Myrna A Safitri
Dr. Myrna A Safitri adalah ahli hukum dan lingkungan alumnus Universitas Leiden Belanda, yang sejak 2022 menjabat sebagai Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita (LHSDA) Ibu Kota Nusantara (OIKN).[1] Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasila Jakarta ini merupakan pimpinan tinggi madya OIKN dari unsur masyakarat Kalimantan Timur yang kali pertama diangkat oleh Presiden RI dengan Keputusan Presiden Nomor 123/TPA Tahun 2022.[2] Myrna juga merupakan cucu pejuang kemerdekaan di Samarinda yang bernama Badroen Arieph.[3] Selain itu, dirinya termasuk tokoh intelektual yang aktif pada isu perlindungan perempuan dan kesetaraan gender.[4]
Myrna A Safitri | |
---|---|
Lahir | 8 Oktober 1969 Samarinda, Kalimantan Timur |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | |
Pekerjaan | |
Situs web | ikn.go.id |
Pendidikan
Myrna memulai pendidikan dasar di SD Muhammadiyah di Jalan Sungai Brantas, Samarinda. Pendidikan menengahnya ditempuh di dua sekolah yang lokasinya bersebelahan di Jalan Bhayangkara Samarinda, yaitu SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 1 Samarinda. Ia melanjutkan pendidikan tinggi dari jenjang S-1 hingga S-3 di kampus yang berbeda. Studi S-1 Hukum di Universitas Brawijaya Malang, S-2 Antropologi di Universitas Indonesia Jakarta, dan S-3 Hukum di Universitas Leiden Belanda.[5]
Disertasi doktoralnya di Fakultas Hukum Universitas Leiden lulus pada 15 Desember 2010 dengan judul “Forest Tenure in Indonesia: The Socio-Legal Challenges of Securing Communities' Rights”. Supervisornya adalah Jan Michiel Otto.[6]
Portofolio
Dalam profesi akademisinya, Myrna pernah menjabat Ketua Program Studi Ilmu Hukum Universitas Presiden Jakarta (2011-2013). Di Fakultas Hukum Universitas Pancasila Jakarta, dirinya merupakan dosen Hukum Lingkungan dan Tata Ruang.[7] Selain mengajar di kampus, Myrna juga aktif dalam kegiatan bidang hukum dan lingkungan. Ia pernah menjabat Deputi Bidang Edukasi dan Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (2016-2021). Ia juga pernah memimpin organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang lingkungan dan sumber daya alam, antara lain sebagai direktur eksekutif Epistema Institute.[5]
Keterlibatan Myrna dengan isu lingkungan dan sumber daya alam dimulai sejak mahasiswa. Skripsinya terkait kajian antropologi hukum pada hukum adat tanah masyarakat Dayak Bahau di Kalimantan Timur. Selanjutnya hingga jenjang S-3 Myrna konsisten melakukan riset terkait hak-hak masyarakat pada sumber daya alam khususnya hutan. Puluhan publikasi ilmiahnya tersebar di berbagai buku atau jurnal nasional dan internasional.[7]
Sebelum berkiprah sebagai pejabat di Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Myrna banyak terlibat dalam berbagai kegiatan reformasi hukum dan kebijakan lingkungan hidup dan sumber daya alam di berbagai kementerian dan lembaga seperti di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bappenas, Kementerian Hukum dan HAM, dan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ia juga pernah menjadi konsultan beberapa lembaga intenasional. Myrna juga pernah mengabdi sebagai Wakil Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdhatul Ulama.[7]
Karya buku
Penulis kata pengatar buku
- Perang di Samarinda: Sejarah Perjuangan Indonesia Merdeka di Ibu Kota Kalimantan Timur 1945–1949; karya Muhammad Sarip (2023)[11]
- Historipedia Kalimantan Timur dari Kundungga, Samarinda, hingga Ibu Kota Nusantara; karya Muhammad Sarip & Nanda Puspita Sheilla (2024)[12]
- Gender di Mata Gen Z: Kajian Pengarusutamaan Gender di Sebuah Ibu Kota; karya Syifa Hajati (2024)[13]
Referensi
- ^ "Bambang Susantono Lantik Lima Pejabat Tinggi Madya Otorita IKN". Sekretariat Kabinet RI. 13 Oktober 2022. Diakses tanggal 31 Desember 2024.
- ^ Riyadi, Ahmad; Utomo, Ardi Priyatno (13 Oktober 2022). "Lima Pejabat Tinggi Otorita IKN Dilantik, Satu Orang dari Kalimantan Timur". Kompas.com. Diakses tanggal 31 Desember 2024.
- ^ Sarip, Muhammad (14 Oktober 2022). "Perempuan Samarinda yang Jadi Deputi Otorita IKN Itu Cucu Pejuang Kemerdekaan". Kaltimkece.id. Diakses tanggal 31 Desember 2024.
- ^ Ridhuan, Muhammad (28 April 2024). "Kasus Kekerasan Kerap Terjadi di Lingkungan Kampus". Kaltim Post. Diakses tanggal 31 Desember 2024.
- ^ a b "Profil Myrna Safitri, Putri Samarinda yang Kini jadi Pejabat Otorita IKN Nusantara". Jpnn.com. 17 Oktober 2022. Diakses tanggal 2 Januari 2025.
- ^ "Forest tenure in Indonesia : the socio-legal challenges of securing communities' rights". Leiden University. Diakses tanggal 2 Januari 2025.
- ^ a b c "Myrna Safitri, Putri Samarinda di Jajaran Pimpinan OIKN, Berikut Profilnya". Kaltimtoday.co. 13 Oktober 2022. Diakses tanggal 2 Januari 2025.
- ^ "Hukum agraria dan masyarakat di Indonesia : studi tentang tanah, kekayaan alam, dan ruang di masa kolonial dan desentralisasi". Universitas Indonesia Library. Diakses tanggal 31 Desember 2024.
- ^ https://epistema.or.id/download/Adat_di_tangan_pemerintah_daerah-Edisi_Revisi.pdf
- ^ "Desa, Institusi Lokal dan Pengelolaan Hutan: Refleksi Kebijakan dan Praktik". Airlangga Law Library. Diakses tanggal 31 Desember 2024.
- ^ Nevrianto (4 Oktober 2023). "Diskusi Buku Perang di Samarinda Libatkan Publik Jadi Pembicara". Tribun Kaltim. Diakses tanggal 31 Desember 2024.
- ^ "Historipedia Kalimantan Timur: Dari Kundungga, Samarinda, hingga Ibu Kota Nusantara". Pustaka Horizon. 2 Januari 2024. Diakses tanggal 30 Desember 2024.
- ^ "Gender di Mata Gen Z: Kajian Pengarusutamaan Gender di Sebuah Ibu Kota". Pustaka Horizon. 19 November 2024. Diakses tanggal 28 Desember 2024.