Perang di Samarinda

Revisi sejak 7 Januari 2025 06.04 oleh Pekerti (bicara | kontrib)

Perang di Samarinda adalah sebuah buku genre sejarah karya Muhammad Sarip yang diterbitkan pada 2022. Muhammad Sarip merupakan sejarawan publik yang menulis lebih dari sepuluh judul buku sejarah lokal Kalimantan Timur. Buku ini berjudul lengkap Perang di Samarinda: Sejarah Perjuangan Indonesia Merdeka di Ibu Kota Kalimantan Timur 1945–1949. Kata pengantar diberikan oleh Myrna A Safitri, tokoh intelektual dari Kalimantan Timur. Pada acara peluncurannya, buku ini dibedah oleh Nanda Puspita Sheilla, seorang pegiat literasi dari Samarinda.[1]

Rilis buku

Buku Perang di Samarinda diluncurkan pada 4 Oktober 2022 di Aula Perpustakaan Kota Samarinda. Kegiatan rilis buku menampilkan empat narasumber, yaitu Nanda Puspita Sheilla, Rusmadi Wongso, Inui Nurhikmah, dan penulisnya sendiri. Acara diskusi yang difasilitasi oleh Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Kota Samarinda ini dipandu oleh jurnalis yang bernama Salasmita.[2]

Nanda Puspita Sheilla merupakan pegiat literasi dari Samarinda sekaligus profesional muda yang berdomisili di Jakarta, yang kemudian bersama Muhammad Sarip berkolaborasi menulis buku Historipedia Kalimantan Timur.[3] Rusmadi Wongso merupakan Ketua Pengurus Daerah GPMB Kota Samarinda sekaligus Wakil Wali Kota Samarinda. Adapun Inui Nurhikmah merupakan pustakawan dan pengarang.[4]

Referensi

  1. ^ Nevrianto (4 Oktober 2022). "Diskusi Buku Perang di Samarinda Libatkan Publik Jadi Pembicara". Tribun Kaltim. Diakses tanggal 7 Januari 2025. 
  2. ^ "GPMB Gelar Diskusi Buku Perang di Samarinda di Perpustakaan Samarinda". Swara Kaltim. 27 September 2023. Diakses tanggal 7 Januari 2025. 
  3. ^ "UNMUL Bersama GPMB Kota Samarinda Gelar Launching dan Bedah Buku Historipedia Kalimantan Timur: Dari Kudungga, Samarinda hingga Ibu Kota Nusantara". Unmul.ac.id. 23 Januari 2024. Diakses tanggal 18 Desember 2024. 
  4. ^ Yokominarno, Himawan (4 Oktober 2023). "Pentingnya Autentikasi dalam Penulisan Sejarah". Berita Borneo. Diakses tanggal 7 Januari 2025.