Anastasia Mikhailovna dari Rusia
Adipatni Agung Anastasia Mikhailovna dari Rusia (bahasa Rusia: Анастасия Михайловна; 28 Juli 1860 – 11 Maret 1922) adalah salah satu putri dari Wangsa Romanov sejak lahir dan Adipatni Agung Rusia. Ia menikah dengan Frederick Francis III dan menjadi permaisuri di Mecklenburg-Schwerin.
Anastasia Mikhailovna dari Rusia | |
---|---|
Permaisuri Mecklenburg-Schwerin | |
Periode | 15 April 1883 – 10 April 1897 |
Kelahiran | Istana Peterhof, Peterhof, Saint Petersburg, Kekaisaran Rusia | 28 Juli 1860
Kematian | 11 Maret 1922 Èze, Republik Ketiga Prancis | (umur 61)
Pasangan | |
Keturunan | Alexandrine, Ratu Denmark Friedrich Franz IV, Adipati Agung Mecklenburg-Schwerin Cecilie dari Mecklenburg-Schwerin Alexis Louis de Wenden |
Wangsa | Romanov |
Ayah | Michael Nikolaevich dari Russia |
Ibu | Cecilie dari Baden |
Agama | Russian Orthodox |
Masa kecil
Anastasia lahir sebagai putri tunggal dan anak kedua dari Adipari Agung Michael Nicolaievich dari Rusia dan istrinya, Putri Cecilie dari Baden. Tsar Nicholas I dari Rusia adalah kakek dari pihak ayahnya.
Biografi
Anastasia tumbuh besar di Kaukasus, tempat keluarganya tinggal antara tahun 1862 hingga 1878. Pada tahun 1879, di usia delapan belas tahun, ia menikah dengan Friedrich Franz III dari Mecklenburg-Schwerin, yang pada tahun 1883 menjadi Adipatni Agung Mecklenburg-Schwerin. Dalam memoar saudara laki-lakinya, Sandro, ia digambarkan:
"Kami mengagumi gadis tinggi berambut gelap itu, yang menjadi kesayangan ayah kami. Saat berbicara dengannya, kami sering berpura-pura menjadi ksatria setia yang siap melaksanakan perintah dari wanita tanpa belas kasihan. Kami menaruh semua cinta yang terkumpul selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun latihan militer yang membosankan di kakinya. Kami sangat cemburu padanya dan merasa sakit hati luar biasa saat Adipati Agung muda Mecklenburg-Schwerin datang ke Tiflis."
Anastasia dan Franz memiliki tiga anak, tetapi suaminya sering sakit-sakitan, sehingga mereka menghabiskan sebagian besar waktu tinggal di luar negeri. Sang Adipatni Agung tidak pernah benar-benar merasa betah di negara barunya, di sana ia kurang disukai. Setelah suaminya meninggal pada tahun 1897, Anastasia jarang mengunjungi Schwerin lagi. Sejak tahun 1898, ia lebih suka mengendarai mobilnya sendiri daripada menggunakan kereta kuda.
Anastasia dikenal sebagai wanita yang kuat, mandiri, dan tidak konvensional, dia memicu skandal kerajaan pada tahun 1902 ketika dia memiliki seorang anak yang ayahnya adalah sekretaris pribadinya. Dalam masa jandanya, dia lebih banyak menghabiskan waktu di Prancis selatan. Selama Perang Dunia I, dia memutuskan untuk menetap di Swiss yang netral, tinggal di Lausanne. Anastasia meninggal beberapa tahun kemudian setelah mengalami stroke.
Keturunan
Anastasia Mikhailovna dan suaminya, Friedrich Franz III, memiliki tiga anak:
- Adipatni Agung Alexandrine dari Mecklenburg-Schwerin (24 Desember 1879 – 28 Desember 1952), kelak menikah dengan Raja Christian X dari Denmark pada 26 April 1898. Mereka memiliki dua orang putra.
- Frederick Francis IV (9 April 1882 – 17 November 1945), kenal menjadi suami dari Putri Alexandra dari Hanover pada 7 Juni 1904. Mereka memiliki lima anak.
- Cecilie dari Mecklenburg-Schwerin (20 September 1886 – 6 May 1954), merupakan istri dari Wilhelm, Putra Mahkota Jerman pada 6 Juni 1905. Mereka memiliki enam orang anak.
Anastasia Mikhailovna juga memiliki anak haram dengan Vladimir Alexandrovich Paltov (1874 – 1944):
- Alexis Louis de Wenden (23 December 1902 – 7 July 1976), yang menikah dengan Paulette Seux pada tanggal 25 Januari 1929. Mereka memiliki dua orang anak perempuan: Xénia Anastasie Germaine Louis de Wenden (born 1930, yang menikah dengan Alain Brulé), dan Anastasie Alexandrine Paule Louis de Wenden (1935–1995).
Warisan
Keponakannya, Felix Yusupov, menggambarkan Anastasia Mikhailovna dalam memoarnya:
"Meskipun usianya sudah di atas empat puluh, semangatnya sama sekali tidak pudar. Ia baik hati dan penuh kasih, tapi sifatnya yang eksentrik dan sedikit despotik membuatnya cukup mengintimidasi. Ia selalu bangun pagi dan biasanya meneleponku jam delapan pagi. Kalau kebetulan aku sedang tidak di rumah, ia akan menyuruh para pelayannya keliling Paris mencariku, bahkan terkadang ikut turun tangan sendiri. Hampir setiap hari, aku harus makan siang, makan malam, pergi ke teater, dan makan malam larut dengannya. Saat menonton teater, ia biasanya tertidur di babak pertama, lalu tiba-tiba terbangun dan langsung menyatakan kalau pertunjukannya membosankan dan ia ingin pergi ke tempat lain. Malam-malam kami sering dihabiskan dengan berpindah-pindah teater, kadang sampai dua atau tiga kali dalam satu malam."[2]
Putrinya, Putri Mahkota Cecilie, juga menulis tentangnya dalam memoarnya:
"Ia seperti patung gading, rapuh dan transparan, tapi sekaligus tinggi, ramping, dan anggun dalam sikapnya. Pesonanya luar biasa, dan ia selalu ramah serta baik hati pada siapa saja. [...] Nenekku, yang namanya juga diabadikan padaku, membesarkan putri tunggalnya dengan disiplin yang luar biasa ketat. Ia membiasakan anaknya untuk tunduk sepenuhnya pada keinginan ibunya dan pengasuhnya."[3]
Referensi
- ^ Romanov, Grand Duke Alexander Mikhailovich (1931). Once A Grand Duke. British Library. hlm. 21. ISBN 9781528772068.
- ^ Yusupov, Felix (1953). Lost Splendor. New York: G.P. Putnam's sons. hlm. 176–177.
- ^ of the German Empire and Prussia, Crown Princess Cecilie (1952). Remembrances. London: V. Gollancz, Ltd. hlm. 25–27.
Pranala luar
Media tentang Anastasia Mikhailovna of Russia di Wikimedia Commons
Anastasia Mikhailovna dari Rusia Lahir: 28 Juli 1860 Meninggal: 11 Maret 1922
| ||
Jerman | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Marie dari Schwarzburg-Rudolstadt |
Adipatni Agung Mecklenburg-Schwerin 15 April 1883 – 10 April 1897 |
Lowong Selanjutnya dijabat oleh Putri Alexandra dari Hanover
|