Siti Hutami Endang Adiningsih

tokoh wanita Indonesia
Revisi sejak 29 Desember 2024 06.56 oleh 182.2.166.213 (bicara) (Kehidupan awal dan pendidikan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Siti Hutami Endang Adiningsih (lahir 23 Agustus 1964), atau biasa dikenal dengan nama Mamiek Soeharto, adalah seorang pengusaha dan dermawati Indonesia. Mamiek merupakan putri bungsu dari mantan Presiden Soeharto.

Siti Hutami Endang Adiningsih
Lahir23 Agustus 1964 (umur 60)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainMamiek Soeharto
PekerjaanPengusaha
Suami/istriPratikto Singgih (cerai)
AnakWiratama Hadi Ramanto
Orang tuaSoeharto (bapak)
Siti Hartinah (ibu)
KerabatSiti Hardijanti Rukmana (kakak)
Sigit Harjojudanto (kakak)
Bambang Trihatmodjo (kakak)
Siti Hediati Hariyadi (kakak)
Hutomo Mandala Putra (kakak)

Kehidupan awal dan pendidikan

sunting

Kehidupan awal

sunting

Mamiek Soeharto lahir di Jakarta pada 23 Agustus 1964. Ia adalah anak keenam (dan putri bungsu) dari pasangan Soeharto dan Tien Soeharto. Mamiek lahir pada hari ulang tahun ibundanya, sehingga memiliki tanggal ulang tahun yang sama dengan Ibu Tien. Pada saat itu, ayahnya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal. Ia juga merupakan keturunan Mangkunegara III dari garis ibu.

Pendidikan

sunting

Mamiek bersekolah di SMP Perguruan Cikini dan SMA Santa Theresia Menteng di Jakarta. Setamatnya dari Sekolah Menengah Atas pada tahun 1983, ia kemudian kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan mengambil jurusan Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Mamiek lulus pada tahun 1987 dengan gelar Insinyur pertanian.[1] Upacara wisudanya dihadiri oleh kedua orang tuanya, yang saat itu menjabat sebagai Presiden & Ibu Negara Indonesia.[2]

Karier

sunting

Mamiek Soeharto menjabat sebagai direktur Taman Buah Mekarsari sejak didirikan pada tahun 1995.[3] Tujuan taman ini sebagai sarana pendidikan bagi anak bangsa, pelestarian lingkungan, taman rekreasi edukatif dan mempromosikan riset mengenai botani.[4]

Tidak seperti kakak-kakaknya, Mamiek lebih memilih untuk tidak terlibat di dalam dunia politik.[5]

Selain bisnis, Mamiek aktif di bidang kegiatan sosial. Ia menjabat sebagai Pembina Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri)[6] yang mempunyai tujuan untuk membantu keluarga Indonesia yang masih hidup dibawah garis kemiskinan.[7] Di bawah pembinaannya, Yayasan Damandiri berhasil menjalankan berbagai program sosial seperti membangun Kawasan Wisata Baduy Saung Sadulur di Kabupaten Lebak, Banten pada tahun 2023[8] dan Desa Wisata Samiran di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada tahun 2019.[9]

Bersama kakaknya, Siti Hardijanti Rukmana (atau Mbak Tutut), Yayasan Dharmais menyelenggarakan operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Sejak didirikan pada tahun 1976, Yayasan Dharmais sudah memberikan manfaat bagi 140.000 orang.[10]

Pada pandemi Covid-19, di April 2020, Mamiek mengirim bantuan 1,500 paket sembako ke komunitas Institut Pertanian Bogor yang saat itu partially close down. Bantuan diterima langsung oleh Dekan FMIPA, Dr Ir Sri Nurdiati, MSc di Auditorium FMIPA, Kampus IPB Dramaga.[11]

Kehidupan pribadi

sunting

Mamiek menikah dengan Pratikto Singgih pada tahun 1988.[12] Pratikto adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan juga putra dari Prayitno Singgih, seorang diplomat Departemen Luar Negeri Indonesia.[13] Pernikahannya dikaruniai seorang anak bernama Wiratama Hadi Ramanto (Wira). Mamiek dan Pratikto akhirnya bercerai. Sementara putranya, Wira, berprestasi dengan menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) pada 17 Agustus 2007, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-62 RI di Istana Merdeka.[14]

Referensi

sunting
  1. ^ "Wisuda di IPB". TEMPO. 10 October 1987. Diakses tanggal 22 December 2024. 
  2. ^ "Kegiatan Presiden Soeharto Wisuda di IPB". Antara. 20 October 1987. Diakses tanggal 22 December 2024. 
  3. ^ "Taman Buah Mekar Sari, Pusat Pelestarian Buah-Buahan Terbesar Di Dunia". rencongpost.com. 2019-03-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-08. Diakses tanggal 2019-11-8. 
  4. ^ "Tentang Mekarsari". Mekarsari. 
  5. ^ "Mamiek Soeharto Pilih Berkebun daripada Terjun ke Politik". Republika Online. 2018-03-12. Diakses tanggal 2019-11-08. 
  6. ^ "Struktur Organisasi". Yayasan Damandiri. 18 March 2023. 
  7. ^ "Profil Yayasan". Yayasan Damandiri. 18 March 2023. 
  8. ^ "Rumah Singgah Wisatawan di Kawasan Baduy Diresmikan". Radio Republik Indonesia. 1 September 2023. Diakses tanggal 22 December 2024. 
  9. ^ "Samiran, Desa Wisata Baru di Lereng Merapi". Kompas.com. 1 Maret 2019. Diakses tanggal 23 December 2024. 
  10. ^ Sutriyanto, Eko (2019-04-12). "Yayasan Dharmais Gelar Operasi Katarak dan Bibir Sumbing Gratis di NTT". Tribunnews.com. Tribunnews. 
  11. ^ "Alumni Menjawab Panggilan IPB University untuk Berbakti pada Negeri". IPB University. 3 April 2020. 
  12. ^ "Apa Hubungan Yawadwipa dengan Keluarga Cendana?". tempo.co. 2012-02-27. Diakses tanggal 2019-11-08. 
  13. ^ "Menikah dengan Tito". TEMPO. 1 October 1988. Diakses tanggal 22 December 2024. 
  14. ^ "Cucu HM Soeharto Terpilih Jadi Anggota Paskibraka". Anatara News. 2007-08-15. Diakses tanggal 2024-28-10.