Kelvin Anggara

peraih medali emas dalam Olimpiade Kimia Internasional 2008
Revisi sejak 1 Desember 2009 13.50 oleh Kenrick95 (bicara | kontrib)

Kelvin Anggara (lahir 10 November 1990) adalah peraih medali emas dalam Olimpiade Kimia Internasional 2008. Anak pertama pasangan Janwar Anggara dan Dianaling Wijaya ini, berhasil mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia dalam olimpiade kimia internasional sejak keikutsertaan Indonesia pada tahun 1997.

Medali Emas yang diperoleh Kelvin di IChO 2008

Dalam Olimpiade Kimia Internasional (bahasa Inggris: International Chemistry Olympiad atau IChO) ke-40 di Budapest, Hongaria pada 12-21 Juli 2008, Tim Olimpiade Kimia Indonesia yang mengirimkan 4 peserta berhasil memperoleh 1 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Medali emas diraih Kelvin Anggara (SMA Sutomo 1 Medan), medali perak diraih Vincentinus Jeremy Suhardi (SMA St. Louis 1 Surabaya), dan medali perunggu diraih Ariana Dwi Candra (SMAN 1 Pati, Jawa Tengah).

Hasil perolehan medali Indonesia dalam kompetisi internasional yang diikuti oleh 260 peserta dari 73 negara tersebut cukup mengejutkan dan diluar dugaan karena pada awalnya Indonesia hanya menargetkan meraih 2 medali perak dan 2 perunggu.

Sebelumnya di kelas 3 SMA, dia telah mendaftar untuk masuk ke Nanyang Technological University namun setelah di wawancara (interview) dia gagal memperoleh beasiswa penuh (full scholarship) tetapi dia hanya memperoleh Beasiswa tidak penuh(Tuition Grant). Karena itu, dia pun menolak untuk masuk ke universitas itu. Dia juga mendaftar ke Universitas Nasional Singapura (National University of Singapore atau NUS). Akhirnya pada saat wawancara (interview), dia pun memperoleh beasiswa penuh dari universitas itu sehingga dia pun setuju untuk masuk ke universitas tersebut[1]. Di NUS, dia mengambil jurusan Science di Faculty of Science. Dia sekarang tinggal di asrama King Edward VII (King Edward VII Hall). Dia sekarang selain melanjutkan studinya, dia juga berperan aktif di kehidupan sebagai mahasiswa bersama teman- teman semasa SMA nya yang ikut melanjutkan studi ke Singapura.

Prestasi

Catatan Kaki

  1. ^ Dia memperoleh beasiswa penuh di NUS sebelum berhasil mendapatkan medali emas di Olimpiade Kimia Internasional (IChO)

Pranala luar