Sanghyang

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 24 Desember 2009 09.24 oleh D'SpecialOne (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Sanghyang adalah salah satu jenis teater tradisi di Bali yang disuguhkan dalam bentuk tari yang bersifat religius dan secara khusus berfungsi sebagai tarian penolak ba...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sanghyang adalah salah satu jenis teater tradisi di Bali yang disuguhkan dalam bentuk tari yang bersifat religius dan secara khusus berfungsi sebagai tarian penolak bala atau wabah penyakit Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;. Tari Sanghyang merupakan tari kerauhan (trance) karena kemasukan roh (bidadari kahyangan dan binatang lainnya yang memiliki kekuatan merusak seperti babi hutan, monyet, atau yang mempunyai kekuatan gaib lainnya)[1]. Tari ini adalah warisan budaya Pra-Hindu yang dimaksudkan sebagai penolak bahaya, yaitu dengan membuka komunikasi spiritual dari warga masyarakat dengan alam gaib[1]. Tarian ini dibawakan oleh penari putri maupun putra dengan iringan paduan suara pria dan wanita yang menyanyikan tembang-tembang pemujaan[1]. Di daerah Sukawati-Gianyar, tari ini juga diiringi dengan Gamelan Palegongan

Di dalam Tarian ini selalu ada tiga unsur penting yaitu asap/ api, Gending Sanghyang dan medium (orang atau boneka)[1].

Penyelenggaraannya melalui tiga tahap penting yaitu:

  1. nusdus
upacara penyucian medium dengan asap/ api
  1. masolah
penari yang sudah kemasukan roh mulai menari
  1. ngalinggihang
mengembalikan kesadaran medium dan melepas roh yang memasuki dirinya untuk kembali ke asalnya[1].

Beberapa jenis tari Sanghyang yang hingga kini masih ada di Bali, antara lain:

  1. Sanghyang Dedari
  2. Sanghyang Deling
  3. Sanghyang Bojog
  4. Sanghyang Jaran
  5. Sanghyang Sampat
  6. Sanghyang Celeng

Referensi

  1. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Babadbali