halo teman teman

Kaghati, Layang-layang Purba

KHAGATI adalah jenis layang-layang yang unik. Ia dapat dikategorikan sebagai layang-layang purba karena dibuat dari bahan yang berbeda dari layang-layang pada umumnya. Jika layang-layang biasa dibuat dari kertas, khagati terbuat dari daun. Lihatlah keunikan layang-layang khagati di Muna.

Mengapa disebut layang-layang purba? Karena seluruh bahannya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kerangkanya terbuat dari bambu, sementara badannya terbuat dari daun umbi gadung. Benangnya terbuat dari serat daun pandan duri.

Layang-layang khagati sering ditampilkan di berbagai festival layang-layang internasional. Karena keunikannya inilah, layang-layang khagati menjadi perhatian banyak orang. Memang unik. Di zaman sekarang ini ada layang-layang yang terbuat dari 100 persen tumbuhan.

Bukti bahwa layang-layang khagati adalah produk manusia purba dapat dilihat pada dinding-dinding gua. Manusia purba hisup di dalam gua-gua. Mereka belum mengenal aksara. Namun sudah tahu cara menggambar. Mereka melukiskan aktivitas mereka pada dinding dan ceruk gua.

Pada ceruk-ceruk di tebing bukit itulah didapati gambar orang bermain layang-layang. Itu artinya, manusia purba yang menetap di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, telah menerbangkan layang-layang sejak ribuan tahun bahkan puluhan ribu tahun silam.

Dari gambar-gambar itu pulalah diketahui bahwa layang-layang itu digukan oleh petani untuk mengusir binatang pengganggu tanaman. Para pecocok tanam menerbangkan layang-layang kaghati saat mereka pergi ke ladang.

Khagati selalu dibuat setelah musim tanam. Pada badannya dipasangi alat penyeimbangan yang menghasilkan suara keras. Alat ini dibuat dari kulit ari pohon waru. Suara itu akan membuat takut babi hutan pengganggu tanaman.

Kaghati 3Jika Anda beruntung, Anda dapat menyaksikan festival layang-layang kaghati di Muna, Kendari, atau pada perayaaan hari ulang tahun beberapa kebupaten dan Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada beberapa festival internasional, kaghati juga kerap ditampilkan.

Namun, yang pasti layang-layang ini dapat dijumpai di Desa Mabolu, kecamatan Lohia, Kabupaten Muna. Untuk menuju ke sana, Anda dapat menggunakan kapal dari Pelabuhan Nusantara, Kendari, ke Raha, Ibu Kota Kabupaten Muna dengan waktu tempuh empat jam. Atau tersedia juga penerbangan perintis dari Bandara Wolter Monginsidi.


Sumber: http://www.enjoysulawesi.com/in/kendari/wisata-budaya/225-kaghati-the-ancient-kite.html disebarluaskan oleh: de Ama aqien.bening@gmail.com