SMA Negeri 3 Semarang

sekolah menengah atas di Kota Semarang, Jawa Tengah
Revisi sejak 12 Desember 2009 04.49 oleh Upilupil (bicara | kontrib)

lambang sma 3 semarang

Pendirian 1 November 1877
Visi Menjadi Sekolah Menengah Atas Bertaraf Internasional Terbaik di Indonesia dengan Mengutamakan Mutu dan Kepribadian yang berpijak pada Budaya Bangsa
Misi Mengembangkan Potensi Peserta Didik untuk Meraih Hidup Sukses, Produktif, dan Berahlak Mulia dengan Pembelajaran yang Interaktif, Inspiratif, Kreatif Inovatif dan Menyenangkan
Nilai Inti
  1. Religius
  2. Jujur dan Integritas
  3. Fokus kepada Pelanggan
  4. Kompeten, Ramah, Menyenangkan
  5. Kreatif dan Inovatif
  6. Pembelajaran Berkesinambungan
Tipe Sekolah Negeri, Campuran,
US Grade Equivalent Grade 10-12
Kepala Sekolah Bapak Drs. Hari Waluyo
Lokasi Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Jumlah Siswa 520 orang/tahun
Jumlah Kelas
  • 14 Kelas X (12 kelas Reguler, 1 kelas Olimpiade, 1 kelas Akselerasi)
  • 14 Kelas XI (11 kelas Ilmu Alam [termasuk kelas Olimpiade], 2 kelas Ilmu Sosial, 1 kelas Akselerasi)
  • 14 Kelas XII (12 kelas Ilmu Alam, 3 kelas Ilmu Sosial)
Ukuran kelas 40 siswa
Sertifikasi ISO 9001:2000 [1]
Homepage www.sman3-smg.sch.id

SMA Negeri 3 Semarang adalah sebuah SMA Negeri yang terletak di Jalan Pemuda Nomor 149, Kota Semarang. Dahulu jalan ini dikenal sebagai Jalan Bodjong sehingga SMA 3 Semarang juga dikenal sebagai SMA Bodjong. Sekolah ini berdiri pada tanggal 1 November 1877. Salah satu alumni sekolah ini adalah Sri Mulyani.

Kepala Sekolah

Sejak tahun 1950 sampai sekarang , SMA 3 sudah banyak mengalami pergantian kepala sekolah.

Nama-nama kepala sekolah tersebut antara lain :

  • Kepala SMA A/C
  1. Bapak Mr. FL. Wijono
  • Kepala SMA A
  1. Bapak Mr. FL. Wiyono
  2. Bapak Sardjono
  3. Bapak Maryono
  • Kepala SMA C
  1. Bapak BM. Ichwan
  • Kepala SMA III
  1. Bapak BM. Ichwan
  2. Bapak Moch Joesoef Soediradarsono
  3. Bapak Drs. Arief Moechjidin
  • Kepala SMA IV
  1. Bapak Marjono
  2. Bapak Drs. Soekono
  • Kepala SMA III -IV
  1. Bapak Drs. S. Soewarto Muthalib (1971-1978)
  • Kepala SMA III
  1. Bapak Drs. S. Soewarto Muthalib (1978-1980)
  2. Bapak Soetiman (1980-1989)
  3. Bapak Soerjono Djati, BA (1989-1991)
  4. Bapak M. Sukoco (1991-1995)
  5. Bapak Drs. Rachmat Mardjuki (1995-2000)
  6. Bapak Drs.H.Sardju Maheri, M.Pd (2000- 2005)
  7. Bapak Drs. Soedjono,M.Si (2005- 2009)
  8. Bapak Drs. Hari Waluyo (2009- sekarang)
 
SMA Negeri 3 Semarang Tampak Depan

Sejarah Singkat

  • 1 November 1877 - H.B.S. (Hogere Burger School)
  • Tahun 1930 - Untuk HBS dan AMS (Algemene Meddelbare School)
  • Tahun 1937 - H.B.S., pindah ke Gedung Baru di Jl. Oei Tiong Ham (sekarang Jl. Menteri Supeno / SMAN 1 Semarang). Gedung ini seluruhnya untuk AMS dan MULO.
  • Tahun 1942 - Zaman Pendudukan Jepang - Digunakan untuk SMT (Sekolah Menengah Tinggi)
  • Tahun 1950 - Zaman Republik, oleh Pemerintah Indonesia, Gedung ini digunakan untuk SMA A/C Semarang.
  • Tahun 1952 - SMA Negeri A/C dipecah menjadi 2 sekolah yang tetap menempati gedung ini sebagai SMA Negeri A Semarang dan SMA Negeri C Semarang
  • Tahun 1962 - SMA Negeri C berubah menjadi SMA 3 Semarang. SMA Negeri A berubah menjadi SMA 4 Semarang dengan tiga jurusan: Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam (Pas-Pal), Sastra Sosial, dan Sastra Budaya.
  • Tahun 1971 - SMAN 3 dan SMAN 4 digabung menjadi satu: SMA III-IV.
  • Tahun 1978 - SMA III-IV dipindah lagi, SMA IV menempati Gedung baru di daerah Banyumanik. SMA III tetap menempati Gedung ini sebagai SMA 3 Semarang


Kurikulum

SMA 3 Semarang merupakan salah satu SMA yang dijadikan percontohan dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dan kini menjadi salah satu Sekolah Nasional Berstandar Internasional (SNBI). Mulai Tahun 2007 SMA Negeri 3 Semarang telah resmi menjadi Sekolah Berstandar Nasional (SBI)

Fasilitas

 
Laboratorium Komputer

SMA Negeri 3 Semarang terdapat berbagai fasilitas diantaranya:

  • Ruang kelas yang mencerminkan mata pelajaran. Di setiap ruang kelas terdapat satu set komputer dengan koneksi internet, LCD Proyektor, dan AC
  • Laboratorium Kimia
  • Laboratiorium Fisika
  • Laboratorium Biologi
  • Laboratorium Komputer yang telah mendukung Intel Core 2 Duo dan layar LCD monitor 15 inchi
  • Laboratorium Bahasa
  • Ruang Kesenian
  • Masjid
  • Kantin
  • Ruang Media
  • Ruang Bimbingan Konseling
  • Hotspot di beberapa titik
  • Cctv yang dipasang di beberapa kelas yang memungkinkan orang tua dapat memantau KBM melalui internet
  • Perpustakaan yang dilengkapi dengan komputer dan fasilitas perpustakaan online
  • Aula
  • Lapangan olahraga
  • UKS yang dilengkapi dengan dokter yang sudah siaga
  • WC yang memadai

Kultur Sekolah

Mulai awal tahun ajaran baru 2009/2010 pada tanggal 13 Juli 2009, SMA 3 Semarang memberlakukan sistem moving class [2] dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Sistem ini diberlakukan menurut surat dari Dirjen Pendidikan SMA dan Sederajat yang menjelaskan bahwa sekolah yang sudah lulus predikat akreditasi yang baik dan menyandang status SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) dalam KBM, maka harus melakukan sistem moving class. Kepala SMA 3 Semarang (saat itu), Bapak Drs. Soedjono, M.Si saat upacara bendera hari Senin tanggal 13 Juli mengatakan jika moving class itu diberlakukan agar para siswa harus aktif mencari guru pengampu mata pelajaran. Jadi, para siswa sudah tidak mempunyai “basecamp” sehingga bapak atau ibu gurulah yang kini “pemilik” kelas.

Pak Jono juga menambahkan, setiap satu jam pelajaran, diberi waku yang lamanya 45 menit. Jika sudah selesai, nanti akan dikumandangkan “lagu pengiring” dari speaker TOA, yang berwujud lagu-lagu perjuangan, seperti Garuda Pancasila, Satu Nusa Satu Bangsa, Bagimu Negeri, dan sebagainya. Yang lebih menggemberakan, tidak ketinggalan "MARS SMA 3 SEMARANG" juga diputar saat pergantian jam pelajaran. Sejak diberlakukannya sistem moving class, seluruh ruang kelas yang ada di SMA 3 Semarang digunakan dengan maksimal dalam KBM. Sekolah juga menyediakan ruang kelas khusus yang disebut multi classes untuk berjaga-jaga jika ada kelas yang jam pelajarannya bertubrukan dengan kelas lainnya.

Selain sistem moving class, mulai tahun ajaran 2009/2010 juga diberlakukan sistem 5 hari pembelajaran. Pada hari Senin hingga Jum'at itulah kegiatan KBM dioptimalkan sehingga para siswa dapat berkonsentrasi penuh dalam KBM dan pada hari Sabtunya khusus digunakan untuk kegiatan pengembangan diri (ekstrakurikuler) yang digunakan siswa dalam mengapresiasikan dan mengembangkan bakat non-akademiknya .

Ekstrakurikuler

FDI (Forum Diskusi Ilmiah)

FDI (Forum Diskusi Ilmiah) merupakan organisasi yang melatih ketrampilan berbicara secara santun, kritis, dan cerdas. FDI didirikan pada tanggal 1 Februari 1990, awalnya sebagai kegiatan non-ekstrakurikuler. namun, seiring perkembangan waktu dan minat siswa pada organisasi ini, kemudian dijadikan kegiatan ekstrakurikuler pada tahun 1995. kegiatan FDI konteksnya sangat luas, mulai dari berlatih untuk mengasah kemampuan verbal meliputi diskusi, adu argumen, opini lisan, diskusi panel, debat parlemen, dan sebagainya mengenai isu-isu penting yang sedang berkembang saat ini, dan tidak hanya terbatas pada satu hal. selain berlatih untuk berbicara, kegiatan untuk menyambung silaturahmi antar anggotanya juga ada, seperti

Pecinta Alam

GAPUTA (Ganecha Putra Tama)adalah organisasi pencinta alam di SMA 3 Semarang,juga organisasi pencinta alam SMA yang paling tua di Semarang. Sejarah Awalnya merupakan kumpul-kumpul anak-anak SMA 3 Semarang yang suka naik gunung,yang kemudian membentuk KMPA (kelompok Muda Pencinta Alam) berdiri pada tanggal 19 Agustus 1982. Kegiatan KMPA saat itu berupa latihan fisik menjelang kegiatan pendakian, dilaksanakan sore hari.Setiap anggota memiliki nama sandi dan nomer urut dengan didahului SS (diambil dari Sindoro-Sumbing) karena dulu dilakukan tradisi pendakian Sindoro-Sumbing sebagai bagian dari pelantikan anggota.

Dengan bertambahnya anggota, timbul keinginan untuk menjadi organisasi pencinta alam resmi di SMA 3.Kendala yang dihadapi saat itu adalah sulitnya masuk menjadi organisasi di SMA negeri 3 semarang, oleh karena Kepala Sekolah saat itu Bpk. Soetiman beranggapan pecinta alam adalah kegiatan hura-hura. Untuk mengubah anggapan tersebut KMPA selanjutnya menyusun AD dan ART, dan mengusulkan BOPALA (Bojong Pencinta Alam)sebagai nama organisasi. Setelah melalui revisi beberapa kali (sekitar 1 tahun) akhirnya Bpk.Soetiman memberi lampu hijau dengan syarat ditambahkan kegiatan SAR agar lebih dari pencinta alam biasanya.

Pada 1 April 1984 dalam suatu upacara kecil Bpk. Soetiman meresmikan organisasi ini menjadi kegiatan ekstrakulikuler dengan nama Ganecha Putra Tama pencinta alam SAR (Gaputa SAR). Sebagian besar anggota KMPA saat itu telah lulus.

Keanggotaan Gaputa berlaku seumur hidup sehingga dalam setiap kegiatan mereka masih dapat dijumpai alumni dari berbagai usia yang datang bergabung. Setiap tahunnya diadakan tradisi rutin berupa malam keakraban yang mengundang alumni dari semua angkatan untuk berkumpul bersama melepas kerinduan. Persaudaraan adalah salah satu kelebihan yang menonjol dari organisasi ini dibandingkan organisasi lainnya.

PKS

Salah satu ekstrakurikuler di sekolah ini ialah PKS SMA 3 atau nama ganeshanya adalah Ganesha Bhakti Satya Semarang, sebuah organisasi kesiswaan. Mempunyai semboyan "Aron Simegah Nan Tapati Di Dada Satrya Pinandhita Dari Bumi Ganesha". Makna dari semboyan tersebut adalah "persatuan yang kuat yang terpatri di dada ksatria dari bumi ganesha". Nama lain PKS SMA 3 Semarang dalam bahasa Sansekerta adalah Ganesha Bhakti Satrya. PKS SMA 3 Semarang mempunyai berbagai kegiatan tetap ataupun kegiatan insidentil: latihan rutin Selasa dan Sabtu sore, Demo 1 November yang juga diikuti oleh Paskibar, Pramuka dan PMR, dan pelantikan di bantir. PKS merupakan sebuah organisasi yang bertugas di bidang keamanan sekolah. Beberapa tugas PKS yaitu : Tugas Jalan setiap pulang sekolah, Patroli Keliling Sekolah setiap upacara, dan sebagainya.

PMR SMA 3 Semarang

Adalah salah satu organisasi terbesar di SMA3 yang bergerak diBidang kemanusiaan.organisasi ini tidak hanya mengutamakan materi tentang kemanusiaan akan tetapi juga tentang keorganisasian , pendidikan remaja,dan lain- lain. kegiatan yang berdiri sejak 1 maret 1987 ini mengelar latihan setiap hari senin dan kamis. PMR SMA 3 Semarang, sekarang memasuki angkatan ke 21, slogannya adalah "Ganesha Pramoedha Branita Sandhini" dan "Korsa"

Pramuka

Korps Soeringgit adalah nama ambalan yang berpangkalan di SMA Negeri 3 Semarang. Nama Soeringgit ini diambil dari nama pencetus gerakan pramuka pertama pada SMA 3 Semarang ini, sedangkan 149 diambilkan dari nomor jalan lokasi sekolah ini berada, yaitu jl. Pemuda no. 149 Semarang.KS 149 berulang tahun setiap tanggal 14 April.

sebagai hasilnya, kita pertama kali ikut perlombaan pramuka, berhasil menyabet Juara 1 Linal yang diadakan di UNTAG semarang, kemudian disusul dengan berbai lomba-lomba yang lain.

KS 149 mempunyai beberapa adat yang unik. Antara lain makanan adat sampai yang lain. Beberapa keunikan tersebut telah mendarah daging di Korps ini. Memang, Korps ini telah mengalami masa pasang surut dari tahun ke tahun, mulai dari sebelum KS 149 ini berdiri sampai saat ini. Semua itu adalah dinamika berfikir Siswa SMA yang memang dituntut untuk berfikir maju ke depan. Itulah salah satu ciri dari Pramuka di SMA 3 Semarang dibanding dengan Pramuka lain yang ada di Semarang, Jawa Tengah pada khususnya dan Bumi Pertiwi ini pada umumnya. Semua itu tidak lepas dari jasa bapak Soeringgit yang mendirikan Ambalan ini dari awal.

PASKIBAR

PASKIBAR adalah sebutan untuk Pasukan Pengibar Bendera SMA 3 Semarang.

Pasukan Pengibar Bendera SMA Negeri 3 Semarang, lahir pada 24 Januari 1974, Sekretariat PASKIBAR bertempat di Jl. Pemuda No 149 Semarang - Jawa Tengah,INDONESIA. Keanggotaan PASKIBAR adalah 30 Personel (15 putra - 15 putri). Di SMA 3 Semarang tugas utama dari PASKIBAR adalah sebagai Pasukan pelaksana tugas upacara bendera, dengan spesifikasi yang lebih jelas, yaitu sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikulaer organisasi ini membuka kesempatan bagi siswa SMU Negeri 3 Semarang untuk dilatih dan dididik guna memenuhi kriteria bagi seorang anggota PASKIBAR dalam menjalankan tugas utamanya.

Sebelumnya keberadaan PASKIBAR adalah menjadi satu dengan PKS, sehingga pada saat itu, anggota PASKIBAR selain menjalankan tugas-tugas seorang PASKIBAR juga merangkap menjadi anggota PKS. Kemudian seiring berjalannya waktu keduanya dipisahkan.Pada awal keberadaannya, PASKIBAR belum menggunakan mekanisme seleksi.

Seluruh anggota PASKIBAR semula adalah siswa-siswi yang dengan sukarela mengabdikan dirinya menjadi PASKIBAR. Kemudian menurut arsip yang ada, pada tahun 1990 mulai dilakukan seleksi terhadap para pracalon (siswa kelas 1) PASKIBAR periode 1990/1991. Seleksi ini memilih anggota sebanyak 30 orang, dengan proporsi berimbang untuk anggota putra dan putri. Pada beberapa periode tertentu, seperti pada seleksi PASKIBAR periode 1995/1996 serta periode 1997/1998, karena kerasnya dan ketatnya proses latihan dan seleksi, hanya 24 orang pracalon PASKIBAR yang memenuhi syarat menjadi anggota PASKIBAR. Dalam perjalanan sejarahnya hingga saat ini, PASKIBAR lebih mementingkan kualitas anggotanya (yang meliputi kekompakan, inisiatif, kepemimpinan, kemampuan organisasi dan ketahanan fisik dan mental) daripada kuantitas.

Dalam tradisinya, setiap angkatan dalam PASKIBAR memiliki nama angkatan masing-masing, yang diambil dari Bahasa Sanskerta atau Jawa Kuno atau Kawi. Nama setiap angkatan yang baru diberikan oleh seniornya pada saat angkatan baru telah melampaui tahap seleksi. Nama ini merupakan harapan atau cita-cita dari kakak seniornya yang membentuk angkatan baru tersebut. Kata "Ganesha" yang berarti siswa-siswi SMA Negeri 3 Semarang, selalu mengawali nama setiap angkatan. Berikut ini adalah nama-nama angkatan yang tercatat sejak PASKIBAR periode 1995/1996 hingga periode 2009/2010.

1995/1996 : Ganesha Pratama Mudha Sang Parimita(Putra-putri SMA Negeri 3 Semarang yang menjadi pemimpin, bersemangat dan berjiwa muda, serta bijaksana)

1996/1997 : Ganesha Pratama Amudra Sang Purusottama (Putra-putri SMA Negeri 3 Semarang yang menjadi pemimpin, berjiwa besar, dan berjiwa utama)

1997/1998 : Ganesha Prasiddha Acchedya Sang Adwitiya (Putra-putri SMA Negeri 3 Semarang yang tidak terkalahkan, tidak akan terpecah belah, dan tiada duanya)

1998/1999 : Ganesha Paramasatya Atwayatmaka Sang Priyahita (Putra-putri SMA Negeri 3 Semarang selalu yang bersemangat dan setia, bersatu dengan Yang Esa, serta menjadi manusia yang baik dan berguna)

1999/2000 : Ganesha Parardhya Dharmmika Sang Aryaguna (Putra-putri SMA Negeri 3 Semarang yang paling unggul, cinta keadilan, tugas dan kebajikan)

2000/2001 : Ganesha Paramarthasajjana Nityasewaka Sang Adipurusa (Putra-putri SMA Negeri 3 Semarang yang benar-benar budiman, senantiasa berbakti, serta berjiwa besar)

2001/2002 : Ganesha Paramanandhana Acchedhyabedya Sang Wyawasa (Putra-putri SMA Negeri 3 Semarang yang tangguh, selalu bersatu dan tak akan terpecahkan serta senantiasa tabah dan tawakal)

2002/2003 : Ganesha Parasparopakara Sarwwatatwadhika Sang Dhairyya (Putra-putri SMA 3 Semarang yang saling tolong-menolong, unggul dalam setiap ilmu yang benar dan memiliki ketetapan hati)

2003/2004 : Ganesha Paramarthatatwa Awibhaga Sang Satyabhakti

2004/2005 : Ganesha Paramasatyawacana Mahatma Sang Athidira

2005/2006 : Ganesha Paramagarjjita Anantawikrama Sang Dharmaparayana

2006/2007 : Ganesha Paramarddhika Dharmasatya Sang Sarwabhaswara (putera-puteri SMAN 3 Semarang yang memiliki keunggulan, setia pada kewajiban, serta cemerlang dalam segala hal)

2007/2008 : Ganesha Paramarthasatya Sakalaguna Sang Adiwirabasha (siswa-siswi SMAN 3 Semarang yang memiliki kebenaran yang tertinggi, unggul dalam segala keterampilan, serta menjadi pahlawan yang besar dan hebat)

2008/2009 : Ganesha Paramadharmahayodha Purusadikara Sang Alangghya (siswa siswi SMAN 3 Semarang yang memiliki jasa tertinggi, menjadi pahlawan besar dan pemimpin sesama serta tak ada bandingnya)

2009/2010 : Ganesha Paramarthatattwa Arisatya Sang Majagralagawa (siswa-siswi SMAN 3 Semarang yang memiliki pengetahuan tentang kebenaran yang tinggi jujur dan adil, serta menyampaikan bakti)

2010/2011 : Ganesha Paramabodhimargga Wiraganayodha Sang Aryawirya (siswa-siswi SMAN 3 Semarang yang berjalan menuju hakekat tertinggi menjadi kumpulan pahlawan yang berani senantiasa rendah hati dan bijaksana)

Selama beberapa tahun SMA 3 mengirimkan salah seorang siswanya yang terpilih untuk mewakili propinsi Jawa Tengah sebagai PASKIBRAKA Nasional di Istana merdeka. Pada tahun 1980 yang terpilih adalah Wistiani (lulus 1981 satu angkatan dg Sri Mulyani) dan tahun 1981 adalah Bonita(lulus 1982). Tahun 2009 ini SMA 3 berhasil mengirimkan seorang PASKIBRAKA tingkat provinsi Jawa Tengah dan 2 tingkat kota

Acara Tahunan

  • Perayaan Hari Jadi SMA 3 Semarang setiap tanggal 1 November 2009
  • Kemah bakti GPLB
  • Live In (kelas X)
  • Widya Wisata ke Bali (kelas XI)
  • Social Care (kelas XII)
  • Pentas Seni SMA 3 (PENSAGA)

Makanan Khas

SMA 3 mempunyai satu makanan khas yang disebut dengan badak sambel. Sebuah makanan yang terdiri dari bakwan goreng yang dipotong-potong kemudian disiram saus kacang seperti yang digunakan dalam pecel. Makanan unik ini menjadi kudapan setiap harinya bagi siswa SMA 3 yang terdapat di kantin sekolah. Makanan ini pula yang paling dicari oleh para alumni yang datang berkunjung ke sekolah atau dalam pesta-pesta reuni SMA 3 Semarang.

Referensi

Pranala luar