Djaduk Ferianto

pemeran laki-laki asal Indonesia
Revisi sejak 21 November 2009 12.02 oleh TjBot (bicara | kontrib) (bot:Cosmetic changes)

Templat:Infobox artis indonesia Gregorius Djaduk Ferianto (lahir 19 Juli 1964) adalah seorang aktor dan seniman musik Indonesia. Ia adalah anak bungsu dari Bagong Kussudiardja, koreografer dan pelukis senior Indonesia, terlahir dari Ibu bernama Soetiana. Sejak tahun 1972, Djaduk sering menggarap illustrasi musik sinetron, jingle iklan, penata musik pementasan teater, hingga tampil bersama kelompoknya dalam pentas musik di berbagai negara. Ia bersama kelompoknya terkenal dengan eksplorasi berbagai alat dan benda sebagai instrumen musiknya.

Terlahir dengan nama Guritno, pemberian pamannya. Ayahnya, Bagong Kussudiardjo mengganti namanya dengan Djaduk yang artinya unggul. Ia selalu ditemani radio yang sering menyiarkan pertunjukan wayang. Tidak lupa juga buku cerita wayang yang selalu ada di sampingnya. Kemudian ia bercita-cita menjadi dalang, bahkan pernah belajar mendalang. Lingkungan masa kecilnya di Tedjakusuman, Yogyakarta yang dekat dengan kesenian sangat mendukung karirnya di bidang musik, juga teater.

Djaduk pernah mendirikan Kelompok Rheze yang tahun 1978 pernah dinobatkan sebagai Juara I Musik Humor tingkat Nasional, mendirikan Kelompok Musik Kreatif “Wathathitha”. Pada tahun 1995, bersama dengan Butet Kertaredjasa dan Purwanto mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan pendekatan modern. Pada tahun 1997, Djaduk mengolah musik keroncong dengan mendirikan Orkes Sinten Remen.

Salah satu hal yang pernah mengganjal Djaduk adalah label lokal dan nasional. Ia mengalami diskriminasi itu sejak 1979. Djaduk baru bisa masuk industri (nasional) tahun 1996, setelah nongol di Dua Warna RCTI. Maka ketika Djaduk banyak mendapat job tingkat nasional, ia tetap bertahan sebagai orang lokal. Tak akan menetap atau ber-home base Jakarta, meski frekuensi tampil di ibukota sangat tinggi. Djaduk dan kelompoknya tetap di Yogya.

Filmografi

Diskografi

  • Orkes Sumpeg Nang Ning Nong (bersama Kua Etnika,1997)
  • Ritus Swara (bersama Kua Etnika, 2000)
  • Parodi Iklan (bersama Orkes Sinten Remen, 2000)
  • Komedi Putar (bersama Orkes Sinten Remen, 2002)
  • Janji Palsu (bersama Orkes Sinten Remen, 2003)
  • Maling Budiman (bersama Orkes Sinten Remen, 2006)
  • Dia Sumber Gembiraku (Lagu Rohani, 2006)
  • Pata Java (bersama Kua Etnika dan Pata Master Jerman)

Penghargaan

  • Pemusik Kreatif 1996 (PWI Yogyakarta)
  • Piala Vidia sebagai Penata Musik Terbaik 1995 (Festival Sinetron Indonesia)
  • Grand Prize 2000 (Unesco)

Pranala luar