Lashio
Lashio (bahasa Burma: လားရှိုးမြို့; MLCTS: la: hrui: mrui.; bahasa Shan: ဝဵင်းလႃႈသဵဝ်ႈ) adalah sebuah kota di Negara Bagian Shan, Myanmar yang terletak 200 kilometer ke arah timur laut dari Mandalay. Kota ini merupakan pusat administrasi Distrik Lashio dan sebelum tahun 2010 menjadi pusat administrasi Negara Bagian Shan Wilayah Utara.
Lashio
| |
---|---|
Kota | |
Koordinat: 22°56′N 97°45′E / 22.933°N 97.750°E | |
Negara | Myanmar |
Negara Bagian | Negara Bagian Shan |
Distrik | Distrik Lashio |
Kawasan perkotaan | Kawasan Perkotaan Lashio |
Ketinggian | 2.746 ft (836 m) |
Populasi (perkiraan 2009) | |
• Total | 131.000 |
• Suku bangsa | Shan Tionghoa Burma. |
• Agama | Buddhisme |
Zona waktu | UTC+6.30 (MMT) |
Jumlah penduduk Lashio diperkirakan sebanyak 131.000 jiwa pada tahun 2009, yang terus bertumbuh dari 5.000 jiwa pada 1960 dan 88.590 jiwa pada 1983.[1] Penduduk Lashio didominasi oleh etnis Shan, Tionghoa, dan Burma.
Sejarah
suntingSebelum dikuasai oleh kolonial Inggris, Lashio merupakan pusat pemerintahan negara-negara Shan bagian utara. Kawasan Lembah Lashio pernah menjadi kawasan yang ramai akan penduduk, tetapi pemberontakan yang dimulai oleh sawbwa dari Hsenwi yang terjadi 10 tahun sebelum penguasaan Inggris telah menghancurkannya.[2]
Pada tahun 1900, di kota Lashio terdapat kawasan permukiman Eropa, kantor polisi militer, markas polisi militer batalion Lashio, dan kawasan permukiman lokal dengan kaum-kaum Shan, Burma, Hindu, dan Muslim memiliki kawasan masing-masing, serta sebuah bazar.[2]
Lashio memiliki posisi strategis dalam Perang Tiongkok-Jepang dan Perang Dunia II sebagai perhentian akhir dari Jalan Raya Burma di wilayah Burma. Pada masa ini, Lashio diduduki oleh Jepang pada 29 April 1942 dan diambil alih kembali oleh Sekutu pada 7 Maret 1945.[3]
Dalam Perang Saudara Myanmar, khususnya Operasi 1027, Lashio dikepung oleh Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang dan sejumlah pasukan pemberontak lainnya yang mengambil alih kota-kota di sekitar Lashio. Banyak warga lokal di sekitar kota ini yang mengungsi ke Lashio. Setelah gencatan senjata yang menandai tamatnya operasi, MNDAA dan sekutu-sekutunya melancarkan serangan untuk menduduki Lashio dengan puncaknya pada Pertempuran Lashio yang dimenangkan oleh pasukan pemberontak.[4]
Geografi
suntingLashio terletak di kawasan perbukitan. Dalam hal iklim, Lashio memiliki iklim subtropis basah dengan klasifikasi iklim Köppen Cwa, walaupun terletak di dekat wilayah iklim sabana tropis (Aw) yang dicirikan oleh presipitasi tinggi sejak bulan Mei hingga Oktober. Rerata presipitasi tahunan adalah 1.400 mm, sedangkan untuk suhu udara, rerata maksimumnya adalah 27 °C dan rerata minimumnya adalah 13 °C.[5] Suhu udara pada umumnya hangat sepanjang tahun, dengan suhu udara malam hari yang sejuk pada Desember hingga Maret.
Objek penting
sunting- Stasiun kereta api Lashio, pemberhentian terakhir dari Jalur kereta api Mandalay-Lashio.
- Katedral Lashio, pusat dari Keuskupan Lashio.
Referensi
sunting- ^ "Population of Lashio, Myanmar". Population.mongabay.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-12. Diakses tanggal 2024-12-27.
- ^ a b Chisholm, Hugh, ed. (1911). "Lashio". Encyclopædia Britannica. Vol. 16 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 233.
- ^ "Troops patrol Myanmar city after violence, Muslims hide". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-27.
- ^ "Myanmar's MNDAA Launches Offensive to Seize Northern Shan Capital". The Irrawaddy (dalam bahasa Inggris). 2024-07-03. Diakses tanggal 2024-12-27.
- ^ "Maps, Weather, and Airports for Lashio, Burma". www.fallingrain.com. Diakses tanggal 2024-12-27.
Pranala luar
sunting- Media tentang Lashio di Wikimedia Commons