Vihara

Revisi sejak 14 Februari 2010 12.33 oleh Aldo samulo (bicara | kontrib) (←Membatalkan revisi 2897311 oleh 125.160.153.140 (Bicara))

Vihara (dibaca "wihara" - V diucapkan sebagai W) adalah rumah ibadah umat Buddha.

Berkas:Klenteng Tien Kok Sie.jpg
Vihara Avalokiteśvara di Kota Surakarta.

Vihara, klenteng dan Orde Baru

 
Vihara Duta Prabha di Kota Banjarmasin.

Banyak umat awam yang tidak mengerti perbedaan dari klenteng dan vihara. Klenteng dan vihara pada dasarnya berbeda dalam arsitektur, umat dan fungsi. Klenteng pada dasarnya beraritektur tradisional Tionghoa dan berfungsi sebagai tempat aktivitas sosial masyarakat selain daripada fungsi spiritual. Vihara berarsitektur lokal dan biasanya mempunyai fungsi spiritual saja. Namun, vihara juga ada yang berarsitektur tradisional Tionghoa seperti pada vihara Buddhis aliran Mahayana yang memang berasal dari Tiongkok.

Perbedaan antara klenteng dan vihara kemudian menjadi rancu karena peristiwa G30S pada tahun 1965. Imbas peristiwa ini adalah pelarangan kebudayaan Tionghoa termasuklah itu kepercayaan tradisional Tionghoa oleh pemerintah Orde Baru. Klenteng yang ada pada masa itu terancam ditutup secara paksa. Banyak klenteng yang kemudian mengadopsi nama Sansekerta atau Pali, mengubah nama sebagai vihara dan mencatatkan surat izin dalam naungan agama Buddha demi kelangsungan peribadatan. Dari sinilah kemudian umat awam sulit membedakan klenteng dengan vihara.

Setelah Orde Baru digantikan oleh Orde Reformasi, banyak vihara yang kemudian mengganti nama kembali ke nama semula yang berbau Tionghoa dan lebih berani menyatakan diri sebagai klenteng daripada vihara. kalau sejak orde baru hingga sekarang tetap klenteng is klenteng tak ada perubahan, bahkan sebaliknya masa Refomasi dipengaruhi ganti Tri Dharma ( seolah-olah dipaksakan )