Injil Yudas

Revisi sejak 13 Februari 2010 08.30 oleh Kenrick95Bot (bicara | kontrib) (Bot: perubahan kosmetika !)
Bagian dari seri tentang
Gnostisisme

Gnostisisme Persia
Mandaeisme
Manikheisme

Gnostisisme Suriah-Mesir
Setian
Tomasin
Valentinian
Basilidean

Para Bapak Gnostisisme Kristen
Simon Magus
Cerinthus
Marsion
Valentinius

Gnostisisme Awal
Ofit
Keni
Karpokratian
Borborit

Gnostisisme Pertengahan
Bogomil
Kathar

Teks-teks Gnostik
Perpustakaan Nag Hammadi
Kisah perbuatan Tomas
Allogenes
1 Wahyu Yakobus
2 Wahyu Yakobus
Apokrifon Yohanes
Kitab-kitab Jeu
Percakapan Juruselamat
Wahyu Koptik Paulus
Injil Koptik orang Mesir
Injil Tomas
Injil Yudas
Injil Filipus
Injil Petrus
Injil Maria
Injil Kebenaran
Wahyu Gnostik Petrus
Marsanes
Diagram Ofit
Hikmat Iman
Hikmat Yesus Kristus
Pemikiran Norea
Trimorfik Protennoia
Zostrianos

Artikel terkait
Kekristenan Esoterik
Teosofi
Gnosis

Injil Yudas
Waktu sebelum 180, disebutkan oleh Irenaeus
Atribusi tidak diketahui
Lokasi El Minya, Mesir, dekat Beni Masar,
Sumber tidak ada kesepakatan akademik
Manuskrip Codex Tchacos, rujukan dalam tulisan-tulisan Kristen perdana
Khalayak orang Keni, sebuah sekte gnostik
Tema Yudas

Kitab Injil Yudas adalah sebuah injil gnostik, yang sebagian dari teksnya berhasil direkonstruksikan pada 2006. Kitab ini mempunyai fokus yang sangat positif tentang pribadi Yudas Iskariot, yang menurut kitab-kitab Injil ortodoks mengkhianati Yesus Kristus kepada pemerintah Romawi yang kemudian menyalibkannya. Injil Yudas menggambarkan hal ini sebagai ketaatan kepada perintah Yesus, dan bukan sebagai pengkhianatan. Namun, Injil ini tidak secara khusus "melawan" Kekristenan, seperti yang dikatakan oleh orang-orang yang percaya akan teks ini, melainkan konon "menambahkan" penjelasan kepada Alkitab Kristen. Di masa kini tidak ada bukti historis lainnya yang cocok dengan injil ini. Kitab ini pun tidak banyak mengubah bukti-bukti yang didukung oleh teks-teks asli yang dikanonisasikan sebagai Alkitab Kristen.

Latar belakang

Ada lebih kurang 50 karya yang menyebut dirinya sebagai injil dari gereja perdana, tetapi hanya informasi lebih jauh untuk 20 kitab dari semua injil ini, dan empat di antaranya adalah injil-injil kanonik yang kita kenal sebagai Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Injil Yudas adalah satu di antara ke-16 injil lainnya yang informasinya telah disimpan secara historis dalam tulisan-tulisan gereja perdana.

Satu-satunya manuskrip yang mencakup teks Injil ini muncul pada tahun 1970-an, setelah 1700 tahun berada di padang pasir Mesir dalam bentuk sebuah manuskrip papirus yang dijilid dengan kulit. Papirus yang ditulisi Injil ini sudah terpecah-pecah, karena beberapa bagiannya hilang, dalam hal tertentu kata-katanya tersebar-sebar, dan dalam kasus lainnya beberapa barisan tulisannya hilang. Ini kemungkinan besar disebabkan oleh kerusakan yang disebabkan oleh bahan-bahannya dan zaman. Menurut Rodolphe Kasser, codex ini aslinya terdiri atas 62 halaman; tetapi ketika tiba di pasar pada 1999, hanya 26 halaman yang tersisa, sebagian karena beberapa halaman telah diangkat dan dijual. Dari waktu ke waktu, halaman-halaman yang hilang ini muncul dan berhasil diindetifikasikan.

Satu-satunya manuskrip yang diketahui dari Injil Yudas ini ditetapkan waktunya dengan teknik radiokarbon antara tahun 220 dan 340 oleh Timothy Jull, seorang ahli penetapan tanggal dengan radiokarbon di pusat fisika Universitas Arizona. Ini berarti sekitar 200-300 tahun setelah tanggal kebangkitan Yesus menurut Alkitab. Akibatnya, sejumlah orang mempertanyakan ketepatan historis karya ini. Namun demikian, sebagian orang dengan akurat menunjukkan bahwa kita tidak tahu apakah manuskrip Injil Yudas yang dikenal ini merupakan salinan pertamanya. Selain itu, diketahui pula bahwa sarjana Gereja Kristen perdana (dan santo Katolik), Ireneus, merujuk kepada "Injil Yudas" seawal tahun 180. Tidak diketahui dengan pasti berapa lama sebelum waktu itu Injil Yudas telah ditulis.

Hampir dapat dipastikan bahwa pengarang Injil Yudas bukanlah Yudas Iskariot. Namun demikian, siapa pengarang Injil Yohanes dan banyak kitab Perjanjian Baru Lainnya pun telah dipertanyakan sejumlah pakar pula.

Isi

Isi Injil Yudas dirujuk oleh Ireneus, seorang Uskup perdana dari Lyons, dalam Adversus Haereses (Melawan Ajaran Sesat), yang ditulis pada sekitar 180, yang mengatakan bahwa sebagian orang

menyatakan bahwa Kain memperoleh keberadaannya dari Kuasa di atas dan mengakui bahwa Esau, Korah, orang-orang Sodom, serta orang-orang sejenis itu, terkait dengan mereka. Mereka menyatakan bahwa Yudas si pengkhianat sepenuhnya terhubung dengan semua ini, dan bahwa ia sendiri, yang mengetahui kebenaran ini lebih daripada yang lainnya, mencapai misteri pengkhianatan itu; dan olehnya segala sesuatu, baik di bumi maupun di dalam surga, dilemparkan ke dalam kekacauan. Mereka menghasilkan sebuah sejarah fiktif seperti ini yang mereka sebut sebagai "Injil Yudas". [1]

Ini adalah rujukan kepada orang-orang Keni, sebuah sekte gnostisisme yang secara khusus menyembah Kain sebagai pahlawan. Orang Keni, seperti sebagian besar kelompok gnostik, adalah kelompok setengah malteis yang percaya bahwa Allah Perjanjian Lama — yaitu Yahweh — jahat, dan agak berbeda serta merupakan makhluk yang jauh lebih rendah daripada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi, dan bertanggung jawab atas pengutusan Yesus. Kelompok-kelompok gnostik seperti itu juga menyembah semua tokoh Alkitab yang telah berusaha untuk menemukan pengetahuan atau menantang kewibawaan Yahweh, sementara menganggap jahat semua yang dianggap sebagai pahlawan dalam penafsiran yang lebih ortodoks.

Catatan

Lihat pula

Pranala luar

Bacaan lebih lanjut

  • National Geographic, The Gospel of Judas : The National Geographic translation of The Gospel of Judas, diterbitkan 9 April 2006 (2006 National Geographic)
  • James M. Robinson, The Secrets of Judas : The Story of the Misunderstood Disciple and His Lost Gospel (2006 HarperSanFrancisco)
  • Gregory A. Page, Diary of Judas Iscariot of the Gospel According to Judas (1912, cetak ulang 1942, Kessinger Publishing)
  • Lars Gyllensten, Testament of Cain (1963 Bonnier, Stockholm, Sweden; terjemahan bahasa Inggris pada 1982, Persea)