Kreatina

senyawa kimia
Revisi sejak 7 Februari 2010 00.15 oleh Bennylin (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 2791973 oleh 125.161.233.76 (Bicara))

Kreatin adalah asam organik bernitrogen yang terdapat secara alami di dalam hewan vertebrata. Kreatin dapat membantu menyediakan cadangan energi bagi jaringan otot dan saraf. Kreatin ditemukan pertama kali oleh Derek Edward Bye pada tahun 1832 sebagai komponen dari otot rangka. Nama kreatin sendiri berasal dari bahasa Yunani, dari kata Kreas yang berarti daging.

Kreatina
Keatin
Nama
Nama IUPAC
asam 2-(carbamimidoil-metil- amino)asetat
Nama lain
asam (α-metilguanido)acetat
Creatin
Kreatin
asam metilguanidinoacetat
N-amidinosarkosin
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
  • [NH2+]=C(N)N(C)CC([O-])=O
Sifat
C4H9N3O2
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
Referensi

Fungsi

Kreatin, sesudah dikonversi menjadi fosfokreatin, menjalankan fungsinya bersama enzim Kreatin kinase di semua vertebrata dan beberapa invertebrata. Mekanisme ini mirip dengan sistem arginin/fosfoarginin bersama arginin kinase yang ada di banyak invertebrata. Sistem ini bertindak sebagai larutan penyangga (buffer) yang menjaga perbandingan ATP/ADP tetap tinggi di dalam ruang seluler di mana ATP dibutuhkan sehingga menjamin ketersediaan ATP tetap tinggi dan meminimumkan hilangnya nukleotida adenosin sehingga mencegah disfungsi seluler. Larutan penyangga fosfat berenergi tinggi itu dikenal dengan nama fosfoarginin atau fosfagen. Sebagai tambahan, kehadiran isoform kreatin kinase di situs-situs spesisifk sel menunjukkan bahwa sistem fosfokreatin/kreatin kinase juga berfungsi sebagai sistem transpor energi dari tempat di mana ATP dihasilkan (mitokondria dan proses glikolisis) menuju tempat di mana energi dibutuhkan (misalnya myobfibril untuk kontraksi otot ata retikulum sarkoplasma untuk memompa kalsium)[1][2][3][4][5]

Biosintesis

Pada manusia, sekitar setengah kebutuhan kreatin disentesis dari 3 macam asam amino (arginin, glisin, and metionin). Sisanya diambil dari makanan. Sekitar 95% kreatin disimpan di dalam otot rangka. Kreatin juga berperan dalam memperbesar dan memperkuat otot-otot tersebut.

Berkas:CreatineSynthesis-GAMT.png
The pathway for the synthesis of creatine
Arg - Arginine; GAMT - Guanidinoacetate N-methyltransferase; GAMT - Glycine amidinotransferase; Gly - Glycine; Met - Methionine; SAH - S-adenosyl homocysteine; SAM - S-adenosyl methionine.
The color scheme is as follows:enzymes, coenzymes and the Met part, substrate names, the Gly part, the Arg part

Enzim GAMT (guanidinoacetat N-metiltransferase, atau dikenal juga sebagai L-arginin:glicin amidinotransferase (AGAT), EC 2.1.4.1) adalah enzim mitochondrial enzyme yang bertanggung jawab untuk mengatalisis tahap pembatas pertama dalam biosintesis kreatin. Ia diekspresikan secara primer pada ginjal dan pankreas[1].

Enzim kedua yang terlibat dalam jalur ini (GAMT, guanidinoacetate N-methyltransferase, EC:2.1.1.2) diekspresikan secara primer di dalam hati dan pankreas[2].

Cacat genetik dalam biosintesis kreatin menghasilkan sejumlah gangguan saraf[3].

Kontroversi

Dokumentasi mengenai efektivitas kreatin dalam pengobatan penyakit-penyakit muskular, neuromuskular, dan neuro-degeneratif sudah anyak dilakukan[6] tapi kegunannya sebagai peningkat performa di dalam olah raga (sebagai suplemen olah raga) sering dipertanyakan[7]. Beberapa organisasi bahkan menyarankan agar penggunannya sebaiknya dilarang [8] [9] [10] Despite this, creatine remains very popular.[11].

Efek Samping

Penggunaan jangka pendek kreatin umumnya dinyatakan aman (dinyatakan sebagai generally recognized as safe (GRASS) oleh FDA). Penggunaan terus menerus terutama dalam dosis tinggi dapat menimbulkan efek samping. Sejumlah hipotesis menyatakan bahwa asupan kreatin berlebihan dapat menyebabkan hipertensi yang diakibatkan karena kemampuan senyawa ini untuk meningkatkan retensi air di dalam tubuh[12].

Walaupun demikian, belum ditemukan adanya dehidrasi air akibat peningkatan pengambilan air otot yang disebabkan oleh suplementasi kreatin dalam jumlah dan dosis yang tepat[13].

Otoritas Keamanan Pangan Eropa (European Food Safety Authorities/EFSA) menyatakan bahwa konsumsi kreatin yang berasal dari kreatin monohidrat (tingkat kemurnian 99.5%) sebaiknya tidak melebihi 20 gram / hari. Konsumsi suplemen ini sebesar 3 g/hari tidak menunjukkan adanya risiko atau ancaman [14].

Opini ini muncul karena fakta bahwa kreatine merupakan komponen alami dari air susu ibu (ASI). Kreatine juga merupakan komponen yang penting bagi perkembangan otak pada embrio manusia dan bayi. Ia juga dibutuhkan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologi pada orang dewasa, terutama pada otak, jaringan saraf, sistem saraf, otot dan organ-organ lain yang membutuhkan banyak energi.

Sumber

Pada manusia, kreatin yang diperoleh dari makanan umumnya berasal dari produk-produk hewani seperti daging sapi dan ikan. Tumbuhan tidak magandung kreatin sehingga kaum vegetarian cenderung memiliki konsentrasi kreatin yang rendah di dalam ototnya. Hal ini dapat diatasi dengan penambahan suplemen kreatin [15].

Sumber-sumber kreatin dapat dilihat pada tabel di bawah ini [16]. Patut diingat bahwa proses pemaksakan daging mentah sangat mempengaruhi konsentrasi kreatinnya karena senyawa ini dapat mudah bereaksi membentuk kreatinin dan kehilangan fungsinya [17]. Proses pemasakan dapat mengurangi 68-78% kandungan kreatin semula yang ada di dalam daging [18].

Produk Kuantitas Kreatin
Daging Sapi Mentah 250 g 1 g
Daging Ayam Mentah 250 g 1 g
Daging kelinci Mentah 250 g 1 g
Dendeng sapi 100 g 0.04 g
L-Men Platinum 100 g (3 kali saji) 0.3 g
Daging Sapi Masak 250 g 0.3 g
Daging Ayam Masak 250 g 0.3 g
Daging kelinci Masak 250 g 0.3 g

Kreatin dan pengobatan penyakit otot

Investigasi terhdapat suplementasi kreatin dalam mengobati penyakit-penyakit otot dan saraf saat ini terus-menerus dilakukan. Investigasi dampak senyawa ini terhadap penyakit lain seperti artritis, gagal jantung, penyakit Parkinson, atrofi, penyakit McArdle, penyakit Huntington, dan berbagai penyakit terpaut otot dan saraf lain juga terus menerus dikembangkan.

Sebuah studi menunjukkan bahwa kreatin dua kali lebih efektif dari obat riluzol dalam memperpanjang usia tikus yang terkena penyakit neuro-degeneratif sklerosis amiotropik lateral (ALS, atau penyakit Lou Gehrig)[19]. Efek neuropatif yang muncul mungkin diakibatkan oleh peningkatan ketersediaan energi di dalam sel saraf yang rusak.

Studi lain menunjukkan bahwa kreatin dapat meningkatkan kekuatan otot pada orang-orang yang terkena penyakit neuromuskular[20].

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Schlattner U, Tokarska-Schlattner M, Wallimann T. (2006) Mitochondrial creatine kinase in human health and disease. Biochim Biophys Acta. 2006 Feb;1762(2):164-80. Review
  2. ^ Wallimann T, Wyss M, Brdiczka D, Nicolay K, Eppenberger HM. (1992) Intracellular compartmentation, structure and function of creatine kinase isoenzymes in tissues with high and fluctuating energy demands: the 'phosphocreatine circuit' for cellular energy homeostasis. Biochem J. 1992 Jan 1;281 ( Pt 1):21-40. Review.
  3. ^ Creatine and Creatine Kinase in Health and Disease (2007) Series: Subcellular Biochemistry , Vol. 46 Salomons, Gajja S.; Wyss, Markus (Eds.) 2007, XVIII, 352 p., Hardcover ISBN 978-1-4020-6485-2
  4. ^ Wallimann T, Tokarska-Schlattner M, Neumann D, Epand RM, Epand RF, Andres RH, Widmer HR, Hornemann T, Saks VA, Agarkova I, Schlattner U. (2007) The phospho-creatine circuit: molecular and cellular physiology of creatine kinases, sensitivity to free radicals and enhancement by creatine supplementation. In: Molecular Systems Bioenergetics: Energy for Life, Basic Principles, Organization and Dynamics of Cellular Energetics (Saks, V.A., Editor), Wiley-VCH, Weinheim, Germany, pp. 195-264 (2007)
  5. ^ Anders RH, Ducray AD, Schlattner U, Wallimann T, Widmer HR. Functions and effects of creatine in the central nervous system Brain Research Bulletin (2008) (in press)
  6. ^ Creatine and Creatine Kinase in Health and Disease (2007) Series: Subcellular Biochemistry , Vol. 46 Salomons, Gajja S.; Wyss, Markus (Eds.) 2007, XVIII, 352 p., Hardcover ISBN 978-1-4020-6485-2
  7. ^ Edward G. McFarland, M.D. (2002-10-04). "Sports Enhancers - The Good, the Questionable and the Dangerous". Johns Hopkins Hospital. Diakses tanggal 2008-01-08. 
  8. ^ "AFSSA calls for creatine ban". 
  9. ^ "The NCAA's Advertising and Promotional Standards". 2006-11-01.  "...impermissible Nutritional Supplements that NCAA member institutions may not provide to student-athletes (e.g., creatine..."
  10. ^ "Parliament of Ireland".  See section titled "Ban on creatine".
  11. ^ "Creatine sales totaled $193 million in 2003 — or roughly 10% of the $1.9-billion sports supplement market, according to the San Diego-based Nutrition Business Journal
  12. ^ Is creatine bad for you?, TeenGrowth.com
  13. ^ Bizzarini E, De Angelis L. (December 2004). "Is the use of oral creatine supplementation safe?". J Sports Med Phys Fitness. PMID 15758854. 
  14. ^ EFSA statement, 26 April 2006.
  15. ^ Burke DG, Chilibeck PD, Parise G, Candow DG, Mahoney D, Tarnopolsky M (2003). "Effect of creatine and weight training on muscle creatine and performance in vegetarians". Medicine and science in sports and exercise. 35 (11): 1946–55. doi:10.1249/01.MSS.0000093614.17517.79. PMID 14600563. 
  16. ^ Harris RC, Lowe JA, Warnes K, Orme CE. The concentration of creatine in meat, offal and commercial dog food.Res Vet Sci. 1997 Jan-Feb;62(1):58-62.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9160426
  17. ^ R. W. Purchas, , a, S. M. Rutherfurda, P. D. Pearcea, R. Vathera and B. H. P. Wilkinson. Concentrations in beef and lamb of taurine, carnosine, coenzyme Q10, and creatine. Meat Science Volume 66, Issue 3, March 2004, Pages 629-637
  18. ^ Rune Larsen, a, , Svein Kristian Stormoa, Bjørn Tore Dragnesa and Edel O. Elvevolla. Losses of taurine, creatine, glycine and alanine from cod (Gadus morhua L.) fillet during processing.Journal of Food Composition and Analysis Volume 20, Issue 5, August 2007, Pages 396-402
  19. ^ Klivenyi P, Ferrante RJ, Matthews RT, Bogdanov MB, Klein AM, Andreassen OA, Mueller G, Wermer M, Kaddurah-Daouk R, Beal MF. (1999). "Neuroprotective effects of creatine in a transgenic animal model of amyotrophic lateral sclerosis". Nature Medicine. 5 (3): 347–350. PMID 10086395. 
  20. ^ Tarnopolsky M, Martin J (1999). "Creatine monohydrate increases strength in patients with neuromuscular disease". Neurology. 52 (4): 854–7. PMID 10078740. 

Pranala luar