Kertas Basuki Rachmat Indonesia

perusahaan asal Indonesia
Revisi sejak 7 Desember 2009 09.42 oleh Wijaya73 (bicara | kontrib) (PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk)

PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Tbk (IDX: KBRI)

PT. Kertas Basuki Rachmat Indonesia,tbk
Publik (IDX: KBRI)
IndustriPulp and Paper
DidirikanJakarta, Indonesia
Kantor
pusat
Kantor Pusat di Jakarta, Indonesia
Situs webkbri.co.id


Dimulai dari bisnis minyak bumi di bawah perusahaan PT Petroneks, dan berganti nama pada tanggal 9 April 1979 menjadi PT Indhasana, perusahaan ini telah dikenal dengan baik di kalangan industri kertas.

Seiring dengan pertumbuhan dan peluang bisnis perusahaan, PT Indhasana mengawali industri kertas dengan mengakuisisi dua pabrik kertas berlokasi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yaitu, PT Kertas Basuki Rahmat (KBR) yang berlokasi di Banyuwangi, dan PT Kertas Blabak (PT KBM) berlokasi di Magelang.

Kedua perusahaan ini sekarang berada di bawah pengawasan PT Kertas Basuki Rahmat Indonesia (PT KBRI), yang sebelumnya bernama PT Indhasana.


Visi & Misi

Berpedoman pada pertumbuhan industri pulp dan kertas, dipacu pula dengan permintaan PT Basuki Rahmat berkembang pesat mengikuti kebutuhan pasar. Dipacu pula permintaan produk kertas berkualitas tinggi maka visi utama pabrik kertas Basuki Rahmat adalah “menjadi penentu standar kertas kelas dunia” untuk mencapai visi tersebut maka PT. KBRI menjalankan misi “menghasilkan kertas berkualitas tinggi serta menyediakan solusi yang effisien bagi para konsumen serta berperan serta untuk menjaga dan memelihara lingkungan”.

Fasilitas Produksi

PT. KBM dibangun di atas tanah seluas 14 hektar berlokasi di kampung Mungkid, Magelang – Jawa Tengah. Sedangkan PT. KBR berlokasi di Banyuwangi – Jawa Timur dibangun diatas tanah seluas 52 hektar tidak jauh dari pelabuhan Tanjung Wangi, lokasi yang strategis sebagai akses untuk pengiriman bahan baku dan distribusi. Kedua pabrik juga sudah dilengkapi dengan fasilitas seperti, instalasi pengolah air limbah (IPAL), sarana ibadah, sport center, dan juga perumahan untuk karyawan pabrik. KBR mulai produksi pertama kali tahun 1969 yang merupakan pabrik pulp dan kertas terintegrasi. Pabrik kraft pulping berakhir pada tahun 1997sedangkan PM1 secara berkesinambungan masih memproduksi kertas tulis/cetak dengan menggunakan bahan baku kertas bekas (waste paper). Saat ini kapasitas produksi PM1 PT Kertas Basuki Rahmat (KBR) adalah sebesar 10.000 ton pertahun. Selain itu PT Kertas Basuki Rachmat juga membangun Paper Machine 2 (PM2) untuk memproduksi uncoated wood free paper dengan kapasitas 150.000 ton pertahun dengan menggunakan bahan baku pulp.