Histori Kutai adalah sebuah buku genre sejarah karya Muhammad Sarip yang diterbitkan pada 2023. Muhammad Sarip merupakan sejarawan publik yang menulis lebih dari sepuluh judul buku sejarah lokal Kalimantan Timur. Buku berjudul lengkap Histori Kutai: Peradaban Nusantara di Timur Kalimantan dari Zaman Mulawarman hingga Era Republik ini diberi epilog oleh sejarawan Asvi Warman Adam.

Histori Kutai
PengarangMuhammad Sarip
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia
GenreSejarah
PenerbitRV Pustaka Horizon
Tanggal terbit
23 November 2023
Halamanxxxvi + 308
ISBNISBN 978-623-6805-61-9
Situs webhttps://www.pustakahorizon.com/2023/09/histori-kutai-peradaban-nusantara-di.html

Rilis Buku

Buku Histori Kutai diluncurkan pada 23 November 2023 di Aula Perpustakaan Kota Samarinda. Kegiatan rilis buku menampilkan tiga narasumber, yaitu Asvi Warman Adam, Aji Mirni Mawarni, dan Nanda Puspita Sheilla.[1] Asvi Warman Adam merupakan profesor riset sejarah, sosial, dan politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Aji Mirni Mawarni merupakan anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Dapil Kalimantan Timur periode 2019-2024. Nanda Puspita Sheilla merupakan pegiat literasi dari Samarinda yang berdomisili di Jakarta, yang kemudian bersama Muhammad Sarip berkolaborasi menulis buku Historipedia Kalimantan Timur.[2] Buku berukuran 14,5 X 21 cm ini tersedia di sejumlah perpustakaan lokal dan juga di luar negeri, seperti Perpustakaan Nasional Australia di Canberra[3] dan Perpustakaan Kongres Amerika Serikat di Washington.[4]

Tanggapan

Asvi Warman Adam dalam presentasinya menyatakan, IKN Nusantara bukan sembarang tempat “somewhere in the jungle”. Bangsa Indonesia perlu berterima kasih kepada Provinsi Kalimantan Timur, khususnya wilayah yang dulu bagian kerajaan tertua di tanah air. Pusaka kerajaan disumbangkan ke Museum Nasional bahkan Istana Kesultanan diserahkan kepada pemerintah untuk dijadikan Museum Kutai. "Sungguh besar sumbangan dan pengorbanan Kesultanan Kutai bagi Republik Indonesia,” paparnya. Dalam epilognya di buku Histori Kutai, Asvi Warman Adam menyatakan bahwa pandangannya sejalan dengan penulis buku ini dalam uraian tentang empat dari lima periode yang dibahas. Namun, adanya perbedaan pendapat tersebut tidak mengurangi pentingnya isi buku ini.[1]

Nanda Puspita Sheilla menyatakan harapannya agar pembaca buku Histori Kutai dapat menilai secara objektif tanpa memandang subjektivitas penulis sebagai orang lokal. Menurutnya, adanya epilog yang ditulis oleh Asvi Warman Adam di buku ini bisa menetralisasi perspektif pembaca non-Kaltim untuk tidak mempermasalahkan penulisnya yang dari lokalitas Kaltim. Epilogtersebut memang sangat membantu menetralisasi dan berfungsi seperti endorsement untuk buku ini.[5]

Joko Supriyadi, direktur utama Yayasan Sejarah dan Budaya Kalimantan Utara, menyatakan bahwa buku ini tidak hanya romantisme sejarah, namun dapat memperkuat solidaritas masyarakat Kalimantan. Masyarakat dapat lebih mengenal diri dan menyadari bahwa mereka penuh potensi di dalam diri. Buku ini memberi contoh bahwa sejarah perlu disusun ulang narasinya. Sejarah juga perlu diperbaiki dari kesalahan penamaan dan interpretasi, ditutupi lubang-lubang misteri, diungkapkan heroisme dan keberpihakannya terhadap NKRI, dan dijelaskan dengan mudah meriah.[6]

Referensi

  1. ^ a b "Asvi Warman Adam Membedah Buku Histori Kutai Peradaban Nusantara di Timur Kalimantan". Tribun Kaltim. 24 November 2023. Diakses tanggal 28 Desember 2024. 
  2. ^ "UNMUL Bersama GPMB Kota Samarinda Gelar Launching dan Bedah Buku Historipedia Kalimantan Timur: Dari Kudungga, Samarinda hingga Ibu Kota Nusantara". Unmul.ac.id. 23 Januari 2024. Diakses tanggal 18 Desember 2024. 
  3. ^ "Histori Kutai: peradaban Nusantara di timur Kalimantan dari zaman Mulawarman hingga era republik / Muhammad Sarip". National Library of Australia. Diakses tanggal 28 Desember 2024. 
  4. ^ "Histori Kutai: peradaban Nusantara di timur Kalimantan dari zaman Mulawarman hingga era republik / Muhammad Sarip". Library of Congress. Diakses tanggal 28 Desember 2024. 
  5. ^ Sheilla, Nanda Puspita (16 Februari 2024). "Histori Kutai dalam Perspektif Kaum Muda". Kaltimkece.id. Diakses tanggal 28 Desember 2024. 
  6. ^ Supriyadi, Joko (19 Februari 2024). "Resensi Buku Histori Kutai dari Perspektif Kalimantan Utara". Kaltimkece.id. Diakses tanggal 28 Desember 2024.