Patrick Kluivert
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan hingga 6 Februari 2025. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Patrick Stephan Kluivert (pelafalan dalam bahasa Belanda: [ˈpɛtrɪ ˈklœyvərt] ⓘ; lahir 1 Juli 1976) adalah pelatih dan mantan pemain sepak bola Belanda yang saat ini menjabat sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia. Ia bermain sebagai striker, dan dikenal luas saat membela Ajax, Barcelona serta tim nasional Belanda.[1][2][3]
Kluivert pada tahun 2024 | |||
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Nama lengkap | Patrick Stephan Kluivert | ||
Tanggal lahir | 1 Juli 1976 | ||
Tempat lahir | Amsterdam, Belanda | ||
Tinggi | 1,93 m (6 ft 4 in) | ||
Posisi bermain | Striker | ||
Karier junior | |||
1983–1984 | Schellingwoude | ||
1984–1994 | Ajax | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1994–1997 | Ajax | 70 | (39) |
1997–1998 | AC Milan | 27 | (6) |
1998–2004 | Barcelona | 182 | (90) |
2004–2005 | Newcastle United | 25 | (6) |
2005–2006 | Valencia | 10 | (1) |
2006–2007 | PSV | 16 | (3) |
2007–2008 | Lille | 13 | (4) |
Total | 343 | (149) | |
Tim nasional | |||
1990–1991 | Belanda U-16 | 2 | (0) |
1991–1992 | Belanda U-17 | 10 | (2) |
1992 | Belanda U-18 | 3 | (2) |
1992–1994 | Belanda U-19 | 20 | (6) |
1994–2004 | Belanda | 79 | (40) |
Kepelatihan | |||
2008–2010 | AZ (asisten) | ||
2010 | Brisbane Roar (asisten) | ||
2010–2011 | NEC (asisten) | ||
2011–2012 | Jong Twente | ||
2012–2014 | Belanda (asisten) | ||
2015–2016 | Curaçao | ||
2016 | Ajax (pemuda) | ||
2018–2019 | Kamerun (asisten) | ||
2021 | Curaçao (sementara) | ||
2023 | Adana Demirspor | ||
2025– | Indonesia | ||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Ia adalah bagian dari "Generasi Emas Ajax" pada dekade 1990-an. Puncak prestasinya bersama klub tersebut adalah mencetak gol tunggal kemenangan pada Final Liga Champions UEFA 1995 pada usia 18 tahun. Selama enam musim dengan klub Barcelona, ia membentuk duet lini depan yang disegani bersama Rivaldo. Keduanya berhasil mengantarkan Barcelona meraih gelar juara La Liga Spanyol pada tahun 1999. Secara keseluruhan, Kluivert mencatatkan 124 gol dari 249 penampilannya bersama klub Catalan tersebut.[1][4]
Di kancah internasional, Kluivert bermain untuk tim nasional Belanda dari tahun 1994 hingga 2004. Dengan torehan 40 gol dari 79 penampilan, ia menempati urutan keempat dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang masa bagi Oranje (julukan timnas Belanda). Kluivert berpartisipasi dalam tiga edisi Kejuaraan Eropa UEFA dan Piala Dunia FIFA 1998. Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak bersama pada Kejuaraan Eropa UEFA 2000 dengan torehan lima gol. Pada tahun 2004, namanya tercantum dalam FIFA 100, sebuah daftar berisi 125 pesepak bola terbaik yang masih hidup, yang dipilih oleh Pelé sebagai bagian dari perayaan seratus tahun FIFA. Hingga kini, Kluivert dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Belanda.[5][6]
Setelah pensiun sebagai pemain, Kluivert merintis karier kepelatihan sebagai asisten di AZ dan NEC, serta di Australia bersama Brisbane Roar. Selanjutnya, ia mengelola tim Jong Twente dan berhasil meraih gelar juara liga cadangan nasional Belanda.[7] Ia juga pernah menjadi asisten pelatih Louis van Gaal di tim nasional Belanda yang meraih peringkat ketiga pada Piala Dunia FIFA 2014 di Brasil. Pada tahun 2015, Kluivert ditunjuk sebagai pelatih kepala tim nasional Curaçao untuk kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan kualifikasi Piala Karibia 2017. Pengalaman lainnya termasuk menjabat sebagai direktur olahraga di Paris Saint-Germain dan akademi Barcelona, serta melatih tim Ajax A1 (U-19) serta menjadi asisten Clarence Seedorf di tim nasional Kamerun.
Kehidupan awal
Patrick Kluivert lahir di Amsterdam, Belanda, pada tanggal 1 Juli 1976. Ayahnya, Kenneth Kluivert, adalah seorang pemain sepak bola profesional yang berasal dari Suriname, sementara ibunya lahir di Curaçao.[8] Karier sepak bola Kluivert dimulai di jalanan. Setelah setahun bermain untuk klub Schellingwoude, ia bergabung dengan Ajax Youth Academy pada usia tujuh tahun.
Semasa remaja, Kluivert pernah bermain di beberapa posisi berbeda, termasuk sebagai pemain bertahan. Ia dikenal memiliki teknik, kecerdasan dalam bermain, dan kecepatan yang mumpuni, meskipun terkadang dianggap terlalu impulsif.[9] Kluivert pernah membela tim nasional Belanda di berbagai kelompok usia, mulai dari U-15, U-16, hingga U-17.[9]
Karier klub
Ajax
Kluivert adalah bagian dari "Generasi Emas Ajax" pada dekade 1990-an. Ia memulai debutnya di tim senior Ajax pada 21 Agustus 1994 saat usia 18 tahun dalam ajang Piala Super Belanda melawan rival abadi, Feyenoord, di mana ia mencetak gol pertamanya. Ia kemudian menjadi pencetak gol terbanyak untuk Ajax di Eredivisie musim 1994–1995 dengan torehan 18 gol dari 25 penampilan.[10] Tim asuhan Louis van Gaal tersebut berhasil meraih gelar juara liga Belanda tanpa sekalipun mendapat kekalahan.[11]
Musim 1994–1995 juga menjadi momen penting bagi Kluivert—bersama sejumlah pemain muda dari akademi Ajax, termasuk Edgar Davids, Clarence Seedorf dan Edwin van der Sar—untuk unjuk gigi di panggung Eropa dengan menjuarai Liga Champions UEFA. Kluivert masuk sebagai pemain pengganti dan mencetak gol kemenangan di menit ke-85 pada Final Liga Champions 1995 melawan AC Milan di Wina, Austria. Ia menjadi pemain termuda yang mencetak gol di final Liga Champions, dengan usia 18 tahun, 10 bulan, dan 23 hari.[10]
Ia kembali menjadi pencetak gol terbanyak untuk Ajax pada musim 1995–1996, dengan 15 gol dari 28 penampilan. Pada musim tersebut, klub meraih lima trofi, termasuk Eredivisie. Ia mencetak gol kemenangan pada perpanjangan waktu di laga pembuka musim Piala Super Belanda melawan Feyenoord. Ia juga menyumbang satu gol tandang dalam kemenangan agregat 5–1 atas Real Zaragoza di Piala Super UEFA 1995.
Pada 28 November 1995, Kluivert menjadi satu-satunya pemain Ajax yang gagal mengeksekusi penalti dalam kemenangan adu penalti 4–3 atas Grêmio di Tokyo. Kemenangan ini mengantarkan de Godenzonen (julukan Ajax, berarti "para Anak Dewa") meraih Piala Interkontinental. Performa Kluivert juga gemilang saat Ajax berupaya mempertahankan gelar Liga Champions mereka. Ia mencetak gol dalam kemenangan tandang melawan Real Madrid dan Borussia Dortmund. Namun, cedera lutut menghalanginya untuk bermain penuh 90 menit dalam kekalahan tim dari Juventus di Final Liga Champions UEFA 1996.[10]
Di akhir musim 1996–1997 yang diwarnai cedera dan hanya mencatatkan 17 penampilan di liga, Kluivert bergabung dengan Milan melalui transfer bebas Bosman, setelah menolak tawaran kontrak baru dari Ajax.[10] Ia mengakhiri kariernya di Amsterdam dengan torehan 39 gol dalam 70 pertandingan Eredivisie.
AC Milan
Karier Kluivert di Milan diawali dengan baik. Sang penyerang mencetak gol indah saat melawan Juventus di Trofeo Luigi Berlusconi. Namun, ia hanya bertahan satu musim di San Siro, mencetak enam gol dalam 27 pertandingan Serie A.[10] Rossoneri (julukan Milan) mengakhiri musim di posisi kesepuluh.[12]
Barcelona
Pada 28 Agustus 1998, satu jam sebelum penutupan jendela transfer, Kluivert menandatangani kontrak berdurasi empat tahun dengan Barcelona senilai transfer 8,75 juta poundsterling.[13] Di sana, Kluivert kembali bertemu dengan Louis van Gaal, sosok mentornya semasa di Ajax. Kluivert mencetak 16 gol di liga dan membentuk kemitraan yang sukses dengan Rivaldo. Duet ini membantu Barça mempertahankan gelar juara La Liga Spanyol pada musim 1998–1999.[10] Musim berikutnya juga berjalan sukses bagi Kluivert. Meskipun Barcelona gagal meraih gelar liga untuk ketiga kalinya secara beruntun, Kluivert menjadi pencetak gol terbanyak klub dengan 15 gol di liga.[14] Kluivert kembali menjadi pencetak gol terbanyak dalam dua dari empat musim berikutnya di Camp Nou. Namun, tim mengalami periode tanpa trofi mayor selama lima tahun setelah kesuksesan mereka meraih gelar pada tahun 1999.
Pada musim panas 2004, Kluivert menjadi salah satu dari empat pemain Belanda yang dilepas oleh Barcelona. Ia mengakhiri kariernya di Barça dengan torehan 124 gol dari 249 penampilan.[4]
Newcastle United
Kluivert bergabung Newcastle United dengan status bebas transfer pada Juli 2004.[15] Ia menyatakan alasannya bergabung dengan Newcastle adalah karena sambutan luar biasa yang diterimanya saat bermain untuk Barcelona melawan Newcastle dalam laga persahabatan pramusim, serta kesempatan untuk bermain bersama para bintang Newcastle, seperti Alan Shearer.[15] Kluivert mencetak beberapa gol berkelas dan krusial, baik di kandang maupun tandang, termasuk gol kemenangan melawan Chelsea[16] dan Tottenham Hotspur di Piala FA. Kedua pertandingan tersebut berakhir dengan skor 1–0 untuk kemenangan Newcastle.[17] Ia juga mencetak gol tandang saat melawan Olympiakos dalam kemenangan 3–1 di leg pertama babak 16 besar Piala UEFA. Kluivert mencetak total lima gol di kompetisi tersebut pada musim itu.[18][19] Secara keseluruhan, ia mencetak 13 gol di musim debutnya, dan menjadi pencetak gol terbanyak kedua bagi Newcastle pada musim 2004–2005. Meskipun demikian, Kluivert dilepas oleh Newcastle pada musim panas 2005.[20][21]
Valencia
Kluivert memutuskan untuk kembali ke Spanyol dan bermain untuk Valencia di Stadion Mestalla. Selama musim 2005–2006, Valencia berakhir di posisi ketiga La Liga, sehingga lolos ke Liga Champions setelah absen selama satu musim. Kluivert hanya bermain selama total 202 menit karena sebagian besar musim ia habiskan untuk pemulihan cedera.[22][23][24]
PSV
Meskipun beredar luas rumor bahwa Kluivert akan kembali ke kampung halamannya di Johan Cruyff Arena, kepulangan Kluivert ke Eredivisie adalah bersama PSV. Ia menandatangani kontrak berdurasi satu tahun pada tahun 2006. Sama seperti debutnya untuk Ajax, Kluivert melakoni debutnya untuk PSV melawan Feyenoord dalam kemenangan 2–1, masuk sebagai pemain pengganti. Setelah itu, ia mengalami dua cedera selama paruh pertama musim yang membatasi waktu bermainnya. Dalam pertandingan melawan Ajax di Stadion Philips, Kluivert menolak merayakan gol setelah mencetak gol ke gawang mantan klubnya. Ia akhirnya dilepas pada Juli 2007.
Lille
Pada 25 Juli 2007, Kluivert bergabung dengan klub Prancis, Lille.[25]
Karier internasional
Kluivert melakukan debut internasional penuhnya pada 16 November 1994 dalam kualifikasi Eropa melawan Republik Ceko, menggantikan Youri Mulder setelah 13 menit dalam hasil imbang 0-0 di Rotterdam.[26] Dalam pertandingan keduanya, pada 29 Maret 1995, ia menggantikan Ronald de Boer setelah 77 menit, dan tujuh menit kemudian mencetak gol internasional pertamanya untuk menyelesaikan kemenangan kualifikasi kandang 4-0 atas Malta.[27]
Pada bulan Desember 1995, Kluivert mencetak kedua gol dalam kemenangan Belanda 2-0 atas Republik Irlandia di Anfield pada babak kualifikasi UEFA Euro 1996, sehingga Belanda lolos ke Kejuaraan Eropa UEFA 1996.[28] Kluivert melewatkan sebagian besar turnamen karena cedera lutut, tetapi ia mencetak gol melawan tuan rumah Inggris, sehingga Belanda lolos ke babak sistem gugur atas Skotlandia dengan jumlah gol yang dicetak.[29] Di sana, mereka kalah dalam adu penalti melawan Prancis setelah bermain imbang 0-0.[30]
Pada Piala Dunia FIFA 1998, Kluivert dikeluarkan dari lapangan saat melawan Belgia oleh wasit Pierluigi Collina, setelah menyikut Lorenzo Staelens. Dia menebus kesalahannya ketika dipilih untuk bermain melawan Argentina di perempat final turnamen yang sama, di mana dia mencetak gol pembuka.[31] Di babak berikutnya, dia mencetak gol penyeimbang di akhir pertandingan dari sundulan untuk menyamakan kedudukan timnya dengan Brasil di semifinal, meskipun Belanda kalah dalam adu penalti.[32]
Pada Kejuaraan Eropa UEFA 2000 yang diadakan di Belanda dan Belgia, Kluivert mencetak tiga gol dalam pertandingan perempat final melawan Yugoslavia dengan skor 6–1; ia awalnya dikreditkan dengan empat gol, tetapi gol ketiga kemudian dikaitkan kembali sebagai gol bunuh diri oleh Dejan Govedarica dari Yugoslavia, setelah Kluivert mengakui tidak menyentuh umpan silang Paul Bosvelt. Jika keempat gol itu sah, Kluivert akan menjadi pemain pertama yang mencetak empat gol dalam pertandingan Kejuaraan Eropa.[33] Belanda tersingkir di semifinal oleh Italia melalui adu penalti; ia gagal mengeksekusi satu dari dua tendangan penalti mereka di waktu normal, tetapi mencetak gol dalam adu penalti.[34] Dengan lima gol dalam lima pertandingan, ia mengklaim Sepatu Emas bersama dengan Savo Milošević.[35]
Kluivert sekali lagi memasuki Kejuaraan Eropa UEFA 2004 dengan mengenakan kaus terkenal #9 untuk negaranya, dengan Belanda mencapai semi-final turnamen.[36]
Selain tidak dimasukkan dalam skuad Piala Dunia FIFA 2006 oleh pelatih Marco van Basten, Kluivert juga tidak dipanggil untuk bermain dalam pertandingan kualifikasi apa pun menjelang Piala Dunia. Hal ini disebabkan oleh cedera yang terus-menerus yang dialaminya, sehingga ia tidak dapat bermain untuk klubnya selama musim 2005-06. Kluivert merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa untuk tim nasional Belanda dengan 40 gol, hingga ia dikalahkan oleh Robin van Persie pada tahun 2013.[37]
Karier kepelatihan
Awal karier
Pada 29 April 2008, media Belanda memberitakan bahwa Kluivert akan mengikuti kursus kepelatihan Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) untuk menjadi pelatih sepak bola profesional.[38] KNVB mewajibkan semua calon pelatih menyelesaikan magang semacam ini.
Pada 18 Juli 2008, dilaporkan di situs sepak bola Goal bahwa Kluivert akan menghabiskan musim 2008-09 sebagai anggota staf pelatih ruang belakang klub Eredivisie AZ. Kemudian, dalam sebuah wawancara di Soccer AM, Kluivert mengungkapkan perannya dalam melatih para striker di AZ.
Pada Januari 2010, Kluivert mengambil posisi sebagai asisten pelatih tim A-League Australia Brisbane Roar di bawah pelatih kepala Ange Postecoglou.[39]
Pada 19 Mei 2010, Kluivert mengatakan kepada wartawan bahwa dia mengesampingkan kembalinya sebagai pemain sepak bola.[40] Sejak Agustus 2010 dan seterusnya, dia menjadi asisten pelatih NEC, melatih para striker. Pada musim 2011-12, ia pindah dan mengambil alih tim muda dan cadangan Twente, melatih Jong Twente meraih gelar nasional di Beloften Eredivisie.
Pada Agustus 2012, Kluivert bergabung dengan staf pelatih tim nasional Belanda untuk bekerja di bawah pelatih kepala Louis van Gaal.[41][42] Masa Kluivert bersama Belanda mencapai puncaknya dengan finis ketiga di Piala Dunia FIFA 2014.
Curaçao
Pada 5 Maret 2015, diumumkan bahwa Kluivert akan mengambil alih sebagai manajer tim nasional sepak bola Curaçao untuk kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018.[43] Curaçao maju melalui dua babak kualifikasi pertama, mengalahkan Montserrat dan Kuba.[44] Pada 8 September 2015, Curaçao tersingkir di babak kualifikasi ketiga Piala Dunia FIFA 2018 oleh El Salvador, kalah 2-0 secara agregat.[45] Setelah membantu negara tersebut mencapai penampilan terbaik mereka di kualifikasi Piala Dunia, Kluivert mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih kepala pada 10 September 2015. Sambil mengejar usaha lain, ia tetap menjadi penasihat dekat Federasi Sepak Bola Curaçao.[46]
Pada 24 Februari 2016, Kluivert mengumumkan keputusannya untuk tetap menjadi pelatih kepala Curaçao menjelang pertandingan kualifikasi Piala Karibia melawan Republik Dominika dan Barbados.[47] Pada 2 Mei 2016, diumumkan bahwa Kluivert akan mengambil alih sebagai pelatih kepala seleksi Ajax A1 (di bawah 19 tahun) menjelang musim 2016–17, di mana ia akan melatih putranya Justin Kluivert, dengan tim tersebut telah mengamankan tempat di Liga Pemuda UEFA tahun sebelumnya.[48]
Setelah pengumumannya untuk bergabung dengan Ajax, Kluivert tetap menjadi pelatih kepala Curaçao untuk putaran kedua kualifikasi Piala Karibia, di mana mereka menghadapi Guyana dan Kepulauan Virgin AS di grup tiga. Curaçao memenangkan kedua pertandingan mereka di kandang, mengalahkan Guyana 5–2 dan Kepulauan Virgin AS 7–0 dalam pertandingan terakhirnya sebagai pelatih. Pada 14 Juli 2016, diumumkan bahwa Kluivert tidak akan lagi melatih tim Ajax di bawah 19 tahun, tetapi ia akan mengambil alih posisi sebagai direktur sepak bola untuk klub Prancis Paris Saint-Germain. Ia menyatakan bahwa niatnya adalah untuk tetap bersama Ajax, tetapi ia tidak dapat menolak tawaran yang dibuat oleh PSG.[49]
Usahanya untuk tim nasional Curaçao tidak sia-sia, karena tim tersebut berhasil lolos ke Piala Karibia 2017 dan Piala Emas CONCACAF 2017, di mana mereka akan berkompetisi untuk pertama kalinya dalam empat puluh tahun di bawah bimbingan Remko Bicentini dan Kluivert.[50]
Asisten dan tugas sementara
Pada Agustus 2018, Kluivert menjadi asisten Seedorf di tim nasional sepak bola Kamerun; mereka berdua dibebastugaskan pada bulan Juli 2019.[51][52]
Kluivert menjadi direktur akademi Barcelona hanya beberapa hari setelah meninggalkan Kamerun.[53] Akan tetapi, klub mengumumkan pada Maret 2021 bahwa kontraknya akan berakhir pada bulan Juni.[54]
Pada Mei 2021, Kluivert kembali ke tim nasional Curaçao untuk sementara waktu, sementara rekan senegaranya Guus Hiddink pulih dari COVID-19.[55] Pada bulan Juli, tim tersebut mengundurkan diri dari Piala Emas CONCACAF 2021, karena wabah virus yang sama.[56]
Adana Demirspor
Pada 30 Juni 2023, klub Turki Adana Demirspor mengumumkan penunjukan Kluivert sebagai manajer baru mereka dengan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun.[57] Pada 4 Desember 2023, ia berpisah dengan Adana Demirspor melalui kesepakatan bersama.[58]
Indonesia
Pada 8 Januari 2025, Persatuan Sepak Bola Indonesia secara resmi menunjuk Kluivert sebagai pelatih baru tim nasional Indonesia.[59]
Gaya bermain
Meskipun bertubuh tinggi, Kluivert memiliki kaki yang cepat dan sentuhan pertama yang mengesankan. Mirip dengan pemain sepak bola Brasil Ronaldo, ia sering menggunakan beberapa tipuan, yaitu putaran Cruyff, yang sangat efektif untuk melewati bek, karena kecepatannya, keterampilan teknis yang kuat, kontrol yang dekat, dan kecerdasan sepak bolanya. Kluivert juga memanfaatkan tinggi badannya, kekuatan, dan fisiknya yang kuat untuk mendominasi bola udara, dan dianggap memiliki salah satu sundulan terbaik dalam permainan kontemporer saat itu. Seorang pemain serba bisa, dengan mata untuk mencetak gol, ia juga memiliki visi yang baik, dan mampu bermain di beberapa posisi lain di seluruh lapangan. Terlepas dari kemampuannya, ia menuai kritik atas karakter dan sikapnya sepanjang kariernya.[9][60][61][62]
Statistik karier
Klub | Musim | Liga | Piala[a] | Eropa | Lainnya | Total | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Divisi | Tampil | Gol | Tampil | Gol | Tampil | Gol | Tampil | Gol | Tampil | Gol | ||
Ajax | 1994–95 | Eredivisie | 25 | 18 | 1 | 1 | 10[b] | 2 | 1[c] | 1 | 37 | 22 |
1995–96 | Eredivisie | 28 | 15 | 2 | 1 | 8[b] | 5 | 4[d] | 2 | 42 | 23 | |
1996–97 | Eredivisie | 17 | 6 | 1 | 0 | 4 | 2 | — | 22 | 8 | ||
Total | 70 | 39 | 4 | 2 | 22 | 9 | 5 | 3 | 101 | 53 | ||
AC Milan | 1997–98 | Serie A | 27 | 6 | 6 | 3 | — | — | 33 | 9 | ||
Barcelona | 1998–99 | La Liga | 35 | 15 | 3 | 1 | — | — | 38 | 16 | ||
1999–2000 | La Liga | 26 | 15 | 2 | 1 | 14[b] | 7 | 2[e] | 2 | 44 | 25 | |
2000–01 | La Liga | 31 | 18 | 5 | 2 | 12[f] | 5 | — | 48 | 25 | ||
2001–02 | La Liga | 33 | 18 | 0 | 0 | 17[b] | 7 | — | 50 | 25 | ||
2002–03 | La Liga | 36 | 16 | 0 | 0 | 15[b] | 5 | — | 51 | 21 | ||
2003–04 | La Liga | 21 | 8 | 2 | 0 | 3[g] | 2 | — | 26 | 10 | ||
Total | 182 | 90 | 12 | 4 | 61 | 26 | 2 | 2 | 257 | 122 | ||
Newcastle United | 2004–05 | Premier League | 25 | 6 | 6 | 2 | 6[g] | 5 | — | 37 | 13 | |
Valencia | 2005–06 | La Liga | 10 | 1 | 1 | 0 | 5[h] | 1 | — | 16 | 2 | |
PSV | 2006–07 | Eredivisie | 16 | 3 | 2 | 0 | 3[b] | 0 | — | 21 | 3 | |
Lille | 2007–08 | Ligue 1 | 13 | 4 | 1 | 0 | — | — | 14 | 4 | ||
Total karier | 343 | 149 | 32 | 11 | 97 | 41 | 7 | 5 | 479 | 206 |
- ^ Includes KNVB Cup, Coppa Italia, Copa del Rey, FA Cup, League Cup, Coupe de France
- ^ a b c d e f Appearances in UEFA Champions League
- ^ Appearance in Johan Cruyff Shield
- ^ Two appearances and one goal in UEFA Super Cup, one appearance and one goal in Johan Cruyff Shield, one appearance in Intercontinental Cup
- ^ Appearances in Supercopa de España
- ^ Eight appearances and three goals in UEFA Cup, four appearances and two goals in UEFA Champions League
- ^ a b Appearances in UEFA Cup
- ^ Appearances in UEFA Intertoto Cup
Statistik kepelatihan
- Per 8 Januari 2025.
Tim | Sejak | Hingga | Rekor | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
G | W | D | L | Win % | Ref. | |||
Curaçao | 4 Maret 2015[64] | 7 Juni 2016 | 12 | 6 | 3 | 3 | 50,00 | [64] |
Curaçao (interim) | 14 Mei 2021[64] | 31 Oktober 2021 | 6 | 1 | 2 | 3 | 16,67 | [64] |
Adana Demirspor | 1 July 2023 | 4 December 2023 | 20 | 9 | 6 | 5 | 45,00 | |
Indonesia | 8 Januari 2025 | Sekarang | 0 | 0 | 0 | 0 | — | |
Total | 38 | 16 | 11 | 11 | 42,1 |
Gelar
Sebagai pemain
Ajax[65]
- Eredivisie: 1994–95, 1995–96
- Piala Johan Cruijff: 1994, 1995
- Liga Champions UEFA: 1994–95
- Piala Super UEFA: 1995
- Piala Interkontinental: 1995
Barcelona[65]
PSV[65]
Individu
- UEFA Euro 2000 Golden Boot (lima gol)[35]
- UEFA Euro 2000 Team of the Tournament[66]
- FIFA 100
- Bravo Award: 1995
Sebagai pelatih
Jong Twente[65]
- Beloften Eredivisie: 2011–12
Referensi
- ^ a b "Patrick Kluivert:Profile". Eurosport.com.
- ^ "Patrick Kluivert: 'Als vader ben ik erg trots'". www.ajaxshowtime.com.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Kluivert alaba a Valverde | Barça". Mundo Deportivo. 5 December 2017.
- ^ a b "Kluivert, the nine". FC Barcelona.com.
- ^ "Ons Oranje stats". Voetbal.nl.
- ^ "Patrick Kluivert and a lesson in scoring goals". These Football Times. 21 February 2018.
- ^ "Kluivert kampioen met Jong FC Twente". NU.nl. 23 April 2012. Diakses tanggal 24 March 2015.
- ^ "Dutch bio". Patrick-kluivert.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 July 2011. Diakses tanggal 6 May 2012.
- ^ a b c "Biography". Patrick-kluivert.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 July 2011. Diakses tanggal 13 June 2008.
- ^ a b c d e f "Patrick Kluivert and a lesson in scoring goals". These Football Times. 3 June 2016.
- ^ "Do you remember when...Ajax could win the European Cup?". Observer Sport Monthly. 5 May 2002.
- ^ "THE GREAT AND THE CONTROVERSIAL: SERIE A 1997-1998". In Bed With Maradona. Diakses tanggal 11 March 2017.
- ^ Hicks, Danny (30 August 1998). "Nou Camp becomes Little Holland". The Independent. London. Diakses tanggal 4 August 2010.
- ^ "Página web oficial de LaLiga". Liga de Fútbol Profesional.
- ^ a b "Kluivert joins Newcastle". BBC. 21 July 2004.
- ^ "Newcastle 1–0 Chelsea". London: BBC. 20 February 2005. Diakses tanggal 2 September 2009.
- ^ "Newcastle 1–0 Tottenham". London: BBC. 13 March 2005. Diakses tanggal 2 September 2009.
- ^ "Newcastle triumph on night of fury". Independent.co.uk. 11 March 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 May 2022.
- ^ "Statistics Goals scored Seasons 2004/05". UEFA.com.
- ^ "Newcastle United 2004-05 stats". 11v11.com.
- ^ "Kluivert set for Newcastle exit". BBC. 18 May 2005.
- ^ "Kluivert joins Valencia". Telegraph.co.uk. 3 June 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2022.
- ^ "Valencia CF 2005-06 season". UEFA.com.
- ^ "2005-06 La Liga". Marca.com. 14 December 2015.
- ^ "Kluivert tells of interest". Sky Sports.com.
- ^ "Netherlands vs Czech Republic". Diakses tanggal 18 June 2014.
- ^ "Netherlands vs. Malta". EU-Football.info. Diakses tanggal 18 June 2014.
- ^ "Kluivert's pure genius sinks Irish". The Independent. 14 December 1995. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 May 2022.
- ^ Moore, Glenn (19 June 1996). "England's night of rapture". The Independent. London. Diakses tanggal 30 April 2012.
- ^ "France-Netherlands UEFA EURO 1996". UEFA.com. Diakses tanggal 10 November 2023.
- ^ "World Cup: 25 stunning moments … No10: Dennis Bergkamp's wonder goal". Guardian. 15 April 2014. Diakses tanggal 2 April 2015.
- ^ Vecsey, George (8 July 1998). "WORLD CUP '98; Doing a Little Dance, Taffarel Guides Brazil into Final". The New York Times. Diakses tanggal 30 April 2012.
- ^ "Kluivert: I didn't score four". BBC Sport. 26 June 2000. Diakses tanggal 16 July 2013.
- ^ "Italy through on penalties". BBC Sport. 29 June 2000. Diakses tanggal 12 October 2022.
- ^ a b "Torres receives adidas Golden Boot". UEFA. 6 November 2012. Diakses tanggal 28 April 2014.
- ^ "Portugal v Netherlands: date with destiny". Eurosport.com. 30 June 2004.
- ^ "Dutch record breaker Van Persie hits treble in 8-1 win". Reuters. 11 October 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2016.
- ^ "Kluivert lines up coaching course". Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Januari 2009.
- ^ "Privacyinstellingen op VI.nl". www.vi.nl (dalam bahasa Belanda).
- ^ Auteur: Jules Stuyt op 19 mei 2010 om 15:49. "Kluivert quits football career definitively" (dalam bahasa Belanda). Voetbalcentraal.nl. Diakses tanggal 6 Mei 2012.
- ^ "Kluivert keert naar WK niet terug als assistent bij Oranje" (dalam bahasa Belanda). NU.nl. 23 Maret 2012. Diakses tanggal 24 Januari 2014.
- ^ "Kluivert joins Dutch staff" (dalam bahasa Inggris). FIFA. AFP. 1 August 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 April 2014. Diakses tanggal 7 Agustus 2012.
- ^ "Internationals Curaçao dolblij met komst Kluivert". Metro Nieuws. 5 Maret 2015. Diakses tanggal 24 Maret 2015.
- ^ "Fifa 2018 World Cup qualifiers: Curacao progress under Kluivert". BBC Sport. BBC. 15 Juni 2015. Diakses tanggal 15 Juni 2015.
- ^ "Curaçao met Kluivert niet opgewassen tegen El Salvador". AD.nl. AD. 9 September 2015. Diakses tanggal 10 September 2015.
- ^ "Trots en teleurgesteld". BvdPloeg. Ajax Showtime. 10 September 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Agustus 2016. Diakses tanggal 10 September 2015.
- ^ "Kluivert helpt Curaçao uit de brand". BVeenstra. Ajax Showtime. 24 February 2016. Diakses tanggal 24 February 2016.
- ^ "Kluivert aan de slag als trainer Ajax A1". Voetbal International. 2 Mei 2016. Diakses tanggal 12 Mei 2016.
- ^ "Jammer dat ik Ajax en Curaçao niet kan combinieren". NTR. 20 Mei 2016. Diakses tanggal 14 Juli 2016.
- ^ "Curaçao schrijft historie met plaatsing voor Gold Cup". Voetbal International. 12 Oktober 2016. Diakses tanggal 30 Januari 2017.
- ^ Okeleji, Oluwashina (4 Agustus 2018). "Cameroon appoint Seedorf & Kluivert as deal for Eriksson falls through". BBC Sport. Diakses tanggal 27 Agustus 2019.
- ^ "Clarence Seedorf and Patrick Kluivert sacked by Cameroon". BBC Sport. 16 Juli 2019. Diakses tanggal 27 Agustus 2019.
- ^ "Patrick Kluivert: Former Barcelona striker rejoins club as academy director". BBC Sport. 25 Juli 2019. Diakses tanggal 27 Agustus 2019.
- ^ Rogé, Albert (29 Maret 2021). "Kluivert will not continue as the director of Barça's La Masia academy". Sport. Diakses tanggal 12 Oktober 2022.
- ^ "Kluivert steps in for Hiddink as Curacao coach". Super Sport. 15 Mei 2021. Diakses tanggal 12 Oktober 2022.
- ^ Nicholson, Paul (9 Juli 2021). "Tragedy for Kluivert's Curacao as Covid outbreak forces last minute withdrawal from Gold Cup". Inside World Football. Diakses tanggal 12 Oktober 2022.
- ^ "Patrick Kluivert named manager of Adana Demirspor". Turkish Football. 3 Juli 2023.
- ^ "Adana Demirspor, Patrick Kluivert'la yollarını ayırdı". Ensonhaber (dalam bahasa Turki). 2023-12-04. Diakses tanggal 2023-12-05.
- ^ "Patrick Kluivert Resmi Menjadi Pelatih Timnas Indonesia". PSSI - Football Association of Indonesia. Diakses tanggal 2025-01-08.
- ^ "Euro 2000 Profile: Patrick Kluivert". BBC. Diakses tanggal 4 May 2015.
- ^ "That finishing Dutch". The Guardian. 30 November 2003. Diakses tanggal 23 August 2016.
- ^ Walker, Michael (29 March 2001). "Figo stands tall to earn Portugal last-gasp draw". The Irish Times. Diakses tanggal 29 June 2020.
- ^ "Statistics". Patrick-kluivert.com. 23 March 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2006. Diakses tanggal 6 May 2012.
- ^ a b c d "Curaçao » Trainerhistorie". World Football. Diakses tanggal 10 July 2015.
- ^ a b c d "Patrick Kluivert – Career Honours". Soccerway.
- ^ "2000 team of the tournament". UEFA. Diakses tanggal 28 April 2014.