Bajing Ireng dan Jaka Sembung
Jaka Sembung dan Bajing Ireng adalah film Indonesia tahun 1983 dengan disutradarai oleh Imam Tantowi dan dibintangi oleh Barry Prima dan Alex Kalangi.
Jaka Sembung dan Bajing Ireng | |
---|---|
Sutradara | Imam Tantowi |
Produser | Gope T. Samtani Sabirin Kasdani |
Ditulis oleh | Djair |
Pemeran | Barry Prima Alex Kalangi El Manik Godfried Sancho Piet Pagau Rita Zahara Syamsuddin Syafei Syamsuri Kaempuan Tizar Purbo Zurmaini |
Penata musik | Gatot Sudarto |
Sinematografer | Thomas Susanto |
Penyunting | Janis Badar |
Tanggal rilis | 1983 |
Durasi | 98 menit |
Negara | Indonesia |
Film ini memperoleh nominasi untuk pemeran pembantu pria terbaik (El Manik) dalam Festival Film Indonesia 1984.
Sinopsis
Templat:Spoiler Bajing Ireng, pendekar wanita yang bernama asli Roijah dari desa Kandang Haur, merampok harta orang-orang kaya untuk didermakan kepada rakyat jelata yang menderita. Penderitaan rakyat bukan saja dari penjajah Kompeni, tetapi juga akibat bencana alam yang bertubi. Ketika pulang merampok di rumah Demang Asmara, Bajing Ireng dicegat oleh Jaka Sembung (Barry Prima). Mengira sebagai orang bayaran Demang, Bajing Ireng terus saja menyerang Jaka Sembung. Setelah berhasil menjelaskan siapa dirinya sebenarnya, Bajing Ireng berbalik mengagumi ketangkasan Jaka Sembung yang bernama asli Parmin itu. Komandan Kompeni menjanjikan kedudukan Bupati kepada Demang Asmara, bila ia berhasil membekuk Jaka Sembung. Dengan licik Demang menangkap tetua rakyat Kandang Haur. Terpaksa Jaka Sembung tampil menyerahkan diri. Demang Asmara yang dilingkupi kekuatan para pengawalnya, tidak mudah dikalahkan. Belum lagi kekuatan dari Kompeni. Bajing Ireng tak gentar dan menerobos ke dalam penjara untuk membebaskan Jaka Sembung dari siksaan. Bersama rakyat menyerbu Kademangan , satu persatu para pengawal Demang dapat dikalahkan. Komandan Kompeni tewas dalam pertempuran sengit, sementara Demang Asmara menemui ajalnya di ujung keris kujangnya sendiri.[1]
Referensi
- ^ Laman Jaka Sembung dan Bajing Ireng, diakses pada 17 Januari 2010
Pranala luar
- (Indonesia) Resensi@Perfilmanjibis.pnri