Demografi Jepang

Dinamika penduduk negara Jepang lengkap
Revisi sejak 10 Januari 2010 14.02 oleh Midori (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Demografi Jepang ditandai penurunan tingkat kelahiran secara terus menerus dan peningkatan harapan hidup yang menyebabkan populasi penduduk makin menua. Penurunan tingkat fertilitas juga menjadi sebab penurunan jumlah penduduk di Jepang.[1]

Tingkat kelahiran dan kematian di Jepang sejak tahun 1950. Tingkat kelahiran turun drastis pada tahun 1966 yang merupakan tahun kuda api menurut zodiak Cina.

Penduduk Jepang berjumlah stabil sekitar 30 juta orang dari abad ke-18 hingga paruh pertama abad ke-19.[2] Namun jumlah penduduk meningkat setelah Restorasi Meiji tahun 1868. Pada tahun 1926, penduduk Jepang mencapai 60 juta orang, dan melampaui 100 juta orang pada tahun 1967.[2] Dari tahun 1960-an hingga 1970-an, laju pertumbuhan penduduk melambat dengan rata-rata sekitar 1%, dan turun secara drastis sejak tahun 1980-an.[2] Penduduk Jepang mencapai puncaknya pada bulan Desember 2004 sejumlah 127.840.000 orang, dan jumlah penduduk mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II menjadi 127.770.000 orang menurut Sensus Penduduk tahun 2005.[2] Menurut perkiraan Biro Statistik Jepang, penduduk Jepang pada 1 Desember 2009 berjumlah 127.530.000 orang (62.130.000 laki-laki dan 65.410.000 perempuan),[3] dan dibandingkan data bulan Desember 2008 terjadi penurunan sebesar 0,12% (150.000 orang).[4] Menurut data 1 Juli 2009, jumlah penduduk juga berkurang sebesar 0,11% (146.000 orang) dibandingkan data 1 Juli 2008.[4]

Penduduk berusia 65 tahun ke atas di Jepang terus meningkat, dari 22.005.152 orang (1 Oktober 2000) menjadi 25.672.005 orang (1 Oktober 2005)[5], dan bertambah menjadi 29.100.000 orang (1 Desember 2009).[4] Sejak tahun 1997, penduduk berusia 65 tahun ke atas telah melampaui jumlah penduduk usia muda (0-14 tahun).[2] Menurut data 1 Desember 2009, persentase penduduk berusia 65 tahun ke atas sebesar 22,8% dari total populasi.[3] Statistik sensus Januari 1997 memperkirakan 27,4% penduduk Jepang akan berusia di atas 65 tahun pada tahun 2025, dan sebesar 32,3% berusia di atas 65 tahun pada tahun 2050.[6] Persentase penduduk usia muda (0-14 tahun) menurun sejak 1982. Pada tahun 2009, penduduk usia muda berjumlah 17.180.000 orang atau 13,% dari total populasi. Populasi penduduk usia produktif (15-64 tahun) berjumlah 82.300.000 orang atau 64,5% dari total penduduk, dan terus menurun sejak 1996.[2] Menurut data 1 Juli 2009, presentasi penduduk berusia 0-14 tahun dan 15-64 tahun mengalami penurunan, masing-masing sebesar 0,84% (145.000 orang) dan 1,02% (844.000 orang) dibandingkan data 1 Juli 2008.[4]

Referensi

  1. ^ Tim Callen and Jonathan D. Ostry (ed.). Japan's Lost Decade: Policies for Economic Revival. International Monetary Fund. hlm. 114. 
  2. ^ a b c d e f "Chapter 2 Population". Statistical Handbook of Japan. Biro Statistik Jepang, Direktorat Jenderal Perencanaan Kebijakan (Standar Statistik) & Institut Pelatihan dan Riset Statistik. Diakses tanggal 2010-01-10. 
  3. ^ a b "人口推計月報". Biro Statistik Jepang, Direktorat Jenderal Perencanaan Kebijakan (Standar Statistik) & Institut Pelatihan dan Riset Statistik. Diakses tanggal 2010-01-10. 
  4. ^ a b c d "人口推計月報 平成21年12月" (PDF). Diakses tanggal 2010-01-10. 
  5. ^ "図表で見る日本の主要指標". e-Stat. Diakses tanggal 2010-01-10. 
  6. ^ Ohsako, Toshio. "Learning and Social Participation by Senior Citizens in Japan: Analysis of Major Issues from an International Perspective". Diakses tanggal 2010-01-10.