Kabupaten Malinau

kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia

Kabupaten Malinau adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Malinau. Kabupaten Malinau juga sering disebut Bumi Intimung. Di kabupaten ini terdapat Taman Nasional Kayan Mentarang dengan luas 1.360.050,00 Ha.

Kabupaten Malinau
Daerah tingkat II
Lambang Kabupaten Malinau
Motto: 
Intimung
artinya : Indah, Tertib, Makmur, dan Unggul
Peta
Peta
Kabupaten Malinau di Kalimantan
Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau
Peta
Kabupaten Malinau di Indonesia
Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau
Kabupaten Malinau (Indonesia)
Koordinat: 2°27′00″N 115°41′00″E / 2.45°N 115.6833°E / 2.45; 115.6833
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
Dasar hukumUU No. 47 Tahun 1999
Ibu kotaKota Malinau
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 9
Pemerintahan
 • BupatiDr. Drs. Marthin Billa, MM
Luas
 • Total42,620 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total36,279 jiwa (2.006)[1]
 • Kepadatan0,86/km2 (2,2/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
6501 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0553
Kode Kemendagri65.02 Edit nilai pada Wikidata
Situs webwww.malinaukab.go.id
Berkas:Kotamalinau.jpg
Pemandangan Ibukota Kabupaten Malinau

Asal-Usul Malinau

Pada awalnya Malinau adalah sebuah kawasan pemukiman yang semula dihuni suku Tidung. Daerah ini selanjutnya menjadi kampung, berubah menjadi kecamatan. Kini Malinau menjadi ibukota kabupaten.

Berdasarkan keterangan tokoh masyarakat suku Tidung, asal mula timbulnya atau disebutnya nama Malinau saat kedatangan orang-orang Belanda ke pemukiman yang dulunya bernama Desa Selamban. Di desa Selamban tinggal penduduk dari kalangan keluarga Suku Tidung. Sedangkan di seberang sungai terdapat desa Pelita Kanaan, yang terletak di tepi sungai Kabiran tempat bermukimnya Suku Abai.

Pada saat Belanda datang ke desa ini, terjadilah dialog dengan sekelompok Suku Abai yakni kaum ibu yang sedang membuat sagu dari aren. Orang Belanda lantas bertanya dalam bahasa Belanda yang artinya kurang lebih,"Apa nama sungai ini?". Maksudnya sungai di desa mereka. Penduduk yang mendapat pertanyaan tersebut tidak mengerti. Mereka hanya menduga maksud pertanyaan orang Belanda tersebut, mereka sedang mengerjakan atau melakukan apa. Lantas salah seorang dari mereka menjawab,"Mal Inau", yang maksudnya sedang mengolah atau memasak sagu enau/aren. "Mal" artinya membuat, sedangkan "Inau" artinya pohon enau/aren. Orang Belanda yang bertanya mencatatnya. Jadi nama Malinau lahir secara tidak sengaja.

Kemudian nama Malinau dalam peta dan administrasi Pemerintah Hindia Belanda yang menyebutkan ada nama sungai Malinau. Sejak itulah daerah ini disebut dengan nama Malinau. Sedangkan dalam perkembangannya, daerah Malinau makin banyak penduduknya yang mulai menyebar ke sebelah hulu dan hilir Desa Selamban sebelumnya. Terus berkembang menjadi kota kecil yang kemudian menjadi Kecamatan Malinau. Terakhir setelah adanya pemekaran wilayah Kabupaten Bulungan, Malinau menjadi ibukota Kabupaten, yaitu Kabupaten Malinau.

Suku bangsa

Ada lima suku yang ada di Malinau yakni:

  1. Suku Tidung
  2. Suku Kenyah
  3. Suku Burusu
  4. Suku Lundayeh
  5. Suku Tagal

Gunung-Gunung Di Kabupaten Malinau

Di kabupaten ini terdapat beberapa gunung-gunung besar yang tergabung dalam rangkaian pegunungan Iban:

  1. Gunung Makita (2053 meter)
  2. Gunung Latuk (1850 meter)
  3. Gunung Batutikung (1804 meter)
  4. Gunung Legatemu (1801 meter)
  5. Gunung Kelambit (1775 meter)
  6. Gunung Kalung (1724 meter)
  7. Gunung Bekayan (1599 meter)
  8. Gunung Batutiban (1565 meter)

Referensi

Sumber

Lihat pula

Pranala luar