyerupai teknik dan filosofi harimau. Silat Harimau memiliki teknik yang gesit dan gerakan yang begitu indah. Namun, dibalik teknik dan gerakan yang tersebut, terdapat berbagai serangan mematikan yang diterapkan untuk melumpuhkan musuh dengan sangat cepat.[2]
Gerakan ini terkenal cukup menyakitkan dan membuat lawan tak berkutik dan hanya bisa merebah di bawah dengan tubuh yang tidak bisa melawan balik. Selain itu, Silat Harimau Minangkabau juga menggunakan cakar sebagai senjata untuk menyerang lawannya. Cakaran mengarah ke leher, muka dan bagian vital dari lawan. Teknik ini menjadi ciri khas yang tidak ada pada silat lainnya.[3]
Sejarah
Pada awal sejarahnya, silat harimau hanya diajarkan pada saat peperangan saja dan hanya dipakai oleh para pengawal kerajaan. Silat harimau pertama kali tercipta di daerah Pariangan, pada tahun 1119 oleh Datuk Suri Dirajo. Ketika itu, Datuk Suri Diarjo melatih para pasukan kerajaan dengan berbagai gaya silat yang berbeda-beda, karena pada zaman dahulu, para pasukan silat sering menghadapi pertempuran satu lawan satu, satu lawan tiga, atau satu lawan empat. Kunci utama para pesilat untuk memenangkan pertempuran tersebut adalah dengan mengalahkan langsung musuh secepat mungkin.[4]
Generasi paling lampau yang diketahui mewarisi silek Harimau Minangkabau adalah Inyiak angguik pada tahun 1800 an, Inyiak Angguik mewariskan keilmuan silek Harimau Minangkabau kepada cucunya yaitu Dina Sutan Mangkuto, dan Dina Sutan Mangkuto mewariskan kembali keilmuan silek harimau minangkabau kepada cucunya yaitu Edwel Yusri Datuk Rajo Gampo Alam yang mana sampai saat ini beliau menjadi ujung tombak pelestarian silek harimau minangkabau hingga kini.
Pada awalnya keilmuan ini hanya diwariskan berdasarkan garis keturunan, namun bagi Datuak Edwel tradisi tersebut akan memberikan dampak buruk pada keberlanjutan keilmuan silek harimau minangkbau, karena telah banyak aliran silek minang yang punah dikarenakan tidak adanya penerus. maka sebagai datuak (kepala suku di minangkabau) dan pewaris satu-satunya Silek Harimau Minangkabau, beliau membuat kebijakan untuk mengajarkan keilmuan silek harimau minangkabau kepada siapa saja yang ingin mempelajarinya, maka pada tahun 2006 beliau mendirikan Perguruan Silek Harimau Minangkabau (SHM) sebagai wadah untuk masyarakat luas dapat mempelajari silek harimau minangkabau.
Tokoh
Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam, yang akrab dipanggil Datuk Edwel (lahir di Bukittinggi) adalah Maestro Silek Harimau Minangkabau dan juga seorang koreografer gerak silat, dan pelestari .[5][6]
Gerakan
Gerakan silat harimau tergolong pada gerakan harimau campa yang merupakan hasil perpaduan dengan pendatang asal Champa dengan ciri khas gaya bertempurnya close combat, dimana saat pertempuran, para pesilat langsung diposisi barisan depan. Gaya inilah yang kedepannya akan menjadi cikal bakal berdirinya Silek Harimau Minangkabau yang diajarkan oleh Edwel Yusri Datuak Rajo Gampo Alam.[7]
Teknik
Teknik silek harimau Minangkabau menggunakan tangan[7]
- Cekik - target serangannya leher.
- Tangkih - menamgkis serangan lawan dengan tangan sehingga tidak mengenai tubuh.
- Tundo - mendorong tubuh lawan.
- Sambutan - menyambut serangan lawan, diiringi dengan mematahkan anggota tubuh lawan.
- Alu Pontong - Serangan Menggunakan sikutan
- Daga - Serangan pukulan
- Patahan - teknik mematahkan jari, tangan dan kaki lawan.
- Tamparan - menggunakan dua tangan untuk menampar.
Teknik silek harimau minangkabau menggunakan kaki[7]
- Sipak - menyepak lawan.
- Hantam dengan lutut - digunakan untuk menghantam kepala lawan atau perutnya.
- Sipak belakang - tendangan kaarah belakan dengan tumit
- Sapuan - digunakan untuk menyapu kaki lawan.
- Baliang - tendangan memutar
Teknik silek harimau minangkabau kombinasi atau menggunakan anggota tubuh lainnya[7]
- Kuncian - mengunci lawan dengan tangan atau kaki.
- Membanting - membanting lawan dengan menggunakan tangan dan kaki.
- Membuka kuncian dan mengelak dari bantingan - melepaskan diri dari kuncian.
Pakaian
Pakaian yang digunakan untuk silek adalah pakaian berwarna hitam yang lebih terkenal dengan sebutan endong atau galembong, dilengkapi dengan kain samping dan deta harimau atau ikatan kepala yang menyerupai telinga harimau.[8]
Senjata
Senjata khas yaitu pisau genggam kecil berbentuk melengkung seperti cakar harimau dan taring harimau. Dunia barat menyebutnnya Karambit dan di Minang disebut Kerambit/Karambiak. Senjata ini termasuk berbahaya karena dapat digunakan menyayat maupun merobek anggota tubuh lawan secara cepat dan tidak terdeteksi. Karambit sengaja dirancang lebih melengkung seperti kuku harimau, setelah melihat harimau bertarung dengan menggunakan cakarnya, hal ini sejalan dengan falsafah minangkabau yang berbunyi alam takambang jadi guru. Senjata Karambit ini biasa digunakan dalam Silat Harimau minangkabau karena melambangkan cakar dan taring dari harimau.[9]
Referensi
- ^ "Seni Bela Diri Kebanggaan Masyarakat Minangkabau". Silat Harimau Minangkabau (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-26.
- ^ Silat Harimau, Seni Pencak Silat Nusantara dan Harga Diri Bangsa. Website Inspiring.id.
- ^ Bukan untuk Kejahatan[pranala nonaktif permanen]. Website Kompas.com.
- ^ Silek Harimau Minangkabau : Ilmu Seni Bela Diri Sumatera Barat.. Website Traverse.ID.
- ^ Lusiana Indriasari (16 September 2011). "Kerusakan Hutan Ancam Budaya Masyarakat". News. KOMPAS.com. Diakses tanggal 16 Desember 2013.
- ^ Agnes Winarti (23 Mei 2009). "Pencak silat to hit the big screen". The Jakarta Post. Diakses tanggal 28 Agustus 2014.
- ^ a b c d Silat Harimau, Menjaga Nilai Luhur.. Website Sekolahnews.com.
- ^ SILEK HARIMAU SENI BELADIRI KHAS MINANGKABAU. Journal Elibrary.unikom.ac.id.
- ^ Senjata Tradisional Paling Mematikan di Dunia, Ternyata dari Sumatera.. Website Goodnewsfromindonesia.id/.