Ledakan kelahiran pasca Perang Dunia II
Ledakan kelahiran pasca Perang Dunia II adalah terjadinya ledakan kelahiran bayi (Inggris: baby boomer) di banyak negara, khususnya di Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Australia. Terdapat ketidaksepakatan mengenai waktu awal dan akhir dari masa ledakan kelahiran bayi pasca perang, namun sebagian besar setuju hal tersebut dimulai di tahun-tahun segera setelah perang, dan berakhir lebih dari satu dekade kemudian. Di Amerika Serikat, tingkat kelahiran mulai menurun sejak tahun 1957.
Pada bulan Mei 1951, Sylvia Porter, seorang kolumnis harian New York Post, menggunakan istilah "boom" (ledakan) untuk merujuk pada fenomena peningkatan kelahiran pasca perang Amerika. Ia menulis:[1]
Ambilah 3.548.000 bayi yang lahir pada tahun 1950. Satukan mereka menjadi sebuah bundel, lalu lambung-lambungkankan mereka ke seluruh penjuru tanah Amerika yang makmur. Apakah yang Anda dapatkan? Boom. Suatu ledakan terbesar, terhebat yang pernah terjadi dalam sejarah.
Terdapat sekitar 77,3 juta orang Amerika yang lahir pada masa ledakan demografis ini.[2] Para baby boomer sekarang sudah mulai berumur dan memasuki masa tua. Dalam perekonomian, banyak yang sekarang sudah pensiun dan meninggalkan angkatan kerja.
Referensi
- ^ Dari "Babies Equal Boom, New York Post, 4 Mei 1951.
- ^ Baby Boom Population – U.S. Census Bureau – USA and by State (1 Jul1 2008). Diakses 18-05-2009.