Tjong A Fie

Pengusaha Indonesia

Tjong A Fie (18591921) adalah seorang wirausahawan, bankir dan industriawan Tionghoa yang terkenal dari kota Medan, Indonesia dan juga salah satu pendiri kota Medan.

Biografi

Lahir di provinsi Guangdong di Tiongkok pada tahun 1859, Tjong A Fie datang ke Medan dari Meixian, Guangdong pada tahun 1875 dengan hanya membawa beberapa koin perak di tangannya.

Bersama dengan saudaranya Tjong Yong Hian (1850-1911), dia berhasil membangun usaha dalam bidang perkebunan yang sukses. Perusahaannya sendiri mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan dan dia menjadi salah satu orang Tionghoa terkaya di Sumatra. Keberhasilannya tersebut membuat dia mempunyai hubungan yang dekat dengan para petinggi-petinggi Medan pada saat itu, di antaranya Sultan Deli Makmun Al Rasjid dan pejabat-pejabat kolonial Belanda. A Fie pun lalu dilantik sebagai Kapitan Tionghoa (Majoor der Chineezen), pemimpin komunitas Tionghoa di Medan, menggantikan Yong Hian yang wafat.

Tjong A Fie wafat pada 4 Februari 1921 di Medan.

Pengaruh

 
Suasana pemakaman Tjong A Fie, 4 Februari 1921, ribuan orang memadati jalan yang akan dilalui. Foto koleksi Tropenmuseum, Amsterdam.

A Fie dikenal sebagai dermawan dan banyak berjasa dalam pembangunan kota Medan. Dialah orang yang merintis dibangunnya jalur kereta api yang menghubungkan Medan dengan wilayah pelabuhan Belawan. Selain itu, dia juga menyumbangkan menara lonceng untuk Gedung Balai Kota Medan yang lama. A Fie juga adalah donatur pembangunan Masjid Raya Al Mashun Medan. A Fie juga mendirikan rumah sakit Tionghoa pertama di Medan, bernama Tjie On Jie Jan.

Salah satu peninggalannya yang masih cukup terkenal hingga saat ini adalah rumahnya di kawasan Kesawan. Diselesaikan pada tahun 1900, rumahnya yang menunjukkan pengaruh campuran Art Deco-Tionghoa-Barat kini menjadi salah satu ikon kota Medan. Bentuk rumah ini sangat mirip dengan rumah Cheong Fatt Tze, famili mereka yang merupakan taipan besar di Penang. Sayangnya rumahnya kurang terawat dengan baik pada saat ini sehingga tampak seperti terlantar.

Sewaktu menjabat sebagai Kapitan Tionghoa, A Fie ikut mengoperasikan tempat perjudian yang disahkan pemerintah dan hampir tiga puluh rumah bordil.

Pengaruh Tjong A Fie tidak hanya terasa di Medan saja, namun juga di luar negeri seperti Penang, Singapura, Hong Kong, Tiongkok dan bahkan Amsterdam. Di Amsterdam, dia menjadi salah seorang pendiri Institut Kolonial yang kini bernama Institut Tropis Kerajaan (Koninklijk Instituut voor de Tropen).

Nama Tjong A Fie diabadikan sebagai nama sebuah jalan di Medan, meski nama jalan tersebut kemudian diganti lagi menjadi Jl. KH Ahmad Dakhlan.

Website Resmi

Referensi