Imam
- Artikel ini membahas jabatan keagamaan. Untuk penggunaan dalam Islam, lihat Imam (Islam).
Imam adalah orang yang diberikan wewenang untuk menyelenggarakan upacara keagamaan. Jabatan atau kedudukan mereka disebut imamat, istilah yang juga dapat digunakan secara kolektif.
Sejak dahulu dan dalam masyarakat-masyarakat yang paling sederhana pun telah hadir pemimpin upacara keagamaan yang disebut imam (lihat shaman dan orakel). Dalam berbagai agama dapat ditemukan kehadiran imam, seperti dalam beberapa cabang dari agama Kristen, dalam Shintoisme, Hinduisme, Buddhisme, dan banyak agama. Para imam biasanya dianggap mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan dalam agama yang bersangkutan. Umat pun biasanya menghubungi imam untuk mendapatkan nasihat dalam hal-hal rohani. Dalam agama-agama tertentu, imam adalah suatu jabatan penuh waktu, sehingga yang bersangkutan dilarang mempunyai pekerjaan atau karier lainnya. Dalam agama lainnya, kedudukan imam diwariskan dari orang tua kepada keturunannya.
Agama-agama tertentu mengakui adanya imam perempuan, misalnya di kalangan agama kafir atau neopagan seperti Wicca dan berbagai agama rekonstruksionis.
Agama Yahudi
Dalam Yudaisme, Kohanim (tunggal Kohan atau Kohen, dan dari sini muncul nama keluarga Cohen) adalah imam yang jabatannya turun-temurun melalui garis ayah. Keluarga-keluarga ini berasal dari suku Lewi) (yang merupakan asal-usul nama keluarga Levy), dan secara tradisional diterima sebagai keturunan Imam Harun. Pada masa kedua Bait Suci di Yerusalem, mereka bertanggung jawab atas persembahan dan korban sehari-hari dan khusus pada hari raya Yahudi di lingkungan bait suci yang dikenal sebagai korbanot. Sejak kehancuran Bait Suci Kedua, para rabilah yang menjadi tokoh penting di kalangan pimpinan rohani Yahudi.
Namun, peranan Kohen masih ada, meskipun jauh berkurang pentingnya dibandingkan dengan masa Alkitab. Di Israel, Kohanim memberkati jemaatnya pada hari Sabat dan hari-hari raya. Di Yerusalem, mereka memberikan berkatnya setiap hari sebagai bagian dari ibadat doa pagi mereka. Di luar Israel, khususnya di dalam tradisi ortodoks Ashkenazi, mereka melakukannya hanya di sinagoga dalam doa pagi pada hari-hari raya Yahudi.
Lihat pula
Pranala luar
- Deskripsi masalah penyatuan kembali Katolik Roma dengan Katolik Lama sehubungan dengan penahbisan perempuan sebagai imam.