Andi Mappanyukki

Pahlawan Revolusi Kemerdekaan

Andi Mappanyukki- Raja Bone ke XXXII - Pahlawan Nasional Republik Indonesi. Adalah salah seorang Tokoh pejuang dari Sulawesi Selatan. Lahir tahun 1885 Putra dari Tokoh Pejuang melawan Penjajah Belanda aRaja Gowa ke XXXIV yaitu I'Makkulau Daeng Serang Karaengta Lembang Parang Sultan Husain Tu Lenguka ri Bundu’na (Somba Ilanga Ri Bundu 'na) Ibu kandungnya adalah I Cella We'tenripadang Arung Alita, putri tertua dari La Parenrengi Paduka Sri Sultan Ahmad, Arumpone Bone. Andi Mappanyukki mempunyai seorang Istri Permaisuri kerajaan Bone ke XXXII yaitu I' Mane'ne Karengta Ballasari. dan mempunyai Putra dan Putri kerajaan Bone: Bau Tenri Padang Opo Datu Istri dari Andi Djemma Datu Luwu - Bau Datu Cella Bone(P)- Datu Bau Tenri(p) - Bau Parenrengi Datu Lolo(L) - Bau DatuTeks ini akan dicetak tebal Appo(L)- Andi Bau Datu Sawa(L). Beliau sejak berusia 20 tahun sudah mengangkat senjata untuk berperang mengusir kolonial Belanda, perang yang dilakoni dimasa muda itu takala mempertahankan pos pertahanan kerajaan Gowa di daerah Gunung Sari.

Pada tahun 1931 atas usulan dewan adat beliau diangkat menjadi Raja Bone ke-32 dengan gelar Sultan Ibrahim, sehingga beliau bernama lengkap Andi Mappanyukki Sultan Ibrahim. Karena menolak bersekutu dengan Belanda, Beliau pun “di turunkan” dari sebagai raja Bone oleh kekuatan dan kekuasaan Belanda, kemudian di asingkan bersama "Istri permaisurinya I' Mane'ne Karaengta Ballasari" dan Putra Putrinya selama 3,5 tahun di Rantepao, Tana Toraja.

Kepribadian dan integritas beliau sebagai pejuang yang tidak kenal takut dan pantang menyerah kepada Belanda menjadi suri tauladan bagi putra-putra beliau untuk turut berjuang. Hal ini diteladani oleh Andi Pangerang Petta Rani dan Andi Abdullah Bau Massepe yang dikenal juga sebagai pejuang kemerdekaan yang berasal dari Sulawesi Selatan.

Beliau wafat pada tanggal 18 April 1967 di Jongaya, dimana daerah beliau juga dilahirkan. Makamnya tidak diletakkan di pemakaman raja-raja Gowa atau Bone lazimnya, tetapi oleh masyarakat dan pemerintah di letakkan di Taman makam Pahlawan Panaikang Makassar (Ujung Pandang) dengan upacara kenegaraan.

(sumber: Biografi Singkat Andi Mappanyukki)