Bank Danamon Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1956 dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 nama bank ini berubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Bank ini menjadi bank pertama yang memelopori pertukaran mata uang asing di tahun 1976 dan tercatat sahamnya di bursa sejak tahun 1989.
Pada tahun 1997, sebagai akibat dari krisis finansial di Asia, Bank Danamon mengalami kesulitan likuiditas dan akhirnya oleh pemerintah ditaruh dibawah pengawasan BPPN atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional (dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama IBRA) sebagai Bank yang diambil alih (BTO - Bank Take Over). Pada tahun 1999, pemerintah melalui BPPN melakukan rekapitalisasi Bank Danamon sebesar Rp 32 milyar dalam bentuk Surat Hutang Pemerintah (Goverment Bonds). Pada tahun yang sama, beberapa bank BTO akhirnya digabung menjadi satu dengan Bank Danamon sebagai salah satu bagian dari rencana restrukturisasi BPPN.
In 2000, Bank Danamon took under its wings eight other BTO banks. As the surviving entity, Bank Danamon emerged from the merger as one of the pillar banks of Indonesia.
During the next three years, Bank Danamon underwent extensive restructuring involving management, people, organization, systems, core values and corporate identity. The efforts succeeded in laying down new foundations and infrastructure for the Bank to pursue growth based on transparency, responsibility, integrity and professionalism (TRIP).
In 2003, Bank Danamon was acquired by the Asia Finance Indonesia consortium which took a majority controlling stake in the Bank. With new management at the helm, and 180-day remapping of its business model and strategy, Bank Danamon continues to undergo a transformational change designed to mold it into a leading national bank and a key regional player.