Terong, Dlingo, Bantul

desa di Kabupaten Bantul, Yogyakarta

Terong adalah desa di kecamatan Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia yang terletak paling Utara dari kecamatan Dlingo. Desa ini merupakan desa yang secara politik paling dinamis dibanding desa-desa lainnya di kecamatan Dlingo, hal ini bisa ditunjukan dengan partisipasi politik masyarakatnya yang tinggi dalam setiap pesta demokrasi dalam Pilkada maupun Pemilu. Di samping juga dari sisi pembangunan pendidikan termasuk yang paling menonjol sehingga kultur masyarakat yang kritis sudah mulai terbangun terutama pada saat ini hampir setiap keluarga memiliki kesadaran untuk menyekolahkan anaknya hingga Perguruan Tinggi.

Terong
Berkas:Petadesaterongdlingo.jpg
Peta lokasi Desa Terong
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenBantul
KecamatanDlingo
Kode Kemendagri34.02.11.2005 Edit nilai pada Wikidata
Luas788.671,5 Ha[1]
Jumlah penduduk-
Kepadatan-


Batas Desa


Pembagian Administrasi Desa

Desa Terong terbagi atas sembilan pedukuhan yang dibagi lagi dalam wilayah lebih kecil yaitu Rukun Tetangga (RT) dan seperti wilayah lain di Kabupaten Bantul, desa Terong tidak dibagi atas satuan wilayah Rukun Warga (RW). Berikut merupakan pedukuhan di desa Terong beserta karakteristik wilayahnya:

 
Aktifitas Pedukuhan Kebokuning
  1. Pedukuhan Kebokuning
    Terletak di paling Barat desa Terong berbatasan langsung dengan Kecamatan Pleret dan sebelah selatan berbatasan dengan Desa Muntuk. Pedukuhan yang dikepalai oleh Tulus terdiri atas 4 RT berada di sebelah barat jalan utama yang melintasi desa ini (jalan Patuk-Dlingo), merupakan pedukuhan yang paling aktif dalam setiap kegiatan di wilayah desa Terong, dengan mayoritas pekerjaan sebagai pegawai maupun wiraswastawan dengan lebih sedikit dibanding pedukuhan lain sebagai petani
  2. Ngenep
    Terletak di Timur Laut Desa Terong, berbatasan langsung dengan kecamatan Patuk (bagian dari Kabupaten Gunung Kidul), mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Pedukuhan ini agak terpencil karena tidak dilintasi oleh jalan utama dikepalai oleh Juwinto.
  3. Pancuran
    Terletak di Timur desa Terong dengan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang. Pedukuhan ini dikepalai oleh Gading, dan dipedukuhan ini terdapat satu-satunya pasar desa Dangwesi.
  4. Pencitrejo
    Letaknya diapit oleh pedukuhan Sendangsari, Kebokuning, Ngenep, Terong I dan Terong II merupakan pedukuhan terluas di desa Terong, dikepalai oleh Sundari wilayah ini memiliki 4 RT dan dilintasi oleh jalan utama desa dengan mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian sebagai petani. Di pedukuhan ini terdapat salah satu dari dua puskesmas kecamatan yang ketika terjadi gempa bumi Yogyakarta tahun 2005 mengalami rusak parah telah dibangun kembali sebagai puskesmas rujukan yang memiliki ruang rawat inap, selain itu di Pencitrejo terdapat SMP Muhammadiyah, satu-satunya SMP di desa Terong, juga terdapat Taman Kanak-Kanak (TK) serta terdapat lapangan sepak bola desa.
  5. Rejosari
    Terletak tepat di tengah-tengah desa Terong dengan mayoritas penduduknya memiliki mata pencaharian petani dan pengrajin kayu (seperti pembuatan kusen dan berbagai kebutuhan untuk bangunan). Di pedukuhan ini terdapat satu - satunya Madrasah Tsanawiyah Negeri.
  6. Terong I
    Pedukuhan terkecil yang berada di desa Terong yang hanya memiliki 2 RT dikepalai oleh Ribut Riyanto, sebenarnya merupakan pusat setiap aktifitas dari desa terong karena pada pedukuhan ini terdapat persimpangan utama menuju Imogiri, Pleret, Dlingo, dan ke arah Patuk. Penduduknya sebagian besar sebagai pedagang, petani dan pegawai
  7. Terong II
    Pedukuhan yang dikepalai oleh Darsono diapit oleh Rejosari, Pencitrejo, Terong I dan Saradan ini memiliki 6 RT dan terdapat pusat pemerintahan Desa Terong, di pedukuhan ini terdapat Sekolah Dasar Negeri dan Taman Pemakaman Umum milik desa.
  8. Saradan
    Pedukuhan ini terletak di Tenggara desa Terong, dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
  9. Sendang sari
    Pedukuhan ini terletak paling Utara desa Terong, dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan pengrajin kayu.


Pemerintahan Desa Terong

Lokasi kantor desa Terong : Dusun Terong II (Jl. Raya Patuk - Dlingo km.8), Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kode Pos 55783.


Aktifitas Budaya Desa Terong

 
Kegiatan Karnaval Budaya Desa Terong
  • Karnaval budaya dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI yang selalu aktraktif dengan menampilkan ciri-ciri khas masing -masing pedukuhan. Setiap warga selalu antusias untuk mempersiapkan karnaval dan rela meninggalkan pekerjaannya pada hari karnaval.
  • Penduduk desa Terong sangat taat dalam menjalankan aktifitas keagamaan yang hampir disetiap pedukuhan bahkan setiap RT memiliki kelompok - kelompok pengajian. Selain karnaval budaya dalam rangka hari kemerdekaan, setiap hari-hari besar Islam warga desa Terong juga kerap melaksanakan karnaval budaya dengan tema yang disesuaikan dengan hari besar keagamaan.
  • Pemuda pemudi desa Terong yang tergabung dalam Karang Taruna sangat aktif melakukan pemberdayaan kepada warga desa seperti memberikan pencerahan tentang demokratisasi kepada warga, penguatan ekonomi produktif, rajin melaksanakan pelatihan tanggap bencana, serta rutin mengkampanyekan Gerakan Remaja Sayang Ibu.

Aktifitas Politik

  • Sebagian besar warga desa Terong terafiliasi pada organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah.
  • Setiap pelaksanaan Pemilihan Umum maupun Pemilihan Kepala Daerah Langsung warga desa Terong memiliki prosentasi terbanyak berpartisipasi dalam pemberian suara dibanding desa lainnya di kecamatan Dlingo.
  • Masyarakat desa Terong sangat aktif dalam mengawal proses pembuatan Undang-Undang keistimewaan Yogyakarta, dengan senantiasa menjadi peserta terbanyak dalam setiap demonstrasi massa dalam Gerakan Rakyat Yogyakarta (GRY) yang mendukung Yogyakarta tetap sebagai wilayah istimewa dengan banyaknya posko GRY yang terdapat di desa ini.[2]
  • Kepala Desa Terong Sudirman Alfian, SE merupakan ketua Paguyuban Lurah dan Pamong Desa Ing Sedya Memetri Asrining Yogyakarta (ISMAYA) se Daerah Istimewa Yogyakarta dan ditunjuk sebagai salah satu tim perumus RUU Keistimewaan Yogyakarta versi masyarakat Yogyakarta, yang salah satu tuntutannya adalah Tidak ada pelaksanaan Pilkada dalam pemilihan Gubernur DIY dengan tetap mempertahankan konsep dwi tunggal Sultan Hamengkubuwono dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY.[3][4]


Referensi

  1. ^ Data Monogram Desa Terong
  2. ^ DUKUNG KEISTIMEWAAN DIY, DIRIKAN 500 POSKO; Tak Sesuai Aspirasi, GRY Tolak RUUK (Berita DPRD DIY)
  3. ^ Ismaya menolak pelaksanaan Pilkada
  4. ^ Ismaya: Rakyat Yogyakarta menginginkan mempertahankan Dwi tunggal Sultan dan Paku Alam