Wangsa Mataram
Wangsa Mataram adalah sebutan bagi wangsa/keluarga yang menguasai tahta Kesultanan Mataram dan kerajaan-kerajaan pecahannya (Catur Sagatra) setelah perang suksesi pada abad ke-18.
Menurut Babad Tanah Jawi, wangsa Mataram merupakan keturunan dari Ki Ageng Sela lewat cucunya, Ki Ageng Pemanahan. Tokoh yang terakhir ini adalah ayah dari Panembahan Senapati, raja pertama Mataram. Ki Ageng Sela sendiri diriwayatkan merupakan keturunan dari Brawijaya V, raja terakhir Majapahit menurut versi babad.
Setelah Perang Suksesi Jawa usai, terbentuklah tiga kerajaan: dua di antaranya menjadi pewaris penuh wangsa Mataram (Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta) dan satu keadipatian (Mangkunegaran). Sultan pertama Yogyakarta, Mangkunegara I, dan penguasa Kasunanan Surakarta pada masa itu semuanya masih bersaudara. Ketika Inggris berkuasa di Hindia-Belanda, Raffles menempatkan Pangeran Natakusuma, putra Sultan Hamengkubuwana I, sebagai raja keadipatian baru, Pakualaman, sebagai balas jasa atas bantuannya membantu perlawanan Kesultanan Yogyakarta atas kekuasaan Inggris. Para penguasa kedua pewaris penuh wangsa Mataram berhak dimakamkan di Pemakaman Raja-raja Imogiri.