Paus Feliks III

Paus Gereja Katolik dari tahun 483 hingga 492 M
Revisi sejak 31 Desember 2024 12.37 oleh TheKrakenz (bicara | kontrib) (penambahan referensi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Paus Feliks III adalah Uskup Roma yang menjabat dari tahun 483 hingga 492 M. Ia dikenal sebagai salah satu paus yang memimpin Gereja pada masa sulit, ketika perselisihan teologis dan politik memisahkan Gereja Barat dan Timur. Feliks III juga diingat sebagai paus yang meneguhkan otoritas kepausan dalam menegakkan ajaran iman yang benar.

Santo Paus

Feliks III
Awal masa kepausan
13 Maret 483
Akhir masa kepausan
492
PendahuluSimplisius
PenerusGelasius I
Informasi pribadi
Nama lahirtidak diketahui
Lahirtidak diketahui
Roma, Italia
Meninggal492
Roma, Italia
Paus lainnya yang bernama Feliks

Latar Belakang

sunting

Feliks III lahir sekitar tahun 440 M di Roma, Kekaisaran Romawi Barat. Ia berasal dari keluarga Kristen yang terhormat, dan beberapa sumber menyebutkan bahwa ia adalah leluhur langsung dari Paus Gregorius I yang kemudian dikenal sebagai Gregorius Agung. Feliks tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan nilai-nilai kekristenan, dan sejak usia muda ia dikenal karena kesalehan serta kebijaksanaannya.

Sebelum menjadi paus, Feliks III melayani Gereja sebagai seorang imam di Roma. Ia dikenal sebagai seorang teolog yang teguh dan sangat peka terhadap ajaran iman yang murni. Dedikasinya dalam pelayanan membuatnya dihormati oleh para pemimpin gereja dan umat beriman.

Pemilihan sebagai Paus

sunting

Setelah wafatnya Paus Simplisius pada 10 Maret 483 M, Gereja Roma menghadapi tantangan besar. Perselisihan dengan Gereja Timur akibat ajaran Monofisitisme semakin memperlebar jurang perpecahan. Feliks III terpilih sebagai paus pada 13 Maret 483 M melalui proses pemilihan yang dipimpin oleh para klerus Roma. Pemilihannya didasarkan pada reputasinya sebagai seorang imam yang bijaksana, ortodoks, dan penuh dedikasi.

Kepemimpinan dan Tantangan

sunting

Selama masa kepemimpinannya, Feliks III menghadapi konflik serius dengan Patriark Akakios dari Konstantinopel. Konflik ini berakar pada penerimaan Henotikon oleh Akakios, sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh Kaisar Zeno dengan tujuan untuk menyatukan kembali Gereja yang terpecah akibat kontroversi Monofisitisme. Namun, Henotikon dianggap oleh Gereja Barat sebagai penyimpangan dari ajaran Konsili Kalsedon tahun 451 M.

Pada tahun 484 M, Feliks III mengadakan sinode di Roma yang menghasilkan keputusan untuk mengutuk dan mengekskomunikasi Akakios. Keputusan ini menandai dimulainya Skisma Akakian, sebuah perpecahan yang berlangsung hingga tahun 519 M. Feliks menegaskan bahwa kebenaran iman tidak boleh dikorbankan demi kesatuan semu. Ia berkata, "Lebih baik kita memiliki perpecahan yang benar daripada kesatuan yang sesat."

Hubungan dengan Kekaisaran Romawi Barat

sunting

Masa kepemimpinan Feliks III juga berlangsung di tengah-tengah kemunduran Kekaisaran Romawi Barat. Setelah jatuhnya Roma pada tahun 476 M, Gereja semakin menjadi pusat kekuatan moral dan spiritual di wilayah Barat. Feliks III bekerja sama dengan para pemimpin bangsa barbar yang memeluk Kristen, seperti raja Ostrogoth, Theoderikus Agung. Meskipun hubungan ini tidak selalu mulus, Feliks terus berusaha memastikan bahwa iman Katolik tetap menjadi landasan kehidupan masyarakat.

Ajaran dan Warisan

sunting

Feliks III dikenal sebagai seorang paus yang setia kepada ajaran Gereja dan Konsili Kalsedon. Ia menegaskan pentingnya Kristus sebagai satu Pribadi dengan dua kodrat, yaitu kodrat ilahi dan kodrat manusia, tanpa tercampur, berubah, terbagi, atau terpisah. Dalam surat-suratnya, ia sering mengutip Kitab Suci untuk meneguhkan iman umat dan memperingatkan mereka terhadap ajaran sesat.

Salah satu warisan penting Feliks III adalah upayanya memperkokoh otoritas paus sebagai penggembala universal Gereja. Ia menegaskan bahwa paus Roma memiliki tanggung jawab untuk menjaga kemurnian ajaran iman di seluruh dunia.

Wafat dan Kanonisasi

sunting

Feliks III wafat pada 1 Maret 492 M di Roma. Ia dimakamkan di Basilika Santo Paulus di Luar Tembok. Gereja menghormatinya sebagai seorang santo atas kontribusinya dalam mempertahankan iman yang benar dan memperkokoh Gereja di masa-masa sulit. Hari peringatannya dirayakan setiap tanggal 1 Maret.


Didahului oleh:
Simplisius
Paus
483492
Diteruskan oleh:
Gelasius I

Referensi

sunting
  1. "CATHOLIC ENCYCLOPEDIA: Pope St. Felix III". www.newadvent.org. Retrieved 2024-01-04.
  2. R.A. Markus, Gregory the Great and his world (Cambridge: University Press, 1997), p. 8
  3. Herbermann, Charles, ed. (1913). "Sts. Trasilla and Emiliana" . Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company.
  4. This article incorporates text from a publication now in the public domain: Coleman, Ambrose (1909). "Pope St. Felix III". In Herbermann, Charles (ed.). Catholic Encyclopedia. Vol. 6. New York: Robert Appleton Company.
  5. Victor of Vita, History of the Vandal Persecution, 2.3-6 (John Moorhead, trans.), Liverpool: University Press, 1992, p. 25